"Myunghee~ya, aku pulang duluan. Bye!" pamit Aerin pada Myunghee.
"Ya. Hati-hati," sahut Myunghee sambil tersenyum pada Aerin.
Begitu Aerin sudah pergi, Myunghee mulai membereskan mejanya dari kertas-kertas yang cukup berantakan. Menempatkan kertas-kertas penting pada sebuah map lalu meletakkannya di dalam laci. Sementara yang tidak penting ia buang di tempat sampah yang ada di samping kaki mejanya.
Sementara ia sedang beres-beres, para karyawan yang satu divisi dengannya satu persatu mulai pulang dengan mengucapkan selamat tinggal padanya sebagai tindakan mereka yang ramah hingga hanya tinggal dirinya yang tersisa berada di ruangan itu.
Myunghee memang sengaja pulang terakhir agar rekan-rekan kerjanya tidak mencurigainya karena mengetahui bahwa dirinya pulang bersama Kyuhyun.
Dan Myunghee juga sangat tahu kalau atasannya yang tak lain adalah Jungsoo sudah pulang lebih dulu, jadi seharusnya sekarang sudah tidak menjadi masalah lagi.
Tiba-tiba telepon di atas mejanya berbunyi. Dengan cepat Myunghee mengangkatnya. Belum sempat Myunghee membuka suaranya tiba-tiba sudah terdengar suara dari sang penelepon.
"Cepat temui aku di ruanganku! Sekarang!" dan sambungan teleponnya pun terputus.
Sementara Myunghee hanya bisa melongo. Ia bahkan belum mengatakan sepatah kata pun dan teleponnya sudah terputus. Dan Myunghee sangat tahu siapa yang baru saja menelepon hanya dengan mendengar suaranya.
Siapa lagi kalau bukan Kyuhyun. Myunghee mendengus pelan saat mengingat kalimat Kyuhyun tadi. Pria itu bahkan begitu mendominasi dan mengintimidasi di telepon.
Meskipun sedikit jengkel dengan ucapan Kyuhyun yang begitu memerintah tapi Myunghee juga merasa senang. Dengan cepat Myunghee membereskan barang-barangnya dan setelah mengira semuanya sudah beres, Myunghee meraih tas miliknya lalu berjalan keluar ruangan menuju lift.
Setelah menaiki lift yang beberapa menit langsung membawanya ke lantai 20. Myunghee langsung berjalan menuju ruangan Kyuhyun.
Myunghee mendesah lega saat ia tidak melihat pria dan wanita di meja sekretaris milik Kyuhyun seperti sebelumnya jadi ia tidak perlu merasa khawatir.
Karena jika tidak ia sama sekali tidak tahu harus bersikap seperti apa. Akan terlihat aneh jika dirinya kembali ke ruangan Kyuhyun di saat dirinya seharusnya sudah pulang.
Myunghee mengetuk pintu terlebih dulu sebelum ia memutuskan untuk masuk. Setidaknya ia harus tetap menggunakan sopan santunnya karena walau bagaimana pun juga Kyuhyun adalah bos dari bos bosnya.
Ini kedua kalinya Myunghee menginjakkan kakinya di ruangan Kyuhyun dan Myunghee tidak berhenti mengagumi desain interior kantor Kyuhyun. Pria itu memiliki selera yang sangat bagus.
Saat Myunghee masuk ke dalam ruangan Kyuhyun, gadis itu bisa melihat Kyuhyun sedang berbicara dengan seorang pria. Kyuhyun meliriknya sebentar dengan memberikannya sebuah senyuman yang mempesona sebelum kembali berbicara dengan pria berambut hitam gelap.
Myunghee sedikit menyipitkan matanya saat melihat pria yang sedang berbicara dengan Kyuhyun. Sepertinya ia pernah melihat pria itu tapi di mana?
Ah! Bukankah pria itu sopir Kyuhyun? Myunghee mengenalinya karena ia pernah melihatnya sekali saat Kyuhyun mengantarnya ke kantor setelah insiden ia menginap di penthouse Kyuhyun karena mabuk.
Tapi Myunghee sama sekali tidak ingat siapa namanya karena seingatnya Kyuhyun hanya pernah mengatakannya sekali saat dirinya meminta untuk berhenti di persimpangan jalan waktu itu.
Setelah selesai, Kyuhyun berjalan menghampirinya yang masih berdiri di depan pintu. Myunghee menjadi gugup saat Kyuhyun menatapnya dengan intens.
Detak jantungnya kembali berulah setiap kali Kyuhyun berada di dekatnya. Wajah Myunghee pasti terlihat bodoh sekarang di depan Kyuhyun. Kehadiran Kyuhyun terlalu mempengaruhinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[IWY #1] I Want You To Be Mine ✔
Fanfiction[21+ // Versi Revisi] (PROLOGUE + 46 PART + EPILOGUE) ✔ 🍁 "I WANT YOU SERIES" 🍁 📌1) I Want You To Be Mine (Completed) 📌2) All I Want Is You SINOPSIS: Keinginan Kim Myunghee untuk memulai kehidupan baru setelah orang tuanya meninggal akibat kecel...