.
.
.Mark Tuan tidak suka keramaian. Ia memang pendiam diantara penghuni apartemen tiga lantai yang selama ini ia tinggali saat ia memutuskan untuk belajar hidup mandiri sejak masih tingkat pertama senior high school itu.
Oleh karena itu, dia adalah tipe orang yang akan tertidur paling akhir saat suasana sudah sepi dan pertama kali bangun saat masih sepi. Karena jujur saja, teman sekamarnya Jackson Wang adalah orang yang lumayan berisik. Dan Mark tidak betah jika harus terbangun karena ocehan Jackson yang seperti suara burung gereja di pagi hari.
Sebenarnya yang mengenalkan apartemen tiga lantai ini padanya adalah Jinyoung, salah satu junior kenalannya di sekolah. Biayanya relatif murah untuk ukuran pelajar sepertinya, walaupun sebenarnya dengan uang orang tuanya dia bisa saja membeli satu apartemen mewah di daerah Apgujeong.
Tapi tidak. Mark tidak akan melakukannya.
Sebenarnya satu kamar memang harus ditempati oleh dua orang. Jadi dulu dia memang punya kamar sendiri. Lalu datang penghuni-penghuni lain hingga membuat Mark mau tidak mau berbagi kamar dengan Jackson. Saat itu Jackson diberi tiga pilihan, Bambam, Mark atau Yugyeom.
Jackson tidak mungkin tidur dengan Yugyeom sementara Yugyeom memiliki tinggi dan badan yang lebih besar dari dia. Bisa-bisa dia tergencet hingga jatuh ke kolong kasur. Kadang Jackson cukup iri dengan Yugyeom karena tinggi badan yang ia rasa tidak cocok dengan usianya. Yugyeom itu yang paling muda diantara mereka bertujuh, tapi ia memiliki tinggi yang paling mengagumkan diantara semuanya. Sementara Jackson malah jadi yang terpendek dengan wajah tampan dan senyum menawan miliknya. Tuhan memang adil. Itu menurut Jackson.
Dan dia tidak akan pernah mau tidur dengan Bambam karena bocah dari Thailand itu polah tingkahnya ketika tidur sangat merugikan kehidupan sesamanya.
Youngjae tidak usah ditanya lagi, dia diberi keuntungan khusus karena Hyungnya merupakan pemilik bangunan ini.
Akhirnya, Mark yang terpilih. Dan dia terlalu sopan untuk menolak. Dan begitulah, Mark sekamar dengan Jackson. Yugyeom, Youngjae, dan Bambam punya kamar masing-masing. Sementara Jinyoung sudah sekamar dengan Jaebum dari awal.
Jaebum itu teman setingkat Mark di sekolah. Mereka saling mengenal walaupun tidak begitu dekat, dulu.Setidaknya sekarang mereka bertujuh begitu dekat satu sama lain.
Karena itulah Mark bangun lebih dahulu pagi ini. Hal yang ia lakukan pertama kali tentu saja pergi ke kamar mandi menuntaskan urusannya. Tapi, melihat pasta gigi dan shampo yang hampir menipis Mark memutuskan untuk pergi berbelanja sebentar, setelah menggosok gigi dan mencuci muka.
Ia kembali ke dalam kamar. Berjalan dengan pelan agar tidak membangunkan Jackson yang sedang tidur pulas dalam posisi tengkurap dengan rambut yang mencuat ke segala sisi.
Mark tersenyum tipis. Kalau saja fans Jackson di sekolah tahu tentang hal ini, Mark tidak bisa membayangkan hal buruk apa yang akan terjadi pada Jackson.
Hahaha.
Begitu hoodienya telah ia kenakan, Mark keluar dengan santai menuruni tangga. Ketika tiba di lantai satu dia melihat sekelebat sosok yeoja bertopi yang keluar dari bekas kamar Youngjae di lantai satu.
Mungkin itu sepupu yang Youngjae bicarakan tempo hari, pikirnya.
Ia berjalan menuju minimarket, tepat di belakang yeoja itu meskipun dengan jarak yang tidak terlalu dekat.
Mark sebenarnya hanya membutuhkan pasta gigi dan shampo. Tapi dia tiba-tiba ingin membeli minuman serta snack untuknya dan Jackson.
Tapi begitu melihat jelly kesukaan Bambam serta kimbab yang biasa dibeli Yugyeom, Mark pun tak kuasa menahan diri untuk tidak membelinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET NIGHTMARE (a GOT7 FANFICTION)
FanfictionChoi Hyo Jin. Gadis tujuh belas tahun yang merasa hidupnya baik-baik saja dan bahagia, sampai suatu ketika kedua orang tuanya memindahkannya ke Negeri Ginseng tempat kelahirannya. Memaksanya tinggal di apartemen butut tempat tinggal saudara sepupun...