Typo everywhere
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku tidak sudi bekerja dengan orang sepertimu" ucap annisa
Dor!!! Prangg!!!!
Bunyi sebuah gelas kosong yang pecah setelah ditembak oleh daniel.
"Itu yang akan terjadi pada kepalamu jika kamu menuruti kata kataku" ucap daniel lalu bangkit dan pergi dari meja makan itu. Sementara itu annisa nampak kaget melihat kejadian yang terjadi tepat disebelahnya.
"Turuti saja apa perintahnya maka kamu aman, lagipula daniel bukanlah orang sejahat yang kamu kira" ucap bibi tri begitu daniel menghilang.
"Apa bibi sudah lama bekerja untuknya?" tanya annisa
"Sudah hampir sepuluh tahun dan dia memperlakukanku dengan sangat baik. Dia adalah sosok lelaki yang tegar dan mandiri, meski kelihatan keras dan kejam namun sejatinya dia adalah orang yang lembut dan penyayang" ucap bibi tri.
"Lihatlah anjing anjing di foto itu, mereka dulunya hanyalah anjing yang tak bertuan. Daniel memungutnya lalu memeliharanya dengan penuh kasih sayang" ucap bibi tri menjelaskan.
"Tapi bi, pekerjaan dia adalah kejahatan" ucap annisa
"Kenalilah dia terlebih dahulu sebelum kamu menghakiminya lebih jauh" ucap bibi tri lalu berlalu. Kini annisa sendirian dimeja makan itu sampai pada akhirnya terdengar suara bising karena teriakan seorang pemuda memenuhi ruangan itu.
"Bibi... Mana susu dan rotiku?" ucap pemuda itu yang tidak lain adalah daehan.
"Sebentar, sedang aku buatkan untukmu" sahut bibi tri dari arah dapur.
"Heh.. Annisa? Kenapa kamu disini? Bukankah bos menyekapmu digudang bawah tanah kemarin?" tanya daehan ketika menyadari bahwa annisa lah yang duduk dimeja makan bersamanya.
"Iya, dan hari ini bosmu yang kejam itu membawaku kemari" ucap annisa.
"Hmm, itu artinya bos sayang padamu" ucap daehan yang terdengar begitu polos membuat annisa sedikit tersedak.
"Bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu? Lelaki kejam itu mana mungkin sayang padaku" balas annisa.
"Kamu belum mengenalnya siapa tahu kamu akan jatuh cinta kepadanya" ucap daehan sambil mencomot sepotong ayan goreng dihadapannya.
"Jatuh cinta?"
"Kamu gila daehan, dia itu jahat dan aku tidak mungkin jatuh cinta pada orang yang notabene nya jahat seperti dia"
"Hahaha kita lihat saja nanti, kamu belum tahu pesona yang dimiliki oleh bos daniel"
"Sudah banyak wanita yang patah hati karena ditolaknya" sambung daehan.
"Oh ya? Benarkah begitu?" tanya annisa penasaran.
"Iyah, bos daniel terlalu sibuk dengan pekerjaannya dia tidak ada waktu untuk memikirkan masalah cinta dan perasaannya" ucap daehan kali ini terdengar masuk akal.
"Kamu masih sekolah?" tanya annisa
"Iya daehan sekolah, bagaimana dengan annisa?" daehan balik bertanya.
"Aku sudah kuliah dan sebentar lagi jika aku tidak terkurung terus disini maka aku akan menamatkan kuliahku" ucap annisa lesu
"Kenapa annisa tidak bilang sama bos daniel? Nanti pasti diijinkan kuliah" ucap daehan