4.3K 889 233
                                    

"Masa gue nggak boleh minta id line lo? Gini-gini juga gue temen lo, Je!" sentak Jun yang kini malah membawa Jeje ke pojok perpustakaan.

Ngapain kalian(͡° ͜ʖ ͡°)

Jeje hanya menatap Jun sambil sedikit terkekeh. Dia menepuk-nepuk dada bidang milik Jun. "Mau modus lo? Inget pacar lo, mas!"

Jun mengangkat bahunya. Kemudian, mencengkeram pergelangan tangan Jeje. Makin lama, dia makin mempererat cengkeraman nya tersebut.

"Lo ngajak gue berantem, Jun?" bentak Jeje. Suasana perpustakaan yang sepi membuat Jeje berani untuk membentak Jun. Walaupun dia masih belum bisa melepaskan cengkeraman cowok tinggi itu.

Mendengar Jeje berkata demikian, Jun hanya terkekeh kecil dan dia mulai mendekatkan wajahnya ke arah Jeje. Jeje mulai memberontak. Kini, Jun sudah mengunci kedua tangan Jeje dengan tangannya.

"Junhui, lo apa-apaan, sih?" Jeje kini mulai memperbesar tenaganya untuk melepaskan dirinya dari Jun.

Tetapi, Jun masih melakukan aktivitasnya dan malah mendekatkan bibirnya ke arah telinga Jeje.

"Yakin, mau ngehajar gue?" ucapnya. "Gue menang turnamen judo se-nasional, lho! Lupa, ya?"

Jeje benar-benar sudah mengumpat di depan Jun. Sekarang, Jun malah asyik memandangi wajah Jeje dari jarak yang sudah lumayan dekat.

"Tuh, kan, gue suka liat lo dari jarak segini!"

Dug.

Jeje membenturkan keningnya dengan kening Jun. Sakit memang, tapi setidaknya dia sudah terlepas dari Jun. Tidak, tangan kanan Jun masih mencengkeram tangan Jeje.

Jun hanya mengusap keningnya. Kemudian, seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Jun menoleh.

Wonwoo.

"M-ma-af b-b-bisa le-p-pasin J-je-je?"

Jun hanya tertawa. Ditatapnya Wonwoo di depannya, dengan tangan kanan yang masih mencengkeram lengan Jeje.

"Oke," Jun memgangkat ke atas kedua tangannya. "Anggep aja gue ngelakuin ini sebagai permintaan maaf gue gara-gara ngerusak tag nama lo dulu."

Baru kali ini, Jeje melihat wajah Wonwoo yang seserius seperti ini. Sorot matanya yang tajam seakan ingin menelan Jun saat ini juga.

Jun hanya menepuk pundak Wonwoo dan kini perhatiannya menuju Jeje yang ada di belakangnya. "Mulai sekarang, lo jadi gebetan gue, Je!"

Lagi-lagi, Jeje mengumpat di depan Jun. Namun, cowok itu malah meninggalkan Jeje bersama Wonwoo dan menuju tempat duduknya bersama Yerin di tengah perpustakaan.

Diliriknya Yerin yang masih asyik mencatat materi sejarah di meja. Sesekali, cewek itu juga membetulkan letak kacamatanya.

"Rin." Suara Jun tadi membuat Yerin menoleh padanya. Kemudian, menunjukkan raut wajah penasarannya kepada Jun.

"Kita putus, yuk!"

===

"Woo?"

"Je?"

Jeje terkekeh. Wonwoo hanya bisa menunduk sambil memeluk erat buku Fisika di dadanya.

"Lo dulu aja, Woo."

"J-j-jeje g-gak p-p-papa?"

Jeje menggeleng. "Nggak apa-apa, kok!"

"M-m-ma-maaf, Je! Won-Wonwoo m-ma-sih g-ga-gap!" Wonwoo langsung meninggalkan Jeje di belakang. Dia mempercepat langkah kakinya.

Ciao Wonwoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang