Police and Detective +taekook

Bagian I

Police and Detective (c) prxmroses
BTS' Fic – Taehyung/Jungkook – M – Drama/Crime

...

Happy Reading

...

Suara dentuman musik yang diputar disk jokey berteriak pengang memenuhi satu ruangan penuh ratusan manusia. Kelab malam tak pernah libur setiap malam, dengan ruangan gelap dan satu-satunya sumber cahaya hanyalah gemerlap warna-warni lampu yang berputar. Kegiatan saling meraba torso mulai terdeteksi, kartu dilempar di atas meja tanda berlangsungnya perjudian, cairan mengalir dari botol–barista seksi baru saja selesai meracik minumannya. Seorang pelayan berbaju minim dipanggil, dengan beberapa lembar uang di tengah belah payudaranya, ia diminta untuk mengantarkan pesanan.

Bersamaan dengan gelas yang ditaruh di atas nampan, nyaring suara muntahan peluru menyiduk ke arah atap mengejutkan seluruh entitas. Sejumlah wanita menjerit, beberapa sudah berlari terkejut–sialnya mereka adalah yang menyadari kehadiran pihak lain di kerumunan tersebut. Pria dengan jas hitam turun dari kursinya, beberapa lembar won di ajukan pada sang barista.

"Sulit sekali mencari Anda, Minseok-ssi." Di bawah gemerlap lampu, samar-samar wajah sang pria terlihat. Jas yang dikenakannya perlahan terbuka, menampilkan sebuah lencana kepolisian juga nama yang dibordir secara rapih. Jeon Jungkook. Entitas yang namanya dipanggil sebelumnya nampak tak menyadari; gertakkan berupa muntahan peluru tak digubris. Sebuah selengkatan tegas dari belakang diberikan, presensi lain jatuh menggebuk lantai. Jungkook menindih, menodongkan pistol yang tersimpan di balik jasnya pada kepala pria tersebut; Kim Minseok.

"Brengsek, apa yang kau laku–"

Pelatuk ditarik, sejumlah peluru ditembakkan kembali ke arah atap. Gertakkan kali ini absolut; anggota kepolisian lain datang membuat para penghuni kelab malam berlari terkencing-kencing. Jungkook masih menyibukkan diri pada Kim Minseok, matanya memandang jengah pada siapa yang kini tengah berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri.

"Meledakkan sekolah dalam kasus balas dendam pada mantan pacar yang berstatus sebagai guru di sana. Tertangkap kamera saat meletakkan bom di gedung belakang sekolah, jejak sepatumu yang membekas di lantai, anjing pelacak yang berhasil menemukan markasmu serta sidik jari yang membekas di pintu markas. Dua minggu bertugas menyelesaikan teka-teki kasus terorisme yang kau berikan, menyerah dengan baik-baik atau aku perlu melumpuhkan satu organmu?"

Deretan perlawanan masih diberikan–tubuh berguncang dinamis, fokus antara memegang pistol juga menahan tubuh targetnya terpecah belah sejenak. Jungkook berdesis, "merepotkan," ungkapnya. Pistol kembali dimasukkan ke dalam jas, dua lututnya menahan tubuh Kim Minseok agar tak berkutik. Tangannya mencungkil borgol. Suara decakannya menggema sempurna, material besi itu justru sedikit menyangkut dan sulit dikeluarkan.

Begitu berhasil mengeluarkan borgolnya, Jungkook tersentak saat sebuah tangan menggenggam pisau teracung ke arahnya. Tepat menuju matanya; tubuhnya reflek menghindar dan Sial, perhitungan Jungkook tak pernah salah namun ia yakin kali ini ia tak memiliki waktu untuk menghindar. Jarak yang terbangun antar ujung pisau saku tersebut dengan wajahnya berkisar beberapa senti, apabila berhasil menghindari tusukkan di matanya, tetap ada kemungkinan jika justru pipinya atau lehernya yang tergores.

Tubuhnya terjerembab ke lantai, dentingan material besi menyapa keramik terdengar menginvasi gendang telinga Jungkook. Pria tersebut mencuri pandang–alisnya terangkat skeptis memandang lengan berlumur darah serta gerak mengaduh yang diberikan. Sebuah tembakan tampak menghiasi lengan kanan Minseok, ada lubang di jasnya serta darah yang menodai lantai.

"Satu pelajaran; jangan pernah mengalihkan pandanganmu dari target. Yang kita kejar adalah orang jahat, aku tahu kau ini hebat dan andalah semua orang, tapi tetap saja."