Dengan tingkah laku kalian yang konyol aku bisa merasakan betapa indahnya persahabatan yang sebenarnya.
.
.
.
.
.
.
.Dug..dug.. dug... saat mereka keasyikan bermain, terdengar bunyi bedug yang menandakan berbuka puasa. Akhirnya mereka makan tanpa ada percakapan. Setelah selesai, syella sama fikri izin keluar cafe sebentar.
***
"Syell, keluar bentar yuk. Ada yang mau gue carik." Kata fikri.
"Yaudah yuk,kalian disini dulu ya. Kami gak lari kok ntar kami bayar, tas gue disini deh sebagai jaminan." Kata syella.
"Oke." Kata fadel sedangkan naina hanya menangguk.Akhirnya mereka keluar, namun syella heran kenapa dirinya diajak keluar sama fikri.
"Fikri,kenapa keluar?" Kata syella.
"Fadel mau nembak naina." Jawab fikri polos.
"Bukannya naina deket sama kak daniel ya?" Tanya syella.
"Daniel mana?" Tanya fikri balik.
"Daniel yang dulunya mantan ketua basket kri." Jawab syella.
"Oh kak daniel pacarnya kak ficka." Jawab fikri.
"Loh, masih pacaran sama kak ficka? Tanya syella.
"Yah masih lah,jadi yang setiap pagi kita berempat liat sama kak daniel itu siapa kalok bukan kak ficka." Jawab fikri.
"Lo gak masuk eskul basket? Kan bentar lagi kita semua wajib ngikuti eskul." Tanya syella yang langsung mengalihkan topik pembicaraan.
"Pengen sih, kalok lo masuk eskul apa?" Tanya fikri.
"Pengennya sih musik sama nari, cuman di sekolah ini cuman ada cheerleader." Jawab syella.
"Yaudah masuk aja lah,kan lo cantik." Kata fikri.
"Enggak deh,gue gak minat." Jawab syella.
Tiba-tiba handphone fikri ada telepon.
📞 fadel's calling
'Halo, ada apa del?'"..."
'Loh kok bisa?'
"..."
'Ah lo sih ada - ada aja pun. Yaudah gue balik kesana ya.'
"..."
"Yuk balik,mereka udah siap. Katanya naina nangis." Jawab fikri. Syella hanya mengangguk. Sebenarnya banyak pertanyaan di benaknya namun syella mengurungkan niatnya untuk bertanya.
***
"Lohh, nai kenapa?" Tanya syella sambil memeluk naina.
"Gue nembak naina,trus naina bilang dia gak bisa nerima gue. Dia bilang, dia suka sama kak daniel." Jawab fadel.
"Nai,kak daniel udah ada kak ficka." Kata fikri.
"Tapi gue sayang sama dia." Jawab naina sambil menangis.
"Nai,dengerin gue. Gue gak mau sahabat gue kayak gue, cukup gue yang menderita nai. Please nai go out from daniel's heart! Ada fadel yang cinta sama lo, ada gue sama fikri yang sayang sama lo. Emang sih gue bakal mikir gini, salah satu diantara kita pasti ada yang mendam rasa. Gue udah pernah ngerasain semuanya, gue udah capek yang namanya berharap, yang namanya di php-in, yang bikin gue baper, semuanya lah intinya gue capek kek gitu." Kata syella.Semua hanya terdiam mendengar percakapan syella. Kemudian syella melanjutkan bicaranya lagi.
"Kalian bertiga kan udah bareng dari mulai masuk sekolah, gak mungkin kan diantara kalian berdua gak ada yang suka naina. Jadi itu semua wajar nai, kenapa lo gak nerima fadel?" Tanya syella.
"Syell, lo tau kan gue gimana sama cowok, kalok gue suka sama cowok. Cowok itu harus pacaran sama gue gimana pun hasilnya." Jawab naina sambil meneteskan air matanya lagi.
"Gue ngerti lo nai, sebaiknya lo lupain kak daniel nai. Del lo bisa kan jagain naina dari daniel." Kata syella.
"Gak cuman naina aja syell, lo juga sekarang bagian dari kita bertiga juga. Jadi lo juga harus kami jaga." Jawab fadel.
"Iyaa syell, jadi udahlah jangan gitu, gue sama fadel bakal buat kalian nyaman, bakal jadi moodboosternya kalian." Jawab fikri.
"Iyaa bener kata fikri,jangan sedih lagi ya. Mungkin belum saat nya kita saling cerita masa lalu, lagian kan kita baru kenal." Kata fadel.Tanpa sadar syella memeluk fikri,sedangkan naina memeluk fadel.
"Ekhem." Kata fikri.
Syella dan naina langsung tersadar dan melepas pelukannya lalu malu-malu gak jelas.
"Apaan sih namanya jugak abis nangis ya harus ada pelukan." Jawab naina polos.Akhirnya mereka tertawa dan melupakan yang terjadi. Fadel melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 8 lewat 18 langsung ke kasir dan membayar semua makanan dan minuman yang mereka pesan.
"Eh,pulang yuk. Besok sekolah, ada pr bhs. Inggris. Gue belum siap." Kata fadel.
"Alahlah fad,alasan mau ngerjain pr. Palingan besok nyontek sama syella." Ledek fikri.
"Haha iyaa bener tuh kri, lagian pun gue bisa 5 menit kok ngerjainnya. Gue kan dulu pernah tinggal di luar negeri." Kata syella.
"Oke lah kalok gitu ngerjainnya di grup. Biar kita semua dapat." Jawab naina.
"Oke." Kata syella.
"Pulang yuk, gue udah di cariin mami nih." Kata naina.
"Yaudah yuk. Ntar mas risyekh kecarian lagi." Jawab syella.
"Oke deh." Kata fikri dan fadel.Mereka pun keluar dari cafe itu dan pulang kerumah. Di perjalanan mereka bercanda bersama, kadang berhenti sebentar untuk membeli minuman. Karena cafenya lumayan jauh dari rumah mereka.
***
Sesampainya di rumah mereka masing-masing.*dirumah naina*
"Assalamu'alaikum." Kata naina
"Wa'alaikumsalam, darimana dek?" Kata mas noel.
"Dari bukber mas, udah ah mas naina punya tugas lagi, gak ada waktu buat dengerin ceramah mas." Kata naina sambil berjalan ke kamarnya. (Adek durhalek ini)*dirumah fadel*
"Assalamu'alaikum." Kata fadel.
"Wa'alaikumsalam dek, dek, langsung tidur gih,tadi papa mama titip salam sama adek." Kata sherlina(kakaknya fadel).
"Lohh papa sama mama kemana kak?" Tanya fadel.
"Ke Medan dek, uwa sakit jadi papa sama mama jenguk." Jawab sherlina.
"Oh yaudah adek duluan." Kata fadel tersenyum sambil berjalan ke kamar.*dirumah fikri*
"Assalamu'alaikum." Kata fikri.
"Wa'alaikumsalam nak, tadi kakakmu nyariin nak, katanya kamu besok disuruh kerumahnya." Kata bundanya fikri.
"Iya bunda besok pulang sekolah kerumah kak felly, fikri masuk dulu ya bunda." Kata fikri.
"Iyaa nak." Jawab bundanya fikri.*dirumah syella*
"Assalamu'alaikum." Kata syella.
"Wa'alaikumsalam, darimana aja kamu syella?! Kata ayah membentak.
"Syella abis bukber yah, ayah sama bunda kok udah pulang?" Tanya syella.
"Kamu tau kan mas mu udah meng hamil kan anak orang, kenapa kamu gak bilang sama ayah dan bundaa? Hah???." Tanya ayah semakin marah.
"Syella baru tau tadi siang yah, lagian mas risyekh udah mapan yah, udah bisa ngurus perusahaan sendiri. Apa salahnya mas risyekh menikah sama kak nafitra." Jawab syella menangis.
"Kamu gak perlu tau kenapa ayah belum ngasih risyekh untuk menikah."kata ayah.
"Yaudah itu urusan ayah sama mas risyekh, kenapa syella di bentak juga, gak ada hubungannya sama syella. Mereka nikah toh bukan syella yang rugi ataupun untung. Syella gak berpengaruh. Udah ah syella capek mau tidur. Dan ingat yah, ini pertama kalinya ayah bentak syella kayak gini." Jawab syella menangis sambil berlari ke kamarnya.
"Sudah la mas. Jangan seperti itu sama syella. Kasihan dia." Kata bunda.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung29 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Teen FictionJangan pernah menghilang seperti debu yang di hembuskan yang pada akhirnya saat kembali dirimu bukanlah dirimu yang sebenarnya