chap 14 (special chapter)

69 5 0
                                    

Cleopatra Point of View

"Pat buatkan aku juga" aku hanya bisa menghela nafasku pasrah,aku berjalan ke arah dapur berniat mengambil dua kaleng coke dan membuat beberapa roti isi mungkin,setelah mendapatkan apa yang aku inginkan aku berjalan ke menuju ruang televisi

"What the fuck Pat?" Belum ada dua detik aku mendaratkan bokongku di sofa makhluk di sampingku ini sudah mencaciku? Yang benar saja!!! Aku menatapnya dengan menaikan sebelah alisku seolah berkata "apa salahku?"

"Mana roti isiku?" Aku hanya menggidikan bahuku acuh sambil mengambil sepotong roti isi di atas meja yang tadi sudah kubuat

"Kau serius Pat?" Kulihat dia memutar matanya,dia tidak sopan

"Aku sudah membuatnya di belakang kau ambil sendiri,kau anggap aku apa? pelayan,huh?" Dengan sigap dia mengalungkan kedua lengannya di leherku

"Lenganmu sangat berat Er bisa kau lepaskan?" Aku mendengus menatap tajam pria bodoh di sampingku ini

"Aku tahu kau membutuhkan ini" lalu dia menarikku ke dalam pelukannya menenggelamkan wajahku di dadanya yang bidang tanpa aku sadari air mataku sudah menetes dengan derasnya

"Mengapa kau tidak mengatakan yang sejujurnya padanya Pat,mungkin dia akan lebih memilihmu di banding wanita barunya" aku mengadahkan kepalaku untuk melihat wajahnya

"Maksutmu mencoba untuk di kasihani? Tidak Er,aku tidak semenyedihkan itu" aku menggelengkan kepalaku seolah mempertegas bahwa idenya benar-benar tidak masuk akal

"Lalu,bagaimana denganmu? Kau membutuhkannya Pat,maksutku di saat-saat seperti ini kau benar-benar membutuhkannya kau tidak bisa sendirian aku tidak ingin kau sendirian" dia menatapku sendu,aku benci tatapan itu tatapan yang selalu di pancarkan semua orang ketika tahu yang sebenarnya tentang diriku

"Aku tidak sendirian,aku masih memilikimu" aku memandangnya lekat,tiba-tiba dia menariku lebih dalam ke dalam pelukannya

"Kau benar Pat,kau selalu memilikiku dari dulu hingga sekarang" aku tersenyum mendengar jawabannya

"Ya aku selalu memilikimu dari saat kau masih menjadi seorang bocah laki-laki idiot yang sangat ingin menjadi seperti Christian Ronaldo,ckck seorang bocah pemimpi"

"Apa katamu?" Dia langsung menaikan alisnya sambil berdecak pinggang seolah menantang perkataanku barusan

"Lupakan" aku berusaha mati-matian untuk tidak meledakkan tawaku

"Ya aku juga selalu memilikimu sejak saat kau masih menjadi remaja bodoh penggila Harry idiot Styles" mataku sukses membulat atas perkataannya,berani sekali dia mengatai Harry-ku idiot

Dengan sigap aku mengambil bantal yang berada di atas sofa lalu memukuli kepalanya

"Jangan pernah berkata Harry-ku idiot!!!" Kuulang kalimat itu berkali-kalu sambil memukul kepalanya dengan bantal

"Okay maaf Pat maaf" aku mengehentikan aksi memukuli kepalanya dengan bantal,lalu menatapnya dengan tatapan seolah sedang marah

"Pat aku hanya bercanda" dia mengambil tanganku lalu mengelusnya dengan sangat hati-hati

"Bisa kau berhenti memanggilku dengan sebutan idiot itu?" Aku berdecak memandangnya dengan tatapan kesal

"Apa salahnya? namamu kan cleoPATra" jawabnya sambil menekankan kata PAT

"Kenapa kau tidak memanggilku Cleo seperti orang lain?"

"Karena hanya aku yang istimewa" dia menaik turunkan alisnya

FAIRYTALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang