Dirga baru saja melangkahkan kedua kakinya dari pintu atap sekolah, Hari ini ia sudah cukup menghabiskan waktunya di atas sana. Lelaki itu sengaja karena ia tak ingin cepat-cepat pulang
Dengan langkah sangat malas, ia terus menuruni anak tangga sampai langkahnya terhenti ketika sampai di lantai dua. Tepat dekat dengan pintu lapangan Indoor, jauh di depan sana ia melihat seorang gadis sedang membopong tubuh seseorang dengan air mata yang membanjiri wajah cantiknya
Dirga semakin mendekatkan langkahnya karena merasa penasaran, ketika sepuluh langkah dari sana. Dirga cukup tercengang melihat siapa gadis dan seseorang yang sedang dibopongnya itu
"Hiks... Hiks... Dirga, tolong aku, Hafiz pingsan" Lirih Gadis itu, yang tak lain Adelia dan Hafiz seseorang yang ia bopong
Dirga hanya terdiam memantung, menatap datar gadis itu. Sampai segitunya kah perjuangan gadis itu terhadap Hafiz, mengapa Gadis itu mau menolong Hafiz padahal bisa saja Adelia berlari untuk pulang membiarkan lelaki itu di sana
Adelia yang merasa tak ada respon dari Dirga, Mencoba melangkah-kan kedua kakinya mendekati Dirga sambil berujar "Dir... Tolongin Hafiz"
Dirga terdiam tak bergeming menjawab ia hanya menatap tajam Adelia, andai saja keadaan nya tak seperti ini mungkin Dirga sudah menggiling Hafiz dan juga Adelia dengan mobilnya. Tapi melihat mereka berdua seperti itu jadi enggan melakukannya
Peduli setan! Kaki panjang Dirga ia putar membelakangi Adelia, lebih baik pergi meninggalkan gadis itu. Lagi pula apa untungnya menolong gadis itu, padahal niatnya jika bertemu dengan Adelia, ia ingin menghajar gadis itu sampai babak belur karena urusan kemarin saja belum terselesaikan
"Hey!!! Dirga!!! Tolong ak--"
teriakan Adelia langsung berhenti karena sudah tak kuat membopong tubuh Hafiz, ia malah terjatuh. dan tubuh Hafiz tentu ikut Terjatuh di sampingnya
"Ahkk!!"
tentu tidak menyangka, Dirga yang mendengar rintihan Adelia langsung menoleh kebelakang. Yang tadinya berniat untuk tidak memperdulikan mereka. Tapi kini dengan alam sadarnya ia langsung menghampiri Adelia dengan berlari
Adelia semakin menangis sesegukan, badannya terasa sangat sakit. Ia benar-benar tak tahan membopong tubuh Hafiz yang berat, Saat Adelia melihat Dirga berjongkok di depannya. Entah sejak kapan, Adelia langsung menghapus air matanya dengan kasar
"Kenapa kamu pergi!! Aku itu mau minta tolong sama kamu, Hiks... kali ini aja, Setelah itu aku janji! kamu mau pukulin aku sampe babak belur karena kejadian kemarin silahkan, yang terpenting tolong Hafiz dulu" Lirih Adelia di sela tangisannya
Dirga hanya menatap datar Adelia, sebenarnya ia cukup tak menyangka mendengar omongan gadis itu. Dan hal itu semakin membuat Dirga bingung, ada hubungan apa Adelia dengan Hafiz. Mengapa gadis ini begitu peduli
Karena tak kunjung mendapat respon Adelia, kembali berujar "Dirga... Aku mohon" kali ini nadanya terdengar sangat menyedihkan
"Baiklah, setelah ini lo gue tabrak pake mobil gue"
Dirga langsung membangunkan tubuh Hafiz lalu membopongnya, sedangkan Adelia yang merasakan Aura seram dari tatapan Dirga tadi tercekat. Apalagi mendengar ucapannya
"Seram!" batin Adelia, sambil bergidik ngeri
"Woi cepat, Lo mau gue dorong nih Hafiz ke tangga!" Pekik Dirga, karena melihat Adelia hanya terdiam tak mengikuti dirinya
Adelia tersadar, lalu dengan gelalapan Adelia berlari menghampiri Dirga. Sampai langkah mereka sampai di depan mobil putih Honda Civic turbo milik Dirga, Lelaki yang memiliki mata ke abu-abuan itu langsung membuka pintu belakang dan menaruh tubuh Hafiz di dalam sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time
Teen FictionAku tau... Aku egois Egois, sama perasaanku sendiri Egois, Membuat kamu terkurung di hatiku lama-lama Egois, mengharapakan mu bisa betah di ruang hatiku yang kosong Egois, memaksakan diriku sendiri untuk menjadi tempat yang tepat untuk kamu Terimak...