BAD BYE

284 33 64
                                    

Hana menutup mulutnya, beringsut mundur sebelum berlari ketika dua orang itu menyadari keberadaannya.

"Lee Hana!"

Sekuat apapun Jaehwan meneriakkan namanya, Hana enggan berbalik. Hatinya hancur tak berbentuk lagi. Wanita itu tak mengerti mengapa?

Mengapa begitu teganya dua orang yang berharga di dalam hidupnya malah berkomplot untuk mengkhianatinya?

"Hana, berhenti!"

Jemari kekar itu menahan lengan Hana, hanya supaya wanita itu memandang wajah suaminya yang mengkilap penuh peluh. Sorotnya mengisyaratkan kekecewaan yang nyata, dan itu menohok hati Jaehwan.

"Ak- aku bisa jelaskan,"

Hana menarik tangannya kasar, matanya berkaca-kaca, ia menggigit bibir berusaha menahan tangis yang hanya akan semakin menjatuhkannya.

"Mau jelaskan seperti apa?" Suaranya bergetar, "Kau mau bilang kalau ini semua hanya salah paham?" ia tersenyum getir.

Sikapnya terlalu tenang, namun Jaehwan tahu hatinya sedang bergejolak -sama seperti miliknya sekarang.

Netra madu Jaehwan bergerak gelisah. "Hana, aku-"

"Kalau begitu bisakah kau jelaskan mengapa kalian berada disana, di atas ranjangku-" Jelas sekali Hana tertusuk dengan kata-katanya sendiri. "tanpa sehelai benang pun, lalu mendesahkan nama satu sama lain tanpa malu," Sekarang Jaehwan yang tertusuk dengan ucapannya.

"SEAKAN AKU TIDAK PERNAH ADA DI MUKA BUMI?!"

"Lee Hana-"

"JANGAN MEMANGGILKU DENGAN NAMA ITU!"

Hana mengusap wajahnya gusar.

Lalu setetes airmata dengan lancang meluncur turun dari pipi tirusnya. Dengan cepat disekanya, sebelum kembali menatap netra indah yang selalu menjadi sumber kebahagiaannya selama 3 tahun belakangan.

Dia tersenyum, sangat getir, sangat rapuh, sangat terpukul.

"Ini sudah berakhir, oppa."

Jaehwan tertawa hambar, menggeleng pelan sambil mencengkeram pundak istrinya, merasakan ketakutan yang selama ini menghantuinya akan menjadi kenyataan.

"Tidak," Matanya terasa panas, ia tidak siap berpisah dengan pujaan hatinya secepat itu. "kumohon jangan."

"Unnie,"

Hana melirik gadis -ah, wanita bersurai soft pink yang memakai bathrobe yang sama dengan suaminya, lalu mendengus dingin.

"maafkan aku." Wanita itu menangis sembari mencengkram dadanya.

"Seandainya bisa semudah itu memaafkanmu, Nayoung-ah."

Pelan, sangat pelan. Namun terasa seperti sambaran petir bagi Nayoung.

Hana memandangi suaminya lagi. Kali ini penuh cinta seperti yang biasa ia lakukan. Namun sayangnya sebesar apapun cinta Hana pada pria itu, dia hanya mendapatkan balasan yang menyedihkan. Lalu yang ditatap menjerit dalam hati, menyesali kebodohannya, menyesali kebodohan mereka berdua.

Mengapa dengan mudahnya dia kembali tergoda dengan mantan kekasihnya?

Di saat istrinya sibuk mengurusi ibunya yang sakit parah.

Betapa kejam dirinya.

Hana membebaskan diri dari cengkraman Jaehwan dalam kiasan maupun arti sesungguhnya.

하나켄;- Bad ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang