Kau Yang Sembunyi

13.8K 492 89
                                    

Seperti biasa setiap paginya Kevin Andrea yang selalu datang pagi-pagi, tak lupa dengan membawa gitar kesayangannya. Sambil melantunkan lagu favoritnya, iapun memainkan gitarnya.

Kau yang sembunyi
Dimanakah kini
Engkau mendengarkannya
Simak sebuah syair
dan kalimat tegar
Perasaanku padamu

Tak lama kemudian, tiba-tiba Galang pun datang dan lantunan suaranyapun terhenti. Andipun menghampirinya.
"Hei bro, pagi-pagi udah galau aja ya?" Ucap galang dengan canda.

"Galau? Ya kali gua galau, lu aja yang lebay."  Ucapnya dengan nada kesal.

"Lu mah pagi-pagi aja udah sensi, emang lu kenapa? Cerita aja sama gua kalo ada apa-apa." Ucapnya dengan nada membujuk.

"Gak, gua gapapa kok lagi gak enak badan aja." Ucapnya dengan wajah dingin.

******

Jam menunjukkan pukul 07.15 WIB, bel sekolahpun berbunyi, semua siswa/i XII IPA-2 bergegas untuk memasuki kelas mereka. Dan tak berapa lama kemudian Bu Tina guru matematika, juga masuk kedalam kelas.

"Selamat pagi anak-anak, Ibu akan mulai mengabsen kalian ya" Ucap Bu Tina.

"Iya Buuuuuukkk" Dengan serempak.

"Annetha Saman" ➡ "Hadir buk"
"Adeyu Anggia" ➡ "Saya buk"

Absenpun berlanjut, dan tidak tahu kenapa tiba-tiba berhenti di nama Ninha Dhiya Putri.

******

"Ninha Dhiya Putri" ➡ "Sakit buk"

" Sakit? Emang Ninha sakit apa?" Tanya Bu Tina.

" Demam bu, iya demam" Jawab Atika dengan nada yang mencurigakan.

Atika Umayya, iya dia merupakan sahabat dari Ninha, mereka sudah menjalin persahabatan sejak mereka TK.

Dan mereka (Anak kelas XII IPA-2) memulai pelajaran mereka. Tiga jam pelajaranpun berlalu, dan bel menunjukkan waktu istirahatpun berbunyi, Bu Tina pun keluar dari kelas dan siswa/i pun juga keluar. Seperti biasanya Kevin dan Galang hanya memilih dikelas.

"Emang Ninha demam ya?" Tanya Kevin.

"Denger-denger sih gitu" Jawab galang dengan santai.

"Sudah tiga hari belakangan ini Ninha gak masuk sekolah, gua khawatir ada apa-apa dengannya." Ucapnya dengan wajah sendu.

"Sudahlah, usah terlalu dipikirin, palingan si Ninha juga besok sekolah juga" Tandas Galang.

"Bagaimana gak gua pikirin? Sudah tiga hari dia gak masuk sekolah, dia juga gak ngasi kabar ke gua, gua telpon dia juga nggak ngangkat telpon gua." Jawabnya dengan kesal.

"Mungkin Ninha gak megang hp, diakan lagi sakit." Jawab Galang mencoba untuk menenangkan.

Bel sekolahpun berbunyi menunjukkan waktu untuk masuk kelas. Siswa/i masuk kelas. Pelejaran pun dimulai sampai dengan selesal. Sudah tiga jam berlalu, jampun menunjukkan waktu pulang, dan tak berapa lamapun bel sekolahpun berbunyi. Semua siswa/i keluar dari kelas untuk pulang.

"Lang, gua pulang duluan ya?" Ucap Kevin.

"Emang lu mau kemana? Kok buru-buru?" Tanya Galang.

"Mau cepat aja sampai rumah." Jawabanya.

"Ya udah, gapapa" Ucap Galang.

"Gua pulang duluan yaaaaaa..." Teriaknya sambil berlari.

"Iyaaaaaa..." Jawab Galang.

Kevinpun berlari menuju parkiran sekolah untuk mengambil motoernya. Dan iapun mulai mengendarai motornya, dengan kecepatan yang sangat tinggi, iapun sudah sampai didepan rumahnya. Lalu ia masuk dan berjalan kelantai dua untuk memasuki kamarnya. Seperti biasanya, sehabis pulang sekolah ia selalu memainkan gitar kesayangannya dengan lantunan lagu favoritnya.

"Setelah kau ingkari
Tanpa ada bahasa
Yang bisa kumengerti"

Tiba-tiba handphone nya pun berdering dan ternyata yang menelponnya adalah Ninha.

"Hallo? Ninha lu kenapa? Udah tiga hari lu gak masuk sekolah, kenapa kalau gua nelpon lu gak pernah lu angkat? Gua khawatir dengan lu" Tanyanya dengan penasaran dan cemas.

***bersambung.
Coba tebak, siapa sih yang akan sembunyi dalam cerita ini?

Maaf ya readers masih kaku nulisnya, soalnya baru pertama buat cerita. Jangan lupa ya, baca Poetry "Bahasa Kalbu" Hope u like it guys:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang