He's not my prince! (PROLOGUE)

211 5 0
                                    

PROLOG

10 tahun yang lalu

suasana bandara saat itu seperti biasa, begitu ramai. Dan disana, tepatnya di pintu masuk ruang bandara terlihat seorang gadis kecil sedang memeluk bocah lelaki tingginya hampir sama dengannya. mata gadis kecil itu sembap dan ia terus menerus menangis dalam pelukan bocah lelaki itu

"Gak mau! Vicca gamau! Tante, kenapa Aiden mesti ikut pergi tante? Kenapa dia gaboleh tinggal disini tante? vicca gamau aiden pergi" kata gadis mungil itu sesunggukan. Setelah itu, sang bocah lelaki perlahan melepaskan pelukan gadis tersebut. Bocah tersebut kemudian sedikit berjongkok karena sang gadis sedari tadi menundukkan kepalanya

"Maaf Vicca, tapi Aiden gabisa. Aiden harus ikut karena Aiden yang bakal jagain mama disana" kata bocah tersebut sambil mengusap air mata sang gadis yang sedari tadi terus mengalir.

"Hiks.. gamau, Vicca gamau... hiks.. gamau..." gadis itu tetap teguh pada pendiriannya.

'panggilan kepada para penumpang pesawat boeing 737 tujuan Seoul....' dan setelah itu terdengar suara panggilan pertama. "Aiden, udah waktunya.." kata ibu bocah itu kepada anak lelakinya lalu menarik tanggannya perlahan berjalan memasuki pintu masuk.

Sang gadis yang melihat bocah itu menjauh kemudian menangis lebih keras. sedangkan bunda dari gadis itu berusaha untuk menenangkan anaknya.

Sang bocah lelaki yang tidak tega akhirnya berlari kembali lalu memeluk gadis kecil tersebut. "Vicca jangan nangis, Aiden jadi gak tenang perginya" kata bocah lelaki itu sedih. Sang gadis kecil yang mendengar suara sedih tersebut akhirnya perlahan berhenti menangis.

"Vicca jangan sedih ya? Aiden janji, saat Aiden besar nanti Aiden bakal kembali lagi kesini buat jaga Vicca" kata bocah tersebut lalu tersenyum sambil mengelus surai hitam sang gadis.

Gadis kecil tersebut lalu mengeluarkan sesuatu yang terselip di balik bajunya, sebuah cincin dari besi putih. ia mengambil satu lalu menyerahkannya ke tangan bocah lelaki tersebut. "Maaf ya kalau Vicca bikin Aiden sedih. Vicca bakal tungguin Aiden. Dan sampai nanti Aiden kembali, Aiden harus nyimpan cincin ini sebagai bukti janji Aiden ke Vicca" kata gadis tersebut. Anak lelaki itu lalu mengangguk. "Janji?" kata bocah itu sambil memberikan jari kelingkingnya. "janji!" balas sang gadis lalu menautkan jari kelingkingnya pada jari bocah tersebut.

"Aiden! ayo cepat!" teriak ibu sang bocah lelaki dari kejauhan.

"Dah Vicca!"

Bocah itu pun berlari menghampiri ibunya. Dan tak lama, sosok bocah tersebut menghilang bersama ibunya dibalik pintu keberangkatan international.

Author's note:

Hey readers! hey Viewers! dan siapapun engkau. Perkenalkan nama gue Suholicious (ini pen name gue aja). Kalian boleh panggil aku apa aja, thor, author, min, appa, bundo(?) hehehe. Nah bagaimana ceritanya? Aku tau ini prolog kaga bikin anda greget :') . Nah, jadi gimana nih? Mau lanjut apa enggak? Semuanya tergantung sama review/ comment para readers sendiri. Dan terakhir untuk segi bahasa, kalau ada bahasa yang kurang baik saya minta maaf yaa. Oke, sekian deh A/N saya yang sangat -super- panjang ini! Mohon bantuannya semuaa~

P.S : ohya, genre cerita ini (rencananya) bakalan romance + humor (meski saya tak yakin dengan humornya)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He's not my prince!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang