Chapter 20

1.3K 104 13
                                    

Syifa berjalan sendirian ke gerbang sekolah. Sejak perkelahiannya dengan Steffi tadi, sahabatnya itu tidak mau lagi berbicara dengan Syifa.

Katakan gue bodoh karena gue gak bisa pergi tanpa beban dari Indonesia. Katakan gue childish karena langsung pergi tanpa nyelesaiin masalahnya. Karena semua itu bener dan emang gue pantes dapetin itu semua.

"Syifa!" Panggil seseorang. Syifa mengira itu Steffi, namun ternyata itu adalah--

Arnold!

Syifa bergegas menghampiri mantan pacarnya itu. Arnold berada di atas motor ninjanya dengan jaket kulit coklat. Dan itu semua sukses membuat setiap siswi yang lalu lalang histeris.

"Ar, lo ngapain disini?" Tanya Syifa heran. "Ya gue mau jemput mantan pacar gue ini yang bego-nya masih sama."

Syifa melotot, tangannya memukul bahu Arnold. "Apasih lo. Gini-gini gue ranking satu loh."

"Iya, ranking satu di hati gue."

"Arnold!"

Di depan gerbang sekolah, Angga menatap dua manusia itu dengan tatapab tidak suka.

Siapa sih dia? Kenapa dia bisa deket sama Syifa? Huh, ini gak adil.

***

Angga sedang berjalan sendirian di koridor sekolah. Cowok itu hendak pergi ke perpustakaan untuk menyelesaikan tugas fisika-nya.

"Eh, katanya, Syifa mau pindah ke luar negeri loh."

Angga mengerutkan kening ketika pembicaraan tentang Syifa dari para siswi terdengar di telinganya. Angga yang penasaranpun menghampiri gerombolan genk gosip itu.

"Eh, numpang tanya, Syifa mau pindah?" Tanya Angga.

Salah satu dari mereka mengangguk. "Iya."

"Kamu tau darimana?"

"Aduh, panggilannya aku-kamu lagi," saut yang lain namun Angga hiraukan.

"Tau waktu kemarin Syifa sama Steffi berantem di taman belakang sekolah."

Oh, nguping. Batin Angga.

"Yaudah, thankies."

Angga segera berlari untuk mencari Steffi. Sepupunya itu bahkan tidak bercerita pada Angga bahwa ia bertengkar dengan Syifa.

"Steff."

Steffi yang tadinya sedang berjalan santai sendirian dikagetkan dengan kedatangan Angga yang langsung menyabut earphone dari kedua telinganya.

"Kenapa lo gak bilang kalau lo sama Syifa tengkar?" Tanya Angga.

"Angga, semua orang punya privasi, 'kan? Dan itu privasi gue dan lo gak berhak buat campur dalam urusan persahabatan gue sama dia."

Angga mengerutkan kening. "Steff, ini masalah Syifa yang berarti adalah masalah gue, dan seharusnya gue tau."

"Lo selalu belain Syifa, meskipun Syifa bener atau salah. Bahkan waktu lo gak tau apa yang terjadi sama kita. Lo selalu belain Syifa dan lo gak pernah adil sama gue! Lo jahat, Ngga. Gue capek."

Angga terdiam sesaat. Apakah yang dikatakan Steffi benar? Apakah Angga memang selalu membela Syifa?

"Syifa mau pergi dan dia gak bilang sama gue. Sahabat mana yang gak marah waktu tau kalau sahabatnya mau pindah dalam waktu dekat? Dia punya rahasia tapi gue gak pernah tau. Sedangkan Syifa tau semua rahasia gue, Ngga."

---

Heyoo aku kembali:) BTW, terimakasih yang udah mau baca. Dan sangat amat makasih buat yang udah vote.

Dibaca aja udah seneng banget. Apalagi di vote?

BTW, konflik di cerita ini udah nampak😄. Geregetan gak? Kalau gak, maaf soalnya gak pinter bikin cerita😂

Udah yak. Thankies.

Strong Love❌AnggaSyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang