Yes, seperti judul di atas ini adalah cerita pendek. Di sini aku cuma bikin satu part ajah. Iya, satu part terus tamat. Sebenernya ini udah pernah aku kirim ke surat kabar di daerah ku, tapi aku ngga tau cerita ini di muat atau ngga soalnya aku ngga ngecek. Jadiii... kalau emang udah di muat, mungkin udah ada yang baca cerita ku yang ini? Oke, happy reading.. 😊
oh ya, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.. 😊
-----------------------------------------------------Siang yang cukup Indah, burung-burung bernyanyi dengan riang nya di atas pohon. Bersenda gurau bersama keluarga maupun pasangan mereka. Jam yang melingkar di tangan ku masih menunjukkan pukul 9 pagi. Aku di sini, di sebuah Taman yang tidak memiliki nama. Aku tahu tempat ini saat aku sedang menunggu seseorang yang saat itu sangat istimewa di hatiku. Ya, dia mantanku. Ah sudahlah, aku tidak ingin mengingat masa itu lagi. Kini aku sudah memiliki kekasih yang lebih aku cintai, yang lebih aku sayangi. Dan aku berharap dia pun sebaliknya terhadap ku.
"Kamu udah makan belum sih?" tanya ku pada seorang wanita yang sedang menyenderkan kepalanya di pundak ku ini, nama nya Diana.
"Udahlah, jam segini belum makan ya pasti aku dari tadi minta sarapan lah sama kamu." katanya sambil tertawa.Ya, dia yang kini menjadi orang spesial yang aku taruh nama nya di hatiku. Entah bagaimana aku harus menggambarkan nya pada kalian. Yang jelas perasaan ini sungguh berbeda dari perasaan ku ketika aku mencintai wanita lain. Aku merasa dia yang paling sempurna di dunia ini. Dia yang mengubah hidupku, dia yang sudah membuatku menjatuhkan hatiku pada nya. Entah apa namanya, obsesi kah? Tapi yang jelas aku mencintainya lebih dari apapun yang aku cintai di dunia ini. Ya, orang kedua setelah orang tua ku.
Aku akui dia memang tidak punya banyak waktu untuk kita berdua. Semua itu sebenarnya tidak lepas dari perintah orang tua nya yang menekankan kepadanya agar selalu berprestasi. Ya, dia masih berstatus sebagai Mahasiswa di salah satu Universitas ternama di Indonesia. Setiap harinya dia selalu di sibukkan dengan kegiatan les, les, dan les. Aku tidak bisa melarangnya, status ku masih bukan sebagai apa-apa nya dia kan ? Jujur aku sedikit terganggu dengan aktivitas nya itu. Tapi ini yang aku suka dari dia. Dia selalu meyakinkan padaku bahwa sebisa mungkin dia akan menjaga hubungan kami. Baiklah aku percaya padanya. Tapi ada sedikit masalah yang sebenarnya selalu mengganjal hati ku. Dia memiliki guru les seorang laki-laki yang umur nya tidak jauh berbeda darinya. Bukan nya aku berfikir yang tidak-tidak pada nya, tapi banyak orang bilang kalau cinta tumbuh karena sering bertemu kan ? Dan jujur, aku takut itu terjadi. Tapi sekali lagi, dia selalu meyakinkan padaku bahwa itu semua tidak akan terjadi. Aku hanya mengiyakan saja, tapi sesungguhnya dalam hati, aku masih ragu.
***
Sore itu, aku melihatnya pulang bersama seseorang. Aku tidak tahu, sebenarnya siapa dia. Kebetulan waktu itu aku sedang ada kesibukan di ekskul ku, jadi aku tidak bisa mengantarnya pulang. Aku berusaha meyakinkan diri ku sendiri bahwa mungkin saja laki-laki itu teman nya, atau mungkin suruhan orang tua nya untuk menjemput dia. Sekali, dua kali, aku semakin sering melihatnya pulang berdua dengan laki-laki itu, dan dia juga lebih sering menolak untuk aku antar pulang. Awalnya aku biasa saja, tapi lama kelamaan jengah juga dengan sikapnya yang seperti ini. Cemburu ? Ya sudah tentu, jangan ditanyakan lagi. Siapa lelaki yang rela melihat kekasihnya lebih dekat dengan orang lain ? Aku rasa tidak ada !
Langkah awal yang aku lakukan adalah mencari tahu dia itu siapa. Tidak sulit untuk ku mendapatkan identitas orang itu, mengingat aku dan dia yang ternyata sama-sama aktif di kegiatan ekskul yang berbeda. Namanya Beno, dia terkenal dengan kepintarannya di jurusan yang Diana pilih. Kemudian langkah kedua adalah menanyakan langsung hubungan Diana dengan Beno kepada Diana langsung. Aku tipikal orang yang selalu menyelesaikan masalah dengan orang yang bersangkutan langsung dengan masalah nya. Aku tidak percaya jika mendengar kata orang ini lah, itulah, aku lebih yakin mendapatkan fakta langsung dari pelakunya. Aku bertanya pada Diana tentang Beno, mulai dari awal pertemuan nya, sejarah awal dia menjadi guru les nya, dan lain-lain. Aku tidak langsung menanyakan hubungan nya dengan Beno, aku takut dia curiga. Akhirnya dia menceritakan awal mula dia bertemu dengan Beno, sampai akhirnya dia menjadi guru les nya. Baiklah penjelasannya cukup logis buatku. Aku sedikit merasa lega atas jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Love
Short Story* Short Story * Aku tidak pernah menyangka kamu sekejam itu. Kamu tahu masa lalu ku, dan kamu mengorek luka itu lagi. Sakit rasanya. Entah harus dengan apa aku menjelaskan pada mu, aku benar-benar mencintai mu, yang aku tahu adalah aku cinta kamu. T...