Tasie POV
Terkutuklah kau Zero Flein!
Kau tidak tahu seberapa lelahnya diriku ini, hah?!
Aku akan mengingat hal ini, Zero Flein! Akan kubalas kau!
Eh? Memangnya bisa apa aku untuk membalasnya?
Ahh sudahlah! Aku tak peduli! Yang penting aku harus membalasnya!
Saat ini, aku sedang beristirahat dibawah pohon apel yang menurutku sangat nyaman. Dengan keringat yang mengucur di sekujur tubuhku serta wajah yang memerah karena udara yang panas dan nafas yang memburu.
Kalian tahu? Aku disuruh oleh Zero itu untuk berlari keliling taman belakang sekolah tanpa istirahat atau hanya sekedar jogging selama tiga puluh menit.
Berlari dua putaran saja sudah membuatku lelah. Apalagi tiga puluh menit tanpa beristirahat sedikit pun? Aku tahu. Zero pasti sedang ingin menyiksaku sekarang.
Aku akan memba--
"Apa kau sudah selesai memaki ku di pikiranmu, hm?" Oh! Panjang umur untukmu, Zero! Aku baru saja membicarakanmu!
Aku tersenyum semanis mungkin "Apa kau mencoba membunuhku? Atau menyiksaku? Tuan Flein yang terhormat?" Tanyaku dengan nada sarkatis.
Sedangkan Zero hanya terkekeh geli. Terkutuklah kau!
Lalu, tiba-tiba, aku merasakan benda dingin menyentuh pipiku yang sudah terlihat seperti kepiting rebus ini. Sontak aku menghindar.
"Ini" Ucap Zero.
Aku memgerutkan keningku setelah melihat benda yang menyentuh dipipiku itu adalah air mineral dingin.
"Untukku?"
"Tidak. Kau gunakan ini untuk menyiram pohon apel di belakangmu itu." Balasnya tenang.
Aku mengerucutkan bibirku dan mengambil air itu untuk ku siram ke pohon apel itu.
"Apa kau benar-benar bodoh? Tentu saja itu untukmu, dasar bodoh!" Ujarnya dengan nada yang sedikit membentak.
"Eh? Tapi tadi kau menyuruhku untuk menyiram pohon apel ini." Ucapku polos.
Zero mendengus berat lalu berbalik badan hendak pergi sebelum aku mencekalnya.
"Baiklah,baiklah! Akan kuminum." Ujarku yang dibalas dengan senyuman tipisnya.
Aku meminum dalam sekejap dan botol itu sudah kosong melompong.
"Huh, kau minum seperti ikan" Cibir Zero
Aku melotot kearahnya. "Apa kau tak tahu seberapa lelah dan hausnya aku ini?" Balasku.
Zero terkekeh "Berdirilah! Kita akan menuju tahap latihan fisik yang kedua" Ucapnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Saat aku hendak membalas ucapannya, Zero kembali menyela "Jika kau membantah, aku akan memberikan latihan lebih buruk dari yang baru kau lalui" Hah! Terpaksa aku bungkam.
Aku berdiri dan berjalan ke tengah lapangan. Ugh terima kasih pohon apel, aku akan sangat merindukanmu.
"Sekarang, push up tiga puluh kali dan setelah itu kau sit up tiga puluh kali. Jangan berhenti jika aku tidak menyuruhmu" Jelasnya yang dibalas dengan tatapan bola mataku yang mungkin hampir keluar dari tempatnya.
Tapi, bisa apa aku? Jadi terpaksa, aku melakukan sesuai yang diperintahkannya.
"Aku benar-benar akan membunuhmu nanti, Zero!" Gumamku pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Dragons : Flame & Ice
FantasyNamaku Zestasia Alithea. Aku hanyalah seorang anak panti asuhan yang dibenci oleh hampir seluruh penghuninya. Dulu, waktu aku sedang kabur dari panti asuhan untuk melihat dunia luar, aku menemui seorang wanita cantik yang ingin menyeberang tanpa mel...