12. Plan

1K 101 1
                                    


Sinar mentari masuk kedalam ruangan tempat pangeran ini tidur. Menembus kelopak matanya dan membuatnya terpaksa untuk membuka kedua mata keemasannya itu.

Ia membalikkan badannya kesamping dan mendapati blue boy kesayangannya masih terlelap seperti bayi. Betapa menggemaskannya ia. Mungkin semalam benar benar hari yg berat untuknya pikir karma.

Ia membalikkan tubuhnya lgi dan menatap langit langit kamar apartementnya.

" Aku hrus melakukan sesuatu! Mungkin paman mau membantu " batinnya.

Ia mengambil ponselnya di meja dan segera menelfon pamannya.

" Halo paman...? "

" Ah.. Karma, ada ap? Tumben sekali menelfon... Apa uangmu habis? " tanya pamannya dalam telfon.

" Tidak... Aku mau mnta bantuanmu paman..."

" Boleh boleh... Asal dgn tujuan yg baik oke? "

" Pasti "

" Apa itu?? "

" ...... "

----------------

Nagisa menggeliat dalam selimutnya lalu mengerjap ngerjapkan matanya. Mencoba untuk mengumpulkan nyawanya.

Saat membuka matanya ia mendapatkan senyuman hangat dari karma.

" Ohayou nagisa😊💞 " sapanya dengan super lembut yg super duper langka itu.

" Ohaa~ " balasnya dengan ekspresi naturan bru bangun tidur.

" Hmm... Bangun dulu dong.. Apa apaan muka mu msi seperti itu... Menggemaskan tau! " ucapnya lalu mencubiti pipi nagisa gemas.

" Aaww.. Kwarwma-kwun... Lwepwaswkwaan... Ittwaaii ywoo >< " gerutu nagisa dan hanya dibalas kekehan dari karma.

" Aku mau mandi.. Atau kau duluan yg mandi??... Atau...
Kita mandi bersama?? " goda karma dengan seringainya.

" Aku mandi dluan! Dasar mesum! " omel nagisa dan langsung berlari kekamar mandi dengan muka yang merah padam.

Karma hanya terkekeh melihat blue boynya itu. Namun tiba tiba, getaran ponselnya membuatnya terkejut dan setelah membacanya, seringai kembali terukir diwajah tampannya.

S
K
I
P

Dua sejoli sesama gender ini tengah duduk santai di sofa empuk. Keduanya sibuk dengan urusan masing masing.

" Karma... Bagaimana dgn mncari bukti soal ibuku? Aku rasa lebih baik itu tdk perlu kita lakukan..." ucap nagisa sambil menatap karma yang sedang bermain game di sofa satunya.

" Hm?? Kenapa?? Kau takut?? " tanyanya tanpa membalas tatapan nagisa. Ia terlalu sibuk dengan gamenya.

" Menghadaplah kearahku karma! -,-
Dan.. Tdk, bukan takut yg membuatku tak mau melakukan itu smua... Hanya... Aku rasa, jika ibu ku benar benar ditahan.. Aku takkan punya syapa syapa... Bibiku brusan mengabariku bahwa ia akan tinggal di amerika dan mungkin takkan kembali ke jepang lagi..." jelas nagisa panjang dan hanya dibalas oleh deheman karma yang membuat empat siku siku timbul di wajah nagisa.

" Tak apa jika kau tak mau.. Aku bisa krjakan sendiri... Dan satu hal lagi, kau tdk sendirian nagisa... Kau bisa tinggal bersamaku jika kau mau.. Aku bisa membantumu mengurus masalahmu... Anything for you... Aku percaya padamu.. Aku percaya bahwa kau satu satunya org yang bisa aku handalkan sekarang.. Org yang bisa membantuku, menemaniku dan yang lainnya... Aku ingin mendapatkan kepercayaan darimu nagisa..." ucap karma yang saat ini sudah berada disampingnya.

Fall in Love?![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang