Chapter 6

1.2K 135 6
                                    

'Waktu begitu cepat berlalu. Semuanya akan berubah seiring berjalannya Jarung Jam'

Hujan mengguyur Jalanan Kota seoul. Kedua anak adam tengah tertidur lelap dengan berpelukan mesra enggan untuk diganggu

Jeonghan Juga Joshua mereka kini tengah berkutat dengan selimut mereka.

"Morning Jeonghan hyung"
Joshua bangun lebih dulu. Mata nya menatap tepat wajah ayu Jeonghan

"Engh.. selamat pagi kembali Jisoo" dan kini Jeonghan pun bangun dengan tersenyum

Wait? Wait...

apa Jeonghan sudah dewasa? Begitu Juga Joshua?
Jawabannya belum

Kini usia mereka memasuki 16 tahun.
Dan Jeonghan? Dia lebih tua beberapa bulan dari Joshua itu sebabnya Joshua memanggilnya hyung sekarang.

Dan Jeonghan telah menemukan identitasnya. Siapa dia dan siapa keluarganya berkat Siwon.

"Jisoo~ aku ikut denganmu ya~"
Jeonghan bangun dari tidurnya.
Ia memelas agar bisa ikut dengan Joshua ke sekolah joshua.
Dia bosan hanya dirumah dan belajar semuanya dirumah

"Tidak boleh hyung.. kau harus tetap dirumah ingat aku-"
"
"Ya ya.. aku tahu kau takut kejadian dimasa lalu terjadi lagi bukan?"Ujar Jeonghan datar.
Ia benar-benar kesal Joshua terus menyuruhnya dirumah padahal ia bisa menjaga dirinya sendiri.

"Maaf.. hyung kau pasti bosan aku tahu" Ujar Joshua menenangkan Jeonghan dengan lembut

Pria bermata kucing itu tahu dengan pasti bahwa Jeonghan pasti akan kesal padanya.

"Aku harus segera pergi Hyung..
Jangan pergi tanpa Pengawal Ok I love you" Ujar Joshua terakhir kalinya dan pergi berlalu.

"Jisoo Bisakah kau tetap bersama denganku hari ini?" Tanya Jeonghan memelas kembali pada Joshua namun Joshua hanya tersenyum padanya..

"Aku harus pergi hyung.. kau tenanglah dirumah aku akan pulang secepatnya.. Aku Janji"
Ada sesuatu dihati Jeonghan membuatnya ingin bersama Joshua entah apa itu

Jeonghan menghela nafasnya kasar. Ia tahu Joshua mencintainya dan ingin yang terbaik untuknya namun ia juga ingin sesekali bebas dan merasakan sekolah bersama Joshua. Apa salahnya?

Langkah kaki Jeonghan Berakhir pada anak tangga terakhir saat melihat Joshua sudah pergi dari ambang pintu.

"Jeonghan.. ada apa hm?"
Mata Jeonghan tertuju Pada seseorang disana Siwon. Paman kesayangan mereka.

"Aku hanya sedikit Kesal dan merasa aneh saja Paman" Siwon tersenyum lembut pada Jeonghan.
Sudah biasa baginya jika Jeonghan seperti ini

"Jeonghan.. apa kau ingin ikut dengan paman?" Tanya siwon berinisiatif mengajak Jeonghan kesuatu tempat

"baiklah Paman aku ganti baju dulu" ucap Jeonghan lalu pergi masuk kedalam kamarnya.

15 menit berlalu.

"Paman aku sudah siap" Ujar Jeonghan disana.

"..."

"Paman.. paman siwon?" Jeonghan mengerucutkan bibirnya lucu sungguh tak lucu pamannya ini tak menjawabnya

Dengan langkah pelan Jeonghan berjalan menuruni tangga.

Matanya liar dan coba mencari orang-orang dirumah namun tak ada satupun.

"Paman apa paman di dapur?" Tanya Jeonghan saat berada didapur namun disana tak ada satupun orang

"Paman... paman di ruang kerja?" Lagi tak ada jawaban.
Namun bukan Jeonghan namanya Jika ia putus asa mencari yang ia inginkan

"Paman.. paman ad-"

*pprriiiiitttt

"Kajutan!!!"
Jeonghan terkejut.
Ia menutup mulutnya tak menyangka Jika ia akan diberikan kejutan dari orang terkasihnya.

"Paman siwon.. Paman Henry bibi kim dan.. dan.. astaga kalian hikss.. " Jeonghan tak mampu berkata apapun.
Ini benar-benar kejutan yang special menurutnya.
Matanya menatap semua orang disana bahagia namun..
Joshua dia tak disana?

Raut wajah Jeonghan sedikit kecewa karena Joshua tak ada untuknya disana.

"Eii.. kenapa raut wajahmu begitu Jeonghan?" Jeonghan tersadar dan segera tersenyum pada Henry

"Sudah lupakan Joshua.. pamanmu yang tampan ini ada disini-"
Jeonghan terkekeh ia benar-benar terhibur.
Namun belum sempat henry melanjutkan kata-katanya.

"Apa maksudnya itu paman? Aku tentu ada disini.. dan aku baru saja membeli hadiah untuk cheonsa ku.. awas jangan dekat dekat"Joshua sudah berada tepat disampingnya dengan sebuah bunga dan kotak kecil entah apa isinya.

"Cheonsa.. Happy Birthday and This for you" ucap Joshua dengan cool nya pada Jeonghan.

Perlahan Jeonghan membuka kotak kecil yang diberikan oleh Joshua tadi.

"Ini.. kalung couple.. cantiknya.. gomawo Jisoo"

"Apapun untukmu Cheonsa ku" Jeonghan tak tahu harus apa ia benar-benar bahagia hanya dengan hadiah hadiah kecil dari Joshua. Termasuk pemberian Joshua itu.

"Hyung tulis sesuatu untukku dikertas kecil ini dan isi didalam liontin itu" ucap Joshua pada Jeonghan.

"Haruskah?"

"Tentu.. dan aku juga begitu ayoo" Joshua dan Jeonghan pun menuliskan sesuatu didalam kertas kecil yang mereka masukan kedalam liontin yang mereka pakai lalu bertukar.

"Apa aku boleh tahu apa yang kau tulis cheonsa?" Tanya Joshua namun Jeonghan menggeleng

"Buka itu saat kita berpisah atau ada masalah agar kita nanti bisa berbaikan.." Ujar Jeonghan sambil tersenyum pada Joshua

"Eii.. baiklah Cheonsa ku.." Joshua memeluk Jeonghan erat dan mengecup Kening Jeonghan.
Seakan mereka akan berpisah

"I love you Jeonghan your my Cheonsa"

"I love you too Prince I love you More than ever"
.
.
.
.
TBC
Riview Ne ^^
Dan Jungsoo Punya beberapa Spoiler(? Buat dipecahin nih.. semua yang tulisannya Miring
Ada hubungannya sama Chapter berikutnya.
yang bisa pecahin maka Jungsoo kasih kesempatan buat baca lebih dulu ff berikutnya.
See ya 😘

My Moodboaster (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang