Ketika para remaja menyadari apa itu hidup,
dan apa itu pengobanan.
Keserakahan tidak pernah memandang siapa orang itu.
Memang benar manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
tetapi manusia jugalah ciptaan Tuhan yang paling munafik.
(no...
*Dret..dret Ponsel Nayeon yang berada di meja bergetar.
*Pik..pik Nayeon membuka pesan
From : 78937++++
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku hanya mendapat foto itu.
------------------------------------------------
Yang tadinya semua khawatir dan tegang semua sudah santai sekarang.
The Gangsta itu sudah tau keberadaan Sana dan sepertinya dia baik-baik saja.
"Untunglah dia baik-baik saja" ucap Nayeon yang di sertai anggukan yang lain.
"Sepertinya kita harus lebih waspada pada Sana sekarang ini. Di tambah sekarang hubungan kita renggang. Kita tidak boleh melakukan kesalahan yang sama" ucap Dahyun.
Suasana kini menjadi menegangkan lagi.
Mereka sangat khawatir pada Sana.
Sana sangat rentan. Bahkan terlalu rentan bagi remaja seusianya.
------------------------------------------------
China pukul 11.00
Sana berdiam diri di taman belakang villa.
Walaupun dingin tetapi ia masih menikmati semilir angin malam yang menyapu pelan rambutnya.
"Sana cepat masuk ini sudah malam. Besok kita pulang" ucap Jinyoung dari ambang pintu.
Sana hanya menoleh dan mengangguk.
------------------------------------------------
Hari Selasa pukul 08.00 KST
Sana dan Jinyoung melangkahkan kakinya bersama memasuki ruang kelas.
Dahyun dan Nayeon sempat bingung karena Sana datang beriringan dengan jinyoung.
