Author POV
"Aku merasakan debaran yang sama seperti dulu aku melihat Yerim pertama kali. Aku merasakannya sekarang. Disini."
Hae ra daritadi hanya melamun di kelas. Saat pelajaranpun dia tidak fokus. Dia masih mengingat kata-kata Taehyung saat di Lotte World. Entah apa yang harus dia rasakan saat ini, antara senang dan sedih.
Senang? Hae ra memiliki perasaan terhadap Taehyung, dan Taehyung pun rupanya juga begitu. Sedih? Hae ra merasa berdosa terhadap sahabatnya sendiri, tapi dia juga tidak bisa mengatur perasaannya. Karena perasaan itu datang dengan sendirinya tanpa kehendak dari orang yang merasakannya.
Jam istirahat dia hanya diam saja di kelas, sendirian. Yerim hari ini tidak masuk, izinnya mengatakan sakit. Dan Hae ra berangkat sekolah sangat pagi, untuk menghindari siswa agar mereka tidak tau jika dia naik bus.
Dia terus saja melamun sampai seseorang mengejutkannya dengan duduk di kursi tempat Yerim duduk.
"Hai" sapa orang itu.
"Oh, hai. Kau Yerin kan?"
"Eumm..aku Jung Yerin. Dan kau Yoon Hae ra?"
"Ne"
"Salam kenal, Hae ra." Yerin mengulurkan tangannya dan langsung di jabat oleh Hae ra.
"Ne, salam kenal Yerin." Hae ra tersenyum.
"Aku perhatikan kau hanya diam saja daritadi. Apa kau memikirkan Yerim? Dia sakit apa?" Tanyanya dengan nada halus.
"Kata eommanya, dia hanya demam. Mungkin dia sudah masuk sekolah besok"
"Kau sangat dekat ya dengan Yerim? Apa kalian teman lama?"
"Ne. Kami memang sudah berteman lama. Dia sudah seperti saudaraku sendiri." Jawab Hae ra dengan senyum tipis.
"Pantas saja, aku perhatikan juga kalian sangat akrab dan selalu pergi kemana-mana bersama."
Yerin mengangguk-angguk paham."Yerin-ah, bolehkan aku bertanya?"
"Tentu saja"
"Kalau tidak salah, kau selalu pergi ke kantin sendiri, dan kau juga tidak memiliki teman yang dekat di kelas. Padahal kan kau mudah kenal dengan seseorang dan juga banyak bicara pada teman-teman sekelas. Tapi kurasa kau sen--"
"Memang. Aku sangat sulit untuk mencari teman dekat. Daridulu aku berhati-hati,
aku tidak ingin sembarangan menjadikan seseorang teman dekatku. Ya..kau pasti tau kan yang kumaksud? Jika aku memiliki rahasia, pasti dengan mudahnya aku menceritakannya dengan teman dekatku, maka dari itu aku tidak terburu-buru mencari teman dekat.."
Yerin menjelaskan kepada Hae ra dengan panjang lebar. Dan Hae ra setia untuk mendengarkannya."Oh, jadi begitu. Tapi, apa kau akan baik-baik saja jika seperti itu terus?"
"Hmm..aku rasa aku akan baik-baik saja. Kalau boleh jujur..."
Yerin menatap Hae ra dengan tatapan aneh."...aku nyaman jika berbicara denganmu. Aku lihat kau baik dan juga pintar. Apa kau mau menjadi teman dekatku?"
Hae ra balas menatap Yerin dengan mengernyitkan alisnya.
"Mwo?? Aku? Apa kau yakin, Yerin?""Sangat yakin. Wae? kau tidak mau ya?" Yerin menundukan kepalanya, sedih dengan jawaban Hae ra.
"Bukan begitu...tapi kita baru saja kenal. Maksudku..kau percaya padaku?" Hae ra ingin memastikan lagi keputusan Yerin.
"Aku rasa begitu, karena kau sangat baik. Apa kau mau?"
Hae ra menghembuskan nafasnya.
"Aku mau. Tapi jika kau menjadikanku teman dekatmu, kau juga harus bisa berteman baik dengan Yerim"
KAMU SEDANG MEMBACA
White Wishes [Taehyung BTS] ✔
FanfictionSekali lagi aku membuatmu kecewa..sungguh hubungan ini lebih penting dari apapun. Dan menyakiti seseorang yang benar-benar aku sayang? lebih baik aku tak mengenal siapapun.- Yoon hae ra -Yoon Haera -Kim Taehyung -Park Yerim -Min Suga -Park Jimin...