Uchiha Sasuke

3.7K 292 4
                                    

Hidup dalam keluarga yang kaya raya dan berkecukupan. Memiliki keluarga yang utuh. Itulah kehidupan si bungsu Uchiha Sasuke. Orang tuanya memiliki perusahaan ternama di negeri sakura ini. Sasuke juga memiliki nii-chan yang sangat menyayanginya meskipun kedua orang tuanya jarang berada di rumah tapi, nii-channya selalu ada untuknya.

Sasuke bersekolah di sekolah bertaraf internasional, tepatnya di tokyo international high school. Dimana anak-anak para petinggi pemerintah dan juga pewaris perusahaan ternama bersekolah disitu. Sama seperti Sasuke, ia mewarisi perusahaan ayahnya. Uchiha corp.

Uchiha Sasuke seorang pemuda berparas tampan dengan rambut unggasnya. Memiliki mata onyx yang membuat para gadis tersihir oleh tatapannya. Umurnya masih muda yaitu 17 tahun. Meskipun tampan, ia tidak populer di sekolahnya. Alasannya simple, yaitu penampilannya yang culun.

Yah,culun.

Seperti sekarang ini, Sasuke menjelajahi koridor sekolah dengan membawa buku-buku tebal yang ia ambil dari perpustakaan. Penampilannya bisa dilihat dari pakaian yang terlalu rapi dengan kacamata bulat yang selalu bertengger manis menemani indra penglihatannya. Rambutnya yang klimis disisir menyamping menutupi mata kanannya dan juga sikapnya yang acuh dan pendiam. Makanya ketika jam istirahat Sasuke lebih memilih menuju perpustakaan.

Sasuke terus melanjutkan langkahnya sampai tiba belokkan ia menabrak seorang gadis.

Brukk

"Awhh..." ringis gadis itu.

Sasuke buru-buru mengambil buku-bukunya yang berserakan dan meminta maaf pada gadis yang di tabraknya tadi.

"Gomennasai." ucap Sasuke sambil membungkuk.
"Kalo jalan liat-liat, dong!." gadis itu membentak Sasuke.

Sasuke yang merasa kenal dengan suaranya pun terperanjat lalu menatap gadis yang di tabraknya. Tebakannya benar. Gadis yang di tabraknya adalah wanita pujaan hatinya. Haruno Sakura namanya.

Gadis berambut pink sebahu dan memiliki jidat yang lebar. Wajah putih merona ditambah mata emerald yang indah.

"Gomen Sakura."
"Cih, kau lagi."

Sakura melenggang pergi meninggalkan Sasuke yang masih terpana akan kecantikannya. Lalu Sasuke melanjutkan perjalanannya.

***

Bel sudah berbunyi. Tandanya kelas akan di mulai. Sasuke sudah duduk di bangkunya yang paling depan. Ia masih menerawang kejadian di koridor tadi. Melihat pujaan hatinya dari dekat, bertatap muka dengannya dan berbicara dengannya meskipun tak di tanggapi.

Ketika guru sedang mengajar pun pikirannya berpetualang bersama Sakura. Ia berpikir apa sebaiknya dia mengatakan cintanya kepada sang pujaan hatinya. Tapi kapan?

Hampir sepuluh menit Sasuke mencari jawabannya dan akhirnya ketemu.

Apa lebih baik pulang sekolah? Atau jam istirahat? Ah..lebih pulang sekolah saja. Disaat semua siswa sudah tidak ada.

Hatinya bergejolak senang menantikan moment tersebut. Menyatakan perasaannya selama ini kepada sang pujaan hatinya. Meskipun, ada sedikit rasa gugup menghinggapinya.

"Sasuke, apa kau mendengarkanku?."

Sasuke tersadar dari khayalan-khayalannya itu. Ia segera menghadap ke arah depan dengan tegap.

"Ha'i." jawabnya.

***

Sasuke berjalan cepat-cepat menuju kelas Sakura. Ia sudah siap untuk menyatakannya. Di tangannya sudah tergenggam bunga mawar merah yang masih segar dan harum dan sebuah hadiah kecil untuknya.

"Aku pasti bisa." ucapnya meneguhkan tekad.

Sasuke bertemu Sakura saat Sakura keluar dari kelasnya. Sakura bersama dengan dua sahabatnya, Hinata dan Ino.

"S-ssakura.." ucap Sasuke gugup sekaligus terkejut.
"Kamu lagi? Mau apa sih, kamu datang kemari?." kata Sakura dengan nada malas.

Sasuke kemudian menyerahkan mawar dan hadiah kecil itu ke arah Sakura sambil mengucapkan mantra dengan cepat.

"Sakura maukah kau jadi pacarku?." ucap Sasuke cepat.

Kedua sahabat Sakura yang di belakangnya terkejut. Sakura pun sama tapi ia menutupinya. Lalu sakura segera membalas ucapan Sasuke.

"What? Jadi pacar kamu. Ih, nggak malu apa sama penampilan kamu yang cupu pacaran sama cewek populer seperti aku?. Hahaha jangan mimpi deh kamu."

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Sakura dengan dua sahabatnya meninggalkan Sasuke yang masih mematung.

Bunga mawar dan hadiah kecil yang ia persembahkan untuk pujaan hatinya terjatuh. Hatinya seakan tertusuk beribu-ribu jarum. Sakit. Perkataan Sakura tadi membuat Hatinya sakit. Harapannya pupus sudah.

***

Sasuke memasuki kamarnya dengan keadaan kacau. Ia melihat maid ibunya berada di kamarnya dengan tatapan terkejut.

"Kenapa masih disini? Cepat keluar." ucapnya dingin. Maid itu pun segera pergi dari kamarnya.

Sasuke membanting dirinya di kasur. Ia memandang foto-foto pujaan hatinya. Yah, Sasuke selalu memfoto Sakura diam-diam.

"Sakura apa yang kau tidak sukai dari diriku? Sampai kau menolak perasaanku?."

Sasuke berucap pada foto-fotonya. Ia mengacak rambut frustrasi. Ah... Mungkin ia besok tak masuk sekolah.

***
Hallo minna-chan... Ini ff pertamku. Maaf kalo ada typo. Newbie.
Bagus gak?
Kalo gak bagus sarannya ya tankyu

Vomment :)

Maid, Love You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang