Vallentino Abigail

2.9K 275 54
                                    

" Puas kamu sekarang?." Sekali lagi Erick menampar keras wajah Trevian yang hanya bisa diam terisak.

" Erick sudah hentikan, apa yang terjadi gak sepenuhnya salah Evan." Tangis Mira sesak. Erick menatapnya tajam

" Mira dengar ya, Stuart itu sahabatku sejak SMA dan anak ini sejak kecil dia memberi harapan pada Natasha, akibat perbuatannya Natasha mengakhiri hidupnya dan kamu bilang ini bukan salahnya. Oh ya benar, ini salahmu. Salahmu yang tidak bisa mendidik anak dengan benar makanya dia jadi brengsek begini. Kau terlalu bebas membiarkan dia dekat dengan Vallen." Tekan Erick membuat wajah Mira memerah seketika, sorot mata wanita itu menajam, kali ini ia tak tahan. Ia benar benar sudah tidak tahan lagi.

" Mengapa kau selalu mengambil kesempatan menyalahkan vallen untuk segalanya!." Tekannya memerah

" Karna aku tidak menyukainya  kenapa? Apa kau tidak terima aku menyalahkan pria itu hah? Kau masih memiliki hati padanya?." Balas Erick

" Dad, mon please hentikan. Ini semua salahku. Tolong jangan bertengkar lagi." Trevian frustasi.

" Masuk kekamarmu sekarang!." Perintah Erick tegas. Evan menatap kearah ibunya yang tampak menyeka air matanya sedih.

" Aku bilang masuk ke kamarmu Trevian Alvaro!!." Bentak Erick dengan nada tinggi membuat pemuda berambut pirang itu mengangguk patuh lalu berlari menuju tangga.

" Kau terlalu keras padanya Erick, dia anakmu dia bukan musuhmu." Timpal Mira sedih.

" Ya dia memang putraku karna itu dia harus sepertiku. Kau tahu Mira, mulai detik ini aku tidak ingin Trevian berhubungan lagi dengan keluarga Abigail, tidak dengan Vallen ataupun dengan Aby!."

" Erick!!." Nada suara Mira meninggi, bola matanya penuh kekecewaan.

" Aku tidak mau Vallen memberikan pengaruh buruk pada Trevian."

" Vallen tidak sejahat itu Erick. Kapan kamu akan benar benar memaafkannya?".

" Aku sudah memaafkannya Mira, tapi maaf saja tidak cukup membayar kekecewaan seorang suami yang istrinya diselingkuhi hingga melahirkan anak haram darinya." Balas Erick tajam

" Erick tolong jangan menyebut Aby anak haram lagi. Dia pernah menolongmu!."

" Menolongku atau tidak dia tetap putramu dengan Vallen. Aib terbesar dikeluargaku dan dosa terbesar yang membuatku selalu mengingat rasa sakit ini. Mungkin saja dia anak yang baik tapi itu tak akan merubah statusnya dimataku!."

Mira mematung mendengar kata kata pedas Erick.
Ditatapnya wajah tampan suaminya itu lekat, sorot mata birunya benar benar penuh kebencian. Mira tahu Erick benar benar emosi, dan dia selalu bersikap semaunya saat marah. Tapi kali ini, Erick benar benar membuatnya sakit hati

Cinta mereka seperti ikut tua termakan usia.

Hingga... dengan satu tarikan napas, Mira berusaha mengutarakan apa yang selama ini ia tahan...

" Kalau begitu sebaiknya, kita bercerai saja." Ucap Mira meneteskan air matanya.

Deg

Wajah Erick pucat seketika, ia tak mampu mengatakan apapun lagi sekarang. Bercerai??

" A..pa?."

" Aku pikir dengan bercerai kita bisa lebih menghargai satu sama lain nanti. Aku tidak mau terus bertengkar begini Erick, aku merindukan dirimu yang dulu." Air mata Mira meleleh

" Mira..

" Aku tunggu keputusanmu, pikirkan baik baik. Kita sudah sama sama dewasa, jika cinta saja tidak membuat kita saling memahami mungkin perpisahan jalan yang terbaik." Ucap Mira lalu berlari pergi menuju kamarnya di lantai atas.

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang