"Reyna bangun, olahraga!" teriak tante chika di hari minggu ini, membuat Reyna terlonjak kaget lantas bangun dari tidurnya.
Di srpanjang perjalanan olahraga tante Chika terus bertanya seperti dia salah satu pembawa acara yang sangat cerewet.
"Kemarin pulang jam berapa?" tanya nya judes pada Reyna seperti biasa.
"Jam 3 subuh!" jawabnya sedikit ragu dan takut di tanya tanya lagi
Meskipun tante Chika itu judes tapi dia sangat penyayang dan sangat perhatian. Sejak kecil orang yang paling dekat dengan Reyna adalah tante Chika, kakek ,dan nenek nya. Orang tuanya? Mereka selalu sibuk dengan pekerjaan kantor, restoran, juga kadang beberapa butik di indonesia ataupun di new york.
Tepat di taman komplek tante Chika memutuskan untuk beristirahat karena melihat pedangang cendol kesukaannya.
Tante Chika menyodorkan sebungkus es cendol pada Reyna lantas beristirahat ditaman itu beberapa menit dan melanjutkan perjalanan pulang mereka.
∆∆∆
Reyna turun kelantai bawah mencari cari tante Chika yang dari semalam merampas handphone nya.Di ruang pribadi Reyna menemukan tante Chika yang sedang sendirian disana.
Reyna mengetuk pintu lantas membuka pintu.
"Rey, siapa ini?" tanya nya sedikit membentak.
"Kok ngomongnya mesra banget!" lanjutnya.
Tiba tiba suara ponsel Reyna berbunyi memunculkan pesan dari Reihan.
Kamu gak jenguk aku lagi honey?
Sontak pesan itu langsung ditangapi cepat oleh tante Chika yang membalasnya dengan pertanyaan.
"Ni siapa?"
Loh kok nanya gitu sih, aku kan pacar kamu. Kamu lupa ya?
Tidak ada balasan lagi dari tante Chika, namun pesan pesan dari Reihan terus bermunculan hingga tante Chika membalas untuk yang terakhir.
"Jangan deketin Reyna lagi!"
T
ante Chika pergi menuju rumah sakit tempat Reihan dirawat dan meninggalkan Reyna dirumah dengan handphone yang masih ia rampas, juga laptop Reyna yang ia sembunyikan dan hanya buku buku pelajaran yang ia tinggalkan sangat banyak di kamar Reyna.
∆∆∆
Sekitar pukul 10.16 Reyna selalu memperhatikan situasi, dengan segala usaha dia terus menerus membujuk tante Chika untuk mengembalikan ponsel miliknya.Usahanya tidak sia sia, setelah lama memnujuk tante Chika akhirnya ponsel miliknya kembali lagi.
Banyak pesan yang dikirim Reihan lewat via line dengan beberapa stiker sedih.
Honey kapan kamu jenguk aku lagi?
Aku usahain dulu ya!
Jika Reyna membujuk tante Chika untuk menjenguk Reihan di rumah sakit akan fatal akibatnya. Bukan nya dikasih izin malah kena marah ntar.
"Rey!" panggil tante Chika cukup keras dari ruang pribadi hingga terdengar sampai ke ruang tengah.
Reyna mendekat pergi keruang pribadi dimana tempat tante Chika ada disana.
"Ya, tante!" jawab Reyna saat dia membuka pintu.
"Tante mau pergi dulu ada urusan kamu disini aja jangan kemana mana!" ancamnya
"Iya, tante!" jawab Reyna malas.
"Awas ya!" lanjutnya lantas pergi meninggalkan ruangan jiga Reyna disana.
Tidak bisa berbuat apa apa lagi selain berdiam diri di rumah, terpenjara oleh semua pintu yang terkunci, jendela yang tertutup rapat, televisi yang slalu dijadwal, yang lebih para lagi gak ada temen, slalu sepi, gak ada yang bisa diajak bicara. handphone? Habis baterai, laptop? Di bawa tante.
Yang disisakan hanya setumpukan buku pelajaran yang akan membuat Reyna menjadi kutu buku berkaca mata. Itu menjijikan.
Sebenarnya dia khawatir dengan keadaan Reihan di rumah sakit. Gimana engak, orang tuanya di luar negeri bisnis, saudara saudaranya pada jauh, dan sekarang pacarnya lagi dipenjara dirumahnya sendiri dan gak bisa ngapa ngapain.
Oh fuck desah Reyna sedikit berteriak di dalam kamarnya lantas berbaring di kasurnya yang empuk.
∆∆∆
Saat hari sekolah mulai kembali tanpa Reihan rasanya berbeda sekali. Sepi, gak ada yang buat baper, buat marah, buat kesel, buat happy, selalu romantis. Itu semua lenyap hilang bagai di telan bumi.Kini juga para sahabatnya mulai sedikit sedikit menjauhinya entah kenapa. Mungkin hara gara tante Chika.
Kini orang yang selalu ada untuk Reyna hanya Reza, hanya dia yang dipercaya tante Chika, juga dia yang diperbolehkan untuk berkomunikasi dengannya.
Dia selalu di bully di sekolah terutama oleh susy and the geng. Kini ia berani membuat Reyna terluka dan membagikannya pada Reihan.
Dari sekarang Reyna menjadi seorang siswi yang sangat sering kena bully dia terus terus dan terus slalu dibuat malu di buat kesal dibuat slalu kena marah.
Kini Reyna slalu sendirian, tidak ada yang mau lagi menjadi temannya sekarang. Hingga dia mengirim sebuah kiriman melalui IG dan Facebook nya, hingga mendapatkan banyak like dan coment.
Kenapa ya, hidup selalu banyak masalah. Juga sahabat, teman, dan orang yang lebih dekat dengan kita hanya akan manis awalnya saja.
Dia menyimpan emoticon sedih di akhir ceritanya.
Jujur aku gak suka bagian ini tapi jangan lupa like
KAMU SEDANG MEMBACA
My solitude girl
FanfictionReyna anak yang cantik, pinter, juga kaya. Telah kehilangan sahabatnya yang membuat hidupnya semakin kesepian