Fiero
Argh. Kenapa cewek bernama Devina Arkaningrum itu tiba-tiba kembali ke hidupku, sih? Siapa yang dulu meninggalkanku karena lebih milih pacaran sama produser beranak 3 demi karir modelingnya?
Kenapa pula dia kembali saat aku menemukan kebahagiaanku setelah sekian lama? Dia nggak tahu, sih, berapa banyak pengorbananku untuk kebahagiaanku kini.
Dan aku tak akan rela jika Devina mengambil hal itu.
"Hei, ro, what's up?" Kiara duduk di depanku, memecah keheningan.
"Lama nggak ketemu, Kiara."
Kiara memutar matanya. "Gue emang nggak ketemu secara fisik dengan lo, tapi tiap detik Raia ceritaa mulu tentang lo. Bosen."
Nah, ini membuatku tertarik. "Emangnya dia cerita apa aja sama lo?"
"Banyak banget. Apalagi pas lo ajak dia liat sunrise di pangandaran pagi-pagi, sok-sok sosweet 3 hari yang lalu. Hii, merinding gue. Geli." Kiara bergidik. "Dia bilang 'Kiara! Lo harus tahu, gue adalah cewek paling bahagia di muka bumi!' sumpah gue geli."
Aku tertawa. "Gue bisa bayangin dia ngomong gitu."
"Okay, okay. Cukup. Langsung aja, jadi maksud lo ngajak gue ketemu disini pasti ada tujuannya, dong? Nggak mungkin lo cuma mau nraktir kopi sama kue doang?"
"Iyalah."
Kiara menghembuskan nafas keras-keras. "Sedih amat sih hidup gue. Cuma dijadiin alat buat mempererat hubungan lo sama Raia. Nasib, nasib."
"Itu terdengar lebih menyedihkan dari seharusnya." Aku tertawa lagi.
"Oke, skip. Karena kerjaan gue cuma jadi alat, mari kita buat ini cepat. Jadi, lo mau apa lagi kali ini? Another surprise?" Kiara memotong kue tiramisu yang ada di depannya dengan sendok kecil.
"Gue mau ngelamar Raia."
Hening.
Kiara menjatuhkan sendok berisi potongan tiramisunya.
Seperti biasa, cewek ini hobi banget mendramatisir suasana.
"Lo... Apa?"
"Gue mau ngelamar Raia." ulangku mantap.
"Ngelamar...jadi apa? Jadi pembantu, babysitter, sekretaris?"
Kurasa otak Kiara konslet gara-gara kopi.
"Ngelamar Raia jadi istri guelah ya! Lo pikir?"
Kiara masih terlihat bingung. Dia aja kaget, gimana Raia?
"Ta...tapi, ro, bukannya lo baru jadian sebulan ya sama Raia? Kalo gue nggak salah, lusa baru anniv."
"Nah itu. Gue mau ngelamar Raia pas anniv, monthniv, pokoknya itu."
Cewek di depanku menatap mataku tajam. "Lo serius, Fiero?"
"Duarius, Kiara."
"Ih, beneran, Fiero!"
Aku mengangguk. "Gue sangat serius dengan keputusan gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh : When The Love Fall [END]
RomansaRaia Ghiani Andriana adalah remaja normal berumur 19 tahun. Statusnya masih single, soalnya Raia punya tipe cowok yang ribet. Cowok itu harus berwajah oriental, ganteng, dan yang paling penting, bersikap tenang dan kalem layaknya cowok di novel-nove...