03.

1.5K 57 16
                                    

matanya tak henti henti melirik lirik pada Ino yang duduk sendirian di salah satu kursi panjang yang menempel pada dinding atas sekolah sana. padahal di sampingnya ada Hinata yang sejak tadi mengoceh padanya. yah, mereka kesini bukanlah karena mereka masih sekolah, tapi hanya saja Hinata dan temannya yakni Sakura mengajaknya beserta Ino untuk ikut kesini sebagai alumni yang telah lulus tujuh tahun lalu. tapi disini mereka hanya berlima. Naruto bersama Hinata, dan Sakura bersama Sasuke. tapi entahlah kenapa Naruto mengajak Ino untuk ikut kesini, itu berarti secara tidak langsung dia telah mengiris lebih dalam lagi hati Ino. Naruto mengajaknya tapi mengabaikannya setelah sampai disini
"aku merindukan masa masa indah itu" Hinata mengapit lengan kiri Naruto dan menyender pada pundaknya, ia tidak berniat melakukannya, tapi Ino-lah yang memintanya untuk melakukannya.
Ino meminta agar Hinata bisa memberikan Naruto harapan dan kebahagiaan. meskipun dengan begitu ia berarti harus tersakiti

Hinata mendongakkan kepalanya menatap ke langit
"banyak bintang yang masih bersinar..." Gumamnya seakan ingin ditanggaapi oleh Naruto

"a..ah..ya, kamu benar.." tangap Naruto seadanya dengan ikut mendongak ke atas langit malam yang ada diatas sana, namun ekor matanya masih aja melirik lirik pada Ino yang duduk menyender sendirian di arah belakang pojok kanannya

"(aku tidak bermaksud melakukan semua ini....tapi entah kenapa seakan tubuhku tergerak sendiri untuk melakukan semuanya...)" Naruto dapat melihat dengan jelas Ino yang tertunduk dengan mencengkram erat celana jeans-nya

"aku merindukan kisah dahulu..." mata Hinata berkaca kaca memperhatikan langit hitam yang diterangi oleh cahaya bintang diatas sana

Naruto tak menanggapi, ia tetap melirik pada Ino yang terlihat sangat sedih disana
"(nani ga atta?...)" ia melihat punggung Ino yang mulai bergetar, entah itu karena takut atau yang lainnya. yang jelas, ia masih tidak mengerti apa yang dirasakan oleh Ino saat ini. meskipun malam kemarin ia mendengar sendiri apa yang dikatakan oleh Ino saat ia berkunjung dan tidur berdua di kamar Ino
(apa yang terjadi)

perlahan kedua mata sapphire Naruto mulai berkaca kaca memandang tak tega pada Ino. tangan kanannya mengepal tanpa diinginkannya. tenggorokannya terasa sangat kering, seakan ada yang mengganjal dalam hatinya. ia sudah sering bersama Ino, dan melihatnya seperti itu. tapi baru kali ini ia merasa seakan sangat marah entah pada siapa, tapi ia merasa seakan sangat marah pada dirinya sendiri

Hinata melirikkan ekor matanya ke samping kanan tepat pada wajah Naruto, ia mendapati dua mata Sapphire itu yang melirik ke arah lain. tetapi ia mendapati juga kepala Naruto yang mendongak keatas. ia sedikit memajukan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke arah yang sama seperti yang saat ini sedang dilihat oleh Naruto
"(ternyata benar)" tidak salah lagi, memang Ino-lah yang sejak tadi diperhatikan oleh Naruto

"Hinata-cha-?...." Sakura menoleh kesamping. bibirnya masih belum menutup setelah memanggil nama seorang sahabatnya itu

karena ingin tahu apa yang sedang diperhatikan oleh mereka, Sakura sedikit memundurkan dirinya satu langkah ke belakang
"(Ino-chan??...)"

"(hah!!, aku lupa!!)" Sakura menggunakan satu tangannya untuk menutupi sebagian mulutnya yang hampir saja memekik. ia ingat tadi ia kesini bukanlah berempat, tapi berlima

"(yahari)" batin Sasuke. tanpa sedikitpun diketahui oleh Sakura, ternyata sejak tadi diam diam Sasuke juga terus melirik dan memperhatikan Naruto yang terus saja melirik pada Ino yang duduk sendirian disana
(sudah kuduga)

My Lovely SweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang