Like a sugar

494 85 17
                                    

Like a sugar

[Cerita ini penuh kemanisan, waspadalah!! Waspadalah!!
.
.

"Aku suka melihatmu saat bangun tidur,cantiknya alami"

Krik
Krik
Krik

Kalian semua dengar?  Yaps itu tadi suara dari namja yang kini statusnya adalah suamiku,Kim Jongdae. Dia adalah manusia ajaib yang terkadang menyebalkan dan absurd. Romantis?  Aku justru berharap jiwa romantisnya tidak keluar. Karena jika dia kumat aku harus setengah mati menahan diri agar taksemakin jatuh jatuh dan jatuh.

"Kamu ini pagi-pagi udah gombal" jawabku sambil menarik selimut .

"Aku serius" balas Jongdae. "Apa kamu masih lelah? Baiklah pagi ini biar aku yang membuat sarapan." lanjutnya.

Tap
Tap
Duk

"Apa? " tanyaku bingung, tadi Jongdae bilang mau buat sarapan kenapa sekarang dia duduk di kasur?

"Morning kiss "

"Nooooo"

"Wae?? Atau morning -" ucapan Jongdae terpotong matanya kini mengerling nakal. Oh aku hafal dengan pasti apa maunya kini.

"Big No!!! "

"Wae?  Kamu juga belum memakai apapun " lanjutnya.

"NOWAY!!! " jawabku keras,tanpa menunggu singa lapar itu bangun aku segera bangkit menuju kamar mandi. Memeriksa detak jantungku sendiri yang kembali berdetak cepat.
Padahal sudah menikah,tapi aku masih tetap tak bisa biasa jika dekat dengan Jongdae seperti tadi.
.
.
Aku berjalan ke dapur, Jongdae sudah disana dengan apron pink milikku. Wajahnya terlihat serius ketika memasak seolah hal yang sedang ia olah adalah makanan dari restoran terkenal.

"Eoh kau sudah selesai? " ujar Jongdae ketika menyadari kehadiranku.

"Taraa sarapan siaapppp" ujarnya penuh bangga sambil menyodorkan telur goreng diatas piring.

"Kali ini bisa di makan,aku jamin " ujar Jongdae lagi dan aku kini tak bisa menahan tawa. Percayalah walaupun ini hanya telur goreng namun Jongdae memasaknya penuh perjuangan, terakhir ia memasak bukannya makanan yang tersaji tapi kami harus membeli kompor baru karena kompor lama rusak setelah dipakai olehnya.

"Eothe? " tanya Jongdae ketika satu suapan telah masuk ke dalam mulutku.

"Lumayan "

"Asssaaa !! Yeeesss!!! " teriak Jongdae senang.

Dasar Kim Jongdae, suamiku yang sangat payah dalam hal memasak.
.
.
"Hei kau sedang membuat apa? " Jongdae tiba-tiba saja muncul di dapur, membuatku kaget dan hampir memecahkan telur.

"Aku membuat kue, bukannya kau sedang mengerjakan laporan di kantor?  Lanjutkan saja nanti jika sudah jadi akan ku bawa ke ruang depan" jawabku dan di hadiahi anggukan oleh Jongdae.

Suamiku bukanlah seorang bos besar atau pengusaha, ia hanya seorang karyawan yang sering di kejar deadline oleh karena itu tak jarang Jongdae akan membawa pekerjaannya ke rumah.

Aku memanggang kue dengan hati-hati, kemudian menyajikannya diatas piring dengan segelas americano kesukaan Jongdae.

"Brownies? " ujar Jongdae ketika aku mnghampirinya. Ia berdiri hanya untuk sekedar mengambil alih nampan yang kubawa. Laptopnya ia matikan dan beberapa berkas yang sedari tadi ia kerjakan kini ia rapihkan.

"Sudah selesai? " tanyaku.

"Belum. Tapi aku lapar dan brownies ini akan menangis jika aku lebih memilih segala angka yang memusingkan itu" jawab Jongdae. Ia nenarik tanganku agar aku ikut duduk atas karpet bersamanya.

"Hmm manis, sama persis seperti yang buat" jawab Jongdae membuatku menoleh.

Hahh gombal lagi

Kami kemudian diam, dengan Jongdae yang fokus pada makanannya dan aku yang menyalakan televisi. Mengganti channel demi mencari tayangan yang menarik.

"I Love You" aku terdiam lagi saat suara Jongdae terdengar, tatapan kami bertemu dan aku tau jika ia tidak sedang menggombal. Jongdae mendekat untuk menghapuskan jarak dan membuat televisi kini yang menonton kami berdua.
....

Imagine yg terbit karena liat iklan gula di tv 😂😂😂😂😂

Chen Caffe 💝

Like A SugarWhere stories live. Discover now