Vannesa Abigail

3.4K 310 67
                                    


" Kakaaaaaaak." Gadis itu berlari dengan air mata masih berlinang di wajahnya. Ia memeluk Alfa yang tampak pucat berdiri di depan pintu masuk rumah sakit.

Dibelakangnya, tampak seorang gadis cantik berambut sepinggang melangkah kearah Aby lalu mengecup bibirnya sekilas.

" Bagaimana kabarmu Aby?". Tanyanya mengusap air mata di wajah suaminya itu lembut.

" Tak ada yang lebih buruk dari ini, apa perjalananmu menyenangkan, kau membawa Vannesa bersamamu? Bukankah dia ada ujian besok?." Tanya Aby mengernyitkan Alisnya yang selalu terlihat sexi. Sherra ( istri aby ) mengambil napas berat. Ia tak tahu harus menjawab apa. Sejak mendengar Ayahnya kena serangan jantung, gadis 14 tahun itu tak hentinya merengek meminta pulang, bahkan kalaupun tahu kondisi Sherra tengah hamil muda dia masih tetap saja memaksa.

" Kak, bagaimana daddy? Apa yang terjadi padanya? Apa daddy baik baik saja? Dimana mommy? Bagaimana ini bisa terjadi? Katakan padaku!." Tekan Vannesa menghampiri Aby.

Aby menangkup wajah adiknya itu lembut,

" Tenanglah... bernapaslah. Kau baru tiba kau pasti lelah." Senyumnya menenangkan. Vannesa merangkul Aby seketika, ia menangis sesak dipelukan kakaknya. Sementara Alfa...

" Dan kau.. mau kemana?." Tanya Sherra menarik telinga adik iparnya itu. Alfa yang hendak pergi tanpa pamit hanya bisa meringis menahan sakit

" Ke Apotik, lepaskan. Aku mau menebus obat!." Tekan Alfa menghempas tangannya. Sherra berkacak pinggang

" Sejak di amerika dan mendengar ulahmu, aku sangat ingin mengunyahmu hidup hidup. Kau benar benar sangat nakal Alfa. Apa kau tidak bisa berhenti menyusahkan suamiku dan ayahmu hah? Kau mau aku kena serangan jantung juga." Sherra benar benar emosi sepertinya. Mendengar itu, Alfa mengangkat sebelah alisnya.

" Bodo amat." Tukasnya singkat.

" Eh. " Sherra merasa diabaikan.

Apalagi saat Alfa hanya mendengus kesal lalu beranjak pergi begitu saja.

" Alfaaaaa...

" Sayang.. tenanglah... tenang... ingat kau sedang hamil sekarang. Aku sudah bilang kan jangan menyusahkan dirimu sendiri." Aby menahan pergelangan tangannya lembut. Membuat Sherra mengangguk mengerti.

" Kak Alfa sama sekali tidak berubah, dia tidak pernah belajar dewasa. Huft." Celetuk Vannesa sok tua lalu meraih kopernya melangkah masuk... membuat Aby mengangkat sebelah alisnya.

" Apa dia sudah tua sampai bicara seperti itu tentang kakaknya. Dasar anak kecil." Senyum Aby manis.

" Eeemm Gab." Sherra membelai lengan putih suaminya lembut.

" Ya?."

" I miss you." Sherra merapatkan dirinya ke arah Aby. Tapi... pemuda itu menahan keningnya lalu berbisik

" Ini Rumah Sakit." Ujarnya lalu tertawa.

***

" Kiri, belok kanan... lantai paling bawah didekat ruang mawar." Alfa mengingat pesan Aby tadi.

" Huft merepotkan saja. Mengapa mereka tidak membangun satu unit Apotik mini disetiap sisi UGD saja. Lalu apa gunanya dinamakan UGD kalau apotiknya saja masih nyari. Gak kreatif." Gerutunya kesal.

" Tuan ada yang bisa saya bantu?." Tanya seorang perawat memperhatikannya dengan senyum manis. Alfa mengangkat sebelah alisnya..

" Apa aku bertanya padamu?." Tekannya membuat hati perawat itu skak match di tempat.

" Minggir." Alfa mendorong bahunya lalu kembali melangkah.

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang