Malam ini terasa lebih dingin dari malam-malam sebelumnya. Yah, ini sungguh mencekik ku.. aku ingin tidur bersama Raynald malam ini hanya malam ini, tapi.. itu tidak mungkin. Aku tak akan bisa membiarkannya melihat keadaanku yang seperti ini.
Corrine terduduk lemah, yah lagi dan lagi penyakitnya kambuh lagi. Dia bahkan tak akan bisa lepas dari obat nya itu.
Akhirnya Corrine pun tertidur dalam dinginnya malam.
***
Raynald segera bergegas menyelesaikan tugasnya dikantor. Seusai rapat ia segera merapikan barangnya."Ray, kau mau kemana?"
"Ah, Jun... Aku mau kerumah calon istriku la"
"Oow... Ah ya besok hari pernikahan mu kan? Kau harus kuat ya" ucap Juna dengan ekspresi yang tak bisa ditebak Raynald
"Tentu.." balas Raynald pergi meninggalkan ruangannya.
Ia pun segera menuju rumah Corrine yang sibuk dengan persiapan pernikahannya dengan Corrine.
Tuan Mark yang melihat kedatangan Raynald segera menghampirinya.
"Ah, nak Ray.. mau bertemu Corrine ya?"
"Ah, iya om... Corrine ada?"
"Dia tadi keluar sebentar, bentar lagi pulang kok... Duduk aja dulu"
"Oow.. yasudah" balas Raynald, tuan Mark segera mengiringnya kesofa.
Saking gak bisa diemnya dia, dia sibuk ngerusuhi ibu nya Corrine yang sedang sibuk mengurus menu makanan untuk besok.
Ia pun ikut turun tangan dan memilih bersama.
***
Sementara itu, Corrine masih terduduk diruangan dokter Jay. Ya dia kerumah sakit tuk mengecek kondisinya.Dia berharap mungkin ada harapan tapi hasilnya nihil. Bahkan sekarang kondisinya makin memburuk.
"Corrine, kau sudah seperti adik perempuanku. Kumohon kau mau ya tuk kembali kerumah sakit lagi? Batalkan semua rencana mu dan fokuslah pada kesembuhanmu sekarang" ucap Jay menatap Corrine penuh permohonan.
Tapi Corrine hanya tersenyum pahit dan menunduk sebentar. Ia hanya bisa menahan sakit ini sendirian, ia pun tak ingin orang lain mengasihaninya.
"Tidak dok, aku hanya butuh beberapa waktu saja.. bisakah aku meminta obatnya lagi?"
"Corri_"
"Dok, kumohon"
"Hah... Baiklah"balas Jay yang hanya mengangguk pasrah.
Corrine pun segera pergi dan kembali kerumah. Sesampainya ia melihat Raynald yang sedang bercanda gurau bersama ibunya. Rasa sesak didadanya pun semakin menikamnya. Senang.. dan juga perih.
"Ma, aku pulang"sontak ibu dan Ray melihat Corrine.
"Oh, Corrine kau sudah pulang... Duduk dulu kau pasti lelah.. mama ambilkan air minum ya"
"Makasih ma"ibunya pun segera kedapur. Raynald mendekati nya perlahan ada raut wajah kecewa terukir jelas diwajahnya.
Kenapa dengannya?!
"Ya! Kenapa kau tak bilang pada ku kalau kau mau keluar? Kau darimana saja? Aku kan bisa mengantarmu"protes Raynald bertubi-tubi, Corrine hanya bisa menghela nafas.
Raynald bahkan berekspresi seolah dia marah padanya. Ia bahkan tidak melihat Corrine. Corrine sontak menarik lengan Raynald untuk merendahkan tubuh Raynald yang lumayan tinggi itu. Segera ia mencium singkat pipi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFRIEND IS MY CEO || COMPLETE ✔
RomanceCorrine Rose melamar kerja di perusahaan Raynald Inc yang merupakan salah satu perusahaan game terbesar di Jakarta. Disanalah tempat Corrine bertemu dengan pria arogan yang bisa meluluhkan hatinya. Namun, mampukah ia meluluhkan hati pria tersebut?