[WARNING 18 +++ ]
Saat ini aku sedang bersantai dengan kaki ku di pijat oleh suamiku.
Dari tadi selama aku di pijat olehnya, wajah suamiku yang tampan walaupun usianya sudah tak muda lagi itu terus cemberut.
Masalahnya adalah aku yang tidak mau menurutinya untuk memijatnya. Malah aku menyuruhnya untuk memijat kakiku dengan alasan kakiku pegal karena hamil.
"Itu bibirnya minta di kuncir?"
"Diem deh"
"Gak ikhlas pa? Yaudah lepasin"
Ucapku sambil menarik kaki dari pangkuannya.
"Apaan sih, sini kakinya"
Ucapnya menarik kakiku lagiSaat aku berdebat dengannya, tiba-tiba perutku terasa amat sakit.
Seperti perutku akan meledak.Dan dengan Paniknya Farhan membopongku ke mobil, dan teriak-teriak tidak jelas ke sopir.
Saat sudah sampai di Rumah Sakit, aku sama sekali tak mau berjauhan dengannya.
Rasanya teramat sakit bila di jelaskan, bahkan suamiku yang melihatku kesakitan saja berkali-kali ingin keluar tidak sanggup melihatku kesakitan, tapi aku tak mau berjuang sendirian dan ku genggam kuat tangannya.
"Kalau kamu pergi, gak akan aku mau liat kamuuuu aarrgggh"
"Iya-iya aku di sini"
Dia berusaha menenangkanku dengan membalas genggamanku.Tak berselang lama setelah perjuanganku dengan amat susah-payah, akhirnya bayi yang ku kandung keluar dengan tangisan yang membuatku meneteskan air mata bahagia, di ikuti dengan kecupan di kening beserta ucapan terima kasih suamiku.
Akhirnya, yang awalnya suamiku tidak bisa 'menerima' aku hamil, dia ikut meneteskan air mata saat mengadzani anaknya di dekapannya.
Bayi yang ku lahirkan berjenis kelamin perempuan
Yang sudah kusiapkan dengan Nama Ziandra Okla Wijaya. Bayi yang teramat cantik di hidupku setelah mama, bayi yang akan aku didik dengan bekal Akhlak. Bayi yang akan ku jaga sekuat aku bisa. Dan tentunya bayi yang aku rela menyita perhatian suamiku Farhan.Kalian tau kenapa Farhan takut kalau mempunyai anak perempuan? Ya. Salah satunya dosa yang di tanggung anak perempuan akan di tanggung oleh ayahnya. Farhan tipe orang yang amat menjaga nama baik keluarga, contoh saja anak pertamaku Zoni.
Zoni di didik sedemikian rupa hingga jadi sekarang, bahkan Zoni bisa lulus S1 di usianya yang masih 16 tahun dan sekarang sudah di angkat mebjadi dokter.Bukan hanya itu, dia takut juga takut kalau mempunyai anak perumpuan, dia tidak akan bisa menjaga dan tentunya takut perhatian dia akan lebih ke anak perempuan itu.
Tapi aku sebagai orang tua memaklumi, toh aku selalu di sampingnya, bila ku rasa sudah melewati batas, aku akan mengingatkannya.
Semoga, anakku akan menjadi anak yang membawaku beserta suamiku menuju surga.
Sekarang saatnya untukku berjuang lebih lagi terutama suamiku.
****
Setelah aku menyusui Zian tadi, aku tertidur. Dan saat bangun, aku sudah melihat Farhan suamiku duduk di sampingku dengan menelengkupkan kepalanya di sampingku.
Dan aku terbangun saat jam menunjukkan pukul lima pagi.Aku melihat suamiku Farhan kasihan, padahal terdapat kursi Sofa yang bisa dia tempati agar badannya tidak sakit.
Tapi dia lebih memilih tertidur dengan posisi duduk.
Aku mengusap punggungnya pelan, agar tidak membangunkannya.
Aku tahu dia terjaga dari semalam, mungkin baru bisa tidur dua jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tukang Pijatku • 1 ✅
Sonstigesmenikah dengan seorang pemijat? hmm kedengerannya gimana? kalau penasaran baca aja #25 dalam Random / 25/07/2017