Pertemuan

204 32 10
                                    


Test, test. Sebelum ke story tolong yang baca comment ya ini cocok dilanjut apa engga? bikos... ceritanya aneh banget. lama ga nulis juga jadi ngerasa awkward banget baca tulisan sendiri/? so disgusting :"D saran dan masukan sangat diperlukan. Apa perlu ganti cast juga? misalnya jinhwan x hanbin /HAHAHAHA ga. ( jiwa-jiwa fujo keluar) 

check it out! 



"Berhenti!" Ucap seorang yang suaranya sangat familiar. Aku menoleh dan menemukannya berada di belakangku memakai pakaian casual dengan dominan hitam serta snapback polos bewarna hitam –lagi- , dia tak berubah sama sekali. Sekalipun untuk gaya berpakaiannya dia masih sama dengan yang ku kenal 1 tahun yang lalu 2 tahun yang lalu bahkan 5 tahun yang lalu.

"Ya! Kau Choi Yoojung kan? Benar kan?" Bodoh benar-benar bodoh bagaimana bisa dia menanyakan hal itu. Cih, bahkan dia tidak yakin bahwa itu aku sampai dia bertanya seperti itu. Aku tersenyum lalu menjawab "Bukan, kau salah orang."

Aku kembali berjalan setelah menjawabnya. Dia yang awalnya diam di tempat juga ikut berjalan bahkan sedikit berlari aku rasa. "Hei, jangan berbohong." Ujarnya kali ini sambil menarik lenganku hingga aku berhadapan dengannya sekarang. "Kau sungguh sungguh bukan Choi Yoojung? Lihatlah aku ini siapa," Dia melepaskan snapback yang daritadi terpasang di kepalanya "Aku Jeon Wonwoo dan aku sangat mengenali Choi Yoojung. Jadi aku tidak mungkin salah." Benar-benar tidak berubah. Terlalu percaya diri dan tidak mau salah.

"Hm," Aku menjawab dengan malas. Kenapa dia datang ketika aku bahkan sudah di tengah jalan melupakannya, asal kalian tau melupakan cinta pertama butuh waktu bertahun-tahun bukan hanya 2 bulan atau 3 bulan. Cinta pertama? Ya, Dia Jeon Wonwoo cinta pertamaku. Catat, cinta pertamaku! Tekankan kata ku. Ya karena aku saja sih yang merasakannya, dia juga temanku –dulu.

Aku kembali berjalan sekarang dia juga ikut berjalan bahkan berada di sampingku menyetarakan langkahnya denganku. "Bagaimana kabarmu?" Wonwoo bertanya. Sebuah pertanyaam klise sangat sangat klise untuk seseorang yang sudah lama tidak bertemu kemudian bertemu kembali tapi mampu mendebarkan jantungku, mendengar suaranya saja aku sudah tidak bisa bernafas dengan baik.

"Seperti yang kau lihat ini," jawabku bersikap seperti tidak ada apa-apa yang menganggu. Wonwoo menepuk pelan kepalaku, aku hanya meringis pelan. "Dasar, tidak berubah. Kau pasti baik-baik saja kan selama aku pergi?"

Boleh tidak untuk kali ini saja aku memanggilnya dengan Jeon –stupid- Wonwoo? Bagaimana bisa aku baik-baik saja tapi nyatanya saat dia pergi aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan menghabiskan ber-pack pack tisu hanya untuk menangisinya? Bagaimana bisa aku baik-baik saja tapi nyatanya saat dia pergi aku bahkan tidak ingin keluar dari kamar bahkan hanya untuk makan? Bagaimana bisa aku baik-baik saja?

"Iya, aku baik-baik saja." Aku tersenyum kearahnya





                                                             ( to be continued ) 



gIMANA GENKKKKK? KAN JELEK KAN? GAUSA DILANJUTIN KEKNYA. DAH TQ. BYE. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 03, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FINE -cyjWhere stories live. Discover now