File 09 - Hadiah yang Terlupakan

294 49 132
                                    

Hakyeon pun membagi tugas kepada timnya. Seperti biasa, Jaehwan dan Kihyun yang menangani CCTV, sedangkan Ahreum, Wonshik, dan ia sendiri akan menyelidiki gudang penyimpanan obat.

Awalnya Hakyeon dan kedua anggota timnya, yang bertugas menyelidiki gudang penyimpanan obat, dihalangi untuk masuk, mengingat mereka bukanlah staf pengawas regulasi obat. Namun, karena kali ini mereka membawa Surat Penggeledahan, petugas penjaga pun tidak bisa memilih hal lain selain membiarkan para polisi tersebut melakukan tugasnya.

"Oke, Ahreum kau mengecek obat di lembaran ini, Wonshik kau lembaran yang ini, dan aku aku akan mengecek sisanya." Begitu berhasil masuk, Hakyeon langsung membagi dokumen di tangannya kepada Ahreum dan Wonshik. Mereka pun langsung berpencar menyelidiki obat-obat di gudang tersebut.

Di lain tempat, Kihyun dan Jaehwan juga berhasil masuk setelah menunjukkan Surat Penggeledahan. Keduanya kemudian meminta staf di ruang CCTV untuk menunjukkan rekaman di gudang penyimpanan obat. Rekaman-rekaman berusia beberapa hari, yang mereka cari, tersebut rupanya tidak ada, atau lebih tepat jika disebut telah dihapus oleh seseorang.

"Sepertinya pelakunya sudah menghapus rekaman tersebut," bisik Jaehwan pelan di telinga Kihyun agar tidak ada staf yang mendengar percakapan mereka.

"Kalau begitu, kita coba cari tempat yang ada di dekat gudang penyimpanan obat yang memiliki kamera CCTV." Kihyun balas berbisik.

Mereka pun meminta staf di ruangan tersebut untuk kembali memutar rekaman CCTV. Kali ini rekaman yang diputar berasal dari ujung lorong di depan gudang penyimpanan obat, karena rekaman dari depan gudang juga sudah dihapus.

Untungnya rekaman tersebut masih ada dan cukup jernih, sehingga mereka bisa melihat siapa saja yang keluar masuk gudang penyimpanan obat.

"Berhenti!" Jaehwan meminta staf tersebut untuk menghentikan kemudian memutar ulang rekaman, "bukannya dia itu ...." Ia menoleh ke arah Kihyun seraya menunjuk ke layar komputer.

"Sunbaenim benar. Dan kurasa kita perlu beberapa rekaman dari ruangan dan waktu lain," ucap Kihyun semangat.

*

Setelah pencarian dan penyelidikan selama beberapa jam, Tim 3 pun mengakhiri apa yang mereka lakukan. Mereka kemudian berkumpul di mobil--karena terlalu bahaya kalau melakukannya di area Nim Company--untuk membahas apa yang telah mereka temukan, baik di gudang penyimpanan obat maupun di ruang CCTV.

"Kurasa bukti yang kita miliki sudah cukup." Hakyeon tersenyum bangga kepada anggota timnya, "sekarang saatnya kita membuat pembunuh Lee Jinki mendapat balasan yang setimpal," ucapnya sebelum meminta Jaehwan untuk segera menjalankan mobil, yang tengah mereka naiki saat ini, ke kantor polisi.

Setelah menemukan bukti dan analisis yang cukup, Tim 3 berhasil menemukan sang pelaku sebenarnya. Namun, tentunya mereka tidak bisa sembarang menangkap seseorang, meskipun seseorang tersebut adalah pelaku kriminal, tanpa Surat Penahanan, karena sebagian besar penjahat tidak akan mau ditahan begitu saja meskipun mereka sendiri mengetahui apa yang telah mereka perbuat. Dengan adanya Surat Penahanan resmi, mau tak mau sang pelaku akan ditahan sesuai tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Setelah Surat Penahanan yang dibutuhkan oleh Hakyeon dan timnya dicetak, mereka berniat untuk segera berangkat kembali ke Nim Company. Namun, sebelum itu, Ahreum sudah mengambil surat tersebut sebelum Kihyun, yang mengambilnya, memberikannya kepada Hakyeon.

"Tunggu sebentar, Ketua Tim!" Ahreum buru-buru berlari kembali ke Kantor Kepolisian sembari membawa surat di tangannya. Kihyun berusaha menghentikan seniornya itu, namun dihalangi oleh Hakyeon.

*

Hakyeon dan timnya akhirnya sampai di Nim Company dengan formasi lengkap. Tak lupa sebuah mobil polisi lain mengikuti di belakang mereka. Mobil itulah yang nantinya akan menjadi 'penjara bergerak sementara' untuk sang pelaku.

Phantom of The Opera [VIXX - FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang