sembilan

132 53 41
                                    

  "Iya-iya cantik. Nanti kue nya gue yang bayar deh,"  ...

-------------------------------  

"IF we never learn, we been here before, why are we always stuck and running from the bullets?"

Suara merdu Rahiel terdengar jelas di telinga sahabat-sahabatnya. Ia menyanyikan lagu 'Sign Of The Times' dari Harry Styles yang baru-baru ini booming di kalangan orang khususnya directioners seperti dirinya. Tiba-tiba, Caca mencolek lengan Rahiel yang sedang sibuk bernyanyi dan mengerjakan tugas di laptopnya.

"Yel, lo gamon ya sama Dimas?"

Rahiel mengernyitkan dahinya, "Hah? Gamon?" tanyanya. Beberapa detik kemudian, ia tertawa.

"Serius. Abis lu nyanyi lagu yang begitu."

"Begitu gimana? Lagian ya, gue gak gamon sama Dimas. Ngapain juga?" jelasnya santai tanpa melihat ke arah Caca dan sahabatnya yang lain. Mereka saling tatap.

"Se--"

"Ih kalian tuh apasih. Gue ga gamon sama Dimas. Udah titik." ucapnya sekali lagi.

"Terus, sekarang Aidan gimana?" tanya Fina yang niat awalnya meledek.

Rahiel bungkam. Pertanyaan itu seperti menghipnotis Rahiel. Tak lama Ia sadar, lalu menjawab, "Ai-dan.. kenapa?"

Mata ke limanya membelo.

"Lo jadi beneran nih, sama Aidan?"

"Siapa juga yang bohongan," ceplos Rahiel. Ia langsung menutup mulutnya. Duh kan, salah ngomong lagi.

"Cie Iyell," ledek Anya. Fani, Caca, Tasya dan Lisa tertawa. "Sikat aja sih yel,"

"Berisik." balas Rahiel cuek.

"Tapi, kayaknya dia juga suka sama lo deh?"

Rahiel diam. Bukan mulutnya tapi tangannya yang semula mengetik, tiba-tiba berhenti.

"G-gue ga naksir sama dia. Dia cuma te-- sahabat."

"Ah yang bener?" goda Lisa, Anya dan Caca mengangguk sambil tersenyum samar.

"Iya. Lagian dia bukan tipe gue," ucap Rahiel kalem. Teman-temannya diam.

"Iya juga sih. Tipe Iyell itu 'kan, yang kaya Dimas." ucap Lisa sambil memeletkan lidahnya.

"LISA! Apasih Dimas mulu!"


---


"Iyell! Buku yang ini bagus!" Caca berlari ke arah Rahiel yang berada di bagian komik. Iya, sudah kelas 12, tapi cewek itu juga masih cinta dengan komik, terutama Shinchan. Menurut Rahiel, Shinchan itu lucu.

Rahiel melihat buku yang diberikan oleh Caca, didapatinya itu adalah buku 'Cara cepat move-on dari mantan.' reflek, Rahiel langsung melotot kearah Caca yang sedang berlari menjauh dari Rahiel.

"Udah belom cari bukunya?"

Rahiel menoleh. Ternyata Fani. Cewek berambut pendek itu tengah menenteng tas belanja berisi beberapa buku, "Gue udah selesai nih."

"Bentar lagi," ucap Rahiel sambil memasukan komik Shinchan vol. 48 ke dalam tas belanja miliknya.

"Emangnya apaan lagi?"

"Mau cari novel, hehehe."

Fani menatap Rahiel. Bukannya mencari buku pelajaran atau rangkuman untuk persiapan ujian, malah mencari buku cerita, bahkan komik.

[RGS 1] To, Aidan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang