"Hmm Rin, kita sudah saling kenal hampir satu setengah tahun. Aku memang berandalan. Oh yeah dan kau ketua osis. Mungkin ini lucu dan aneh, tapi apa kamu mau jadi pacarku?"
Rin Pov
OM MY GOD
'Dia nembak nih? Astaga!'
Aku bingung. Apa yang sebaiknya aku katakan? Aku melihatnya sekali lagi, dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Kepalanya ditolehkan ke kanan. Dia ternyata punya sisi yang seperti ini ya? Lucu banget liat dia malu-malu gini hihihi.
Bunda bilang aku harus memberikan kesempatan kepada orang yang pantas. Aku harus berhenti mengharankannya. Baiklah.Ata Pov
Aku tau nembak itu nggak gampang tapi nggak nyangka bakal begini rasanya. Gila! Aku masih menolehkan kepalaku, malu banget liat dia.
"Ehm". Aku dengar dia berdehem. Aku tatap matanya.
"Oke"
Ah aku tahu akan seperti ini, mana mungkin dia mau denganku? Buktinya saja dia bilang oke. Apa?! Oke?! Serius?!!Rin Pov
"Beneran?!" Aku melihat matanya menatapku tidak percaya. Dasar, bukankah harusnya dia senang? Pfft, lucu deh."Iya. Tapi berhubung sekarang kamu pacarku kamu harus berubah. Jangan telat. Rajin buat tugas. Jangan sampai ada merah di rapotmu lagi, paham?!"
Aku melihat tampangnya menjadi bodoh, dia kikuk.Dia mengaruk kepalanya dan mengatakan, "Ee kamu tau kan kalo berubah itu nggak gampang. Jadi kalo sebanyak itu gimana ya? Hehehe" Hah sekarang dia malah cengengesan dasar. Dia niat nggak sih pacaran sama aku?!
.
.
.Oke ini ceritaku yg kesekian. Berharap bgt ada yg suka. Tapi kalo enggk ya udh wkwk. Byee
KAMU SEDANG MEMBACA
Asal Kau Bahagia
Romance"Hmm Rin, kita sudah saling kenal hampir satu setengah tahun. Aku memang berandalan. Oh yeah dan kau ketua osis. Mungkin ini lucu dan aneh, tapi apa kamu mau jadi pacarku?"