[#2] Pengagum Rahasia

832 18 0
                                    


"ehhh kak Rayyan!"

secara refleks tangan kanan ciya menutup mulutnya. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Terlihat sesosok lelaki berbadan tinggi, dan tegap. Memiliki rambut pendek yang agak bergelombang. Dia memakai kemeja lengan panjang berwarna hitam dengan sedikit warna merah dibeberapa bagian, bercelana jeans hitam dan sepatu warna hitam mengkilap. Lelaki itu masih saja berdiri dan memandang kearah ciya yang masih duduk dilantai.

Sejenak suasana menjadi hening tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut mereka. Namun kokom angkat bicara dan memecah keheningan diantara mereka.

"Eh ciya kamu ngapain duduk aja disitu, ayo cepat berdiri kita kan udah telat"

Kokom menarik tangan ciya dan membantunya berdiri. Ciya yang baru saja berdiri terlihat agak canggung dengan suasana yang dialaminya sekarang dan masih saja bungkam tak mengeluarkan sepatah katapun.

"maaf ya kak teman aku ini memang agak aneh orangnya, padahal dia yang salah tapi malah dia yang marah-marah"

"emm ii..."

baru saja rayyan mau menanggapi perkataan kokom, si kokom malah memotongnya.

"eh kak kami mau masuk kelas dulu ya, udah telat nih... Sekali lagi maaf ya kak. Dah assalamualaikum"

"iya waalaikumsalam"

Ciya yang sedari tadi mematung, tangannya ditarik oleh kokom dan mereka pun beranjak dari tempat itu meninggalkan rayyan yang pada saat itu masih agak bingung.

Didalam ruang kelas tepatnya di ruang teori 5 terlihat para mahasiswa yang jumlahnya 30-an orang sedang duduk rapi dengan pandangan fokus menatap kedepan. Memang situasi seperti ini agak jarang terjadi diperkuliahan jaman sekarang karena biasanya para mahasiswa itu banyak yang acuh tak acuh dengan dosen, kecuali kalau dosen yang ngajar itu killer maka situasi seperti ini wajar saja terjadi.

Seorang dosen wanita berumur kurang lebih 30 tahun sedang duduk di kursi dosen sambil membacakan absen mahasiswa yang ada ditangannya.

"Qomariah" dosen wanita itu menyebutkan salah satu nama mahasiswi kemudian menyapu pandangannya kearah para mahasiswanya, namun tak ada seorang pun yang merespon.

"Qomariah, mana nih orangnya?"

"hadir bu, orangnya ada disini"

Terdengar suara seseorang dari arah pintu, orang itu mengacungkan tangannya sambil memasang ekspresi muka memelas seolah dia sedang menyesali sesuatu.

"kamu ini kenapa baru aja datang? Perkuliahan udah lewat 17 menit. Kamu tahu kan kalau diperkuliahan yang saya ajar batas maksimal keterlambatan itu cuma 15 menit tapi kenapa masih saja kamu melewati batasan itu hah?

Kokom yang mendengar omelan dari dosen wanita itupun hanya bisa tersenyum masam dan menjawab.

"iya maafkan saya bu, tadi dijalan menuju kesini ada terjadi tabrakan bu makanya jadi telat"

"kamu ini cuma alasan aja, ga ada kelihatan sama sekali bekas orang yang baru aja tabrakan"

Suara bu dosen dengan nada yang makin membentak itu pun membuat kokom dan teman yang berdiri disebelahnya menundukkan kepala dan terdiam tidak berani lagi menanggapi apalagi menyanggah perkataan dari dosen itu.

"yasudah kali ini saya maafkan, tapi ingat kalau kalian mengulanginya lagi saya tidak akan mengijinkan kalian mengikuti perkuliahan saya, apa kalian mengerti?"

"Kamu yang Selalu ada Dalam Doaku"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang