[REVISED] 21 - #TOP SECRET

374 69 3
                                    

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 21 - #TOP SECRET

• • •

Sehun dapat bernafas lega ketika mobil yang sedang ia kendarai berhenti juga. Saat ini, pria itu tengah memarkirkan mobilnya tepat di depan pusat perbaikan barang dan alat elektronik. Tujuannya hanya satu. Yaitu berniat memperbaiki ponsel lamanya yang rusak akibat kecelakaan, hingga menyebabkan kehancuran total pada ponselnya.

Dengan langkah berani, Sehun akhirnya melewati pintu masuk dan langsung menuju ke seseorang yang ia terka adalah pemilik toko. "Joesonghabnida... apa anda masih mengingat saya?" Tanya Sehun.

Yang ditanyai langsung menoleh ke seseorang yang mengajaknya bicara. "Ahhh! Kau orang yang ingin memperbaiki ponselmu itu, bukan?" Tanya si pemilik toko pada Sehun, meyakinkan dirinya.

Sehun menganggukan kepalanya pada pemilik toko pusat perbaikan itu.

"Ne, maj-a-yo! (Ya, benar!)" Balas Sehun. Sehun lalu mengeluarkan ponsel lamanya yang rusak dan memberikannya pada sang pemilik toko. "Aku sudah memutuskan untuk memperbaiki ini." Ujar Sehun kemudian.

"Apa kau yakin? Karena, kami tidak bisa menjamin data-datanya akan tetap ada."

Sehun memikirkan ulang keputusannya yang ia buat. "Baiklah! Jika data itu hilang, maka itu takdirku. Apapun hasilnya, aku akan menerimanya!" Tegas Sehun dalam hatinya.

Pria itu kembali menatap mata si pemilik toko. "Aku tak bisa berharap banyak. Tapi, kumohon agar kau mengusahakan yang terbaik. Apapun hasilnya nanti, aku akan menerimanya." Tutur Sehun.

Si pemilik toko lalu merobek sebuah kertas yang terdapat tembusan di belakangnya. Lalu dengan teliti menulis di setiap kolom yang perlu ia isi. "Ini." Kata si pemilik toko, sambil menyodorkan kertas beserta tembusannya pada Sehun. "Tulis nomor ponsel yang bisa dihubungi, untuk kutelepon apabila barang sudah selesai diperbaiki. Dan berikan tanda tanganmu, yang menandakan anda setuju dengan segala konsekuensi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Itu artinya, anda tidak bisa mengajukan komplain pada kami, jika sesuatu yang buruk benar-benar terjadi pada ponselmu." Jelas si pemilik toko itu.

Sehun mengambil nafas dalam-dalam sebelum pena di tangannya tergores di atas kertas di hadapannya. Sesaat kemudian, Sehun sudah memberikan tanda tangannya yang merupakan tanda setuju, antara dirinya dengan pemilik toko.

"Kami akan memberitahumu, apabila barang sudah selesai kami perbaiki." Ujar si pemilik toko.

Sehun mengangguk lalu tersenyum. Kaki-kakinya lalu melangkah ke arah pintu keluar. Sesampainya Sehun di dalam mobil, ia kembali menarik nafasnya dalam-dalam. "Baiklah! Aku sudah membuat keputusan." Batinnya.

Dalam beberapa saat, mesin mobil kembali menyala. Dan detik berikutnya, Sehun langsung tancap gas, menjauhi area toko perbaikan barang dan elektronik tersebut. Setengah pikirannya masih mengarah pada ponselnya, dan setengahnya lagi memikirkan apa yang akan dilakukan olehnya hari ini.

"Tiffany? Makan siang bersama dengannya?" Pikir Sehun.

Bibirnya langsung tersenyum apabila mengingat kejadian pagi tadi. Hari ini, telah membuat Sehun bahagia. Itu karena Tiffany yang ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya. Meski salahnya, Sehun tak menyatakan perasaannya lebih dahulu. Jika dipikir-pikir, Sehun terlalu bodoh. Karena membiarkan seorang wanita, mengakui perasaannya lebih dulu darinya.

"Baiklah! Kejutan untuk seorang kekasih di siang ini." Batinnya. "P.S. mengajaknya makan siang bersama." Lanjutnya lalu kembali tersenyum.~

• • •

Tiffany tak berkutik di meja kerjanya. Tiba-tiba saja ia melempar berkas di tangannya dan kemudian bertumpu pada meja kerja. "Ahhh! Lelahnya!" Gumam wanita itu.

[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang