"Aaaaakkkkkkkkk"
"Aaaaaakkkkkkkk"
Kok gue ikut teriak sih. Loh dia kan..
"Ayana kok teriak sih?"
"Ini dia ada disini. Aku kaget" kata Ayana nunjuk gue. Rasanya seketika ku ingin berteriak karena...
"Hello"
"Lo ngapain disini?"
"A..anu..a..anu ka.." Duh kenapa gue jadi gagap gini ya.
"Anu anu siapa? Anu lu? Hahaha" Kata Jeje tiba tiba. Duh malu bet gue.
"Sa..saya... cu..cuman..ng..nganter ma..makan. si..siang.. i..i..itu ka" Kata gue dengan gemetaran sambil nunjuk tuh nasi kotak.
"Oh lu panitianya ya?" Tanya Kinal.
"I..iya..ka..iya"
"Noh Ayana dia panitia. Malah lu teriakin" Kata Beby bela gue, gatau nih orang tiba tiba nungol.
"Ih aku mana tau dia nganter makanan" Kata Ayana.
"Udah udah kan udah tau ya dia kesini nganter makanan" Kata Bidadari dengan lembyutnya duh ga kuat dd:(
Seketika semua ngeliat ke arah gue. Dan gue mati gaya.
"Ya..ya.. u..udah saya pamit dulu ya ka"
Setelah mengatakan itu gue langsung ngambil langkah panjang untuk keluar tapi...
Gue langsung beku liat sesesosok wanita mungil nan putih seputih seputih ubin masjid deket rumah gue.
Dia masuk dan langsung melihat gue. Mata kami langsung terkunci. Duh udah kayak Ff. Eh.
"Loh kamu kan yang nabrak aku tadi"
Ha??? Nabrak???
Kapan gue nabrak oshi gue?? Ketemu aja baru kali ini.
Plak.
Duh pedih amat bahu gue, gila nih yang mukul
"Ohhh. Jadi elu yang nabrak Teh Imel sampe tangannya sakit?" Kata orang yang mukul gue tadi. Babang Ghaida.
Gue yang ga tau apa apa cuma bisa cengo.
"Kan nih orang kebanyakan bengong nih" Kata Jeje.
"Udah digoyang aja say"Kata Sendy.
semua tiba tiba tersenyum misterius saat mendengar ucapan Sendy. Gue jadi merinding sendiri.
"Lu Viny kan?" Tanya Beby sambil melangkah mendekati gue. Kok jadi ngeri ya.
Gue mengangguk sambil mundur ke belakang.
Dia maju maju maju cantik gue mundur mudur mundur cantik and gue jatuh duduk di sofa.
"Eh"
Gue yang mau berdiri, tiba tiba ditahan oleh seseorang di kanan gue.
"Udah duduk aja dulu" Kata Kinal. Gue akhirnya diam dan baru sadar gue di kelilingin member yang lagi makan. Ya Tuhan.