Chapter 1

46 1 0
                                    

BUG !!! BUG !!!

"bagaimana, heh ? apa kau masih mau melawan ?" suara taeyong begitu menakutkan di telinga pria itu, sementara banyak orang orang di kota itu yang menonton kejadian itu
"maaf, maaf kan aku, aku sama sekali tidak sengaja menabrak motor mu,maaf kan aku" pria itu ketakutan
"aku tidak butuh permintaa maaf mu, sialan!!" Bentak taeyong dan hendak melayangkan tinjuannya sekali lagi, tapi,
"hentikan Taeyong !! apa kau gila, hah ?" kepala semua orang tertoleh kepada pemuda tampan yang barusan berteriak

tangan taeyong sempat terhenti, tapi kemudian dia tidak menggubris teriakan pemuda tersebut dan kembali melayangkan tinjuannya
"KU BILANG BERHENTI LEE TAEYONG!!" kali ini dia menarik kasar kerah belakang taeyong sampai taeyong terjatuh
"aku harap seminggu tidak pulang ke rumah telinga mu tidak cacat taeyong" lanjut pemuda itu dengan menatap tajam taeyong, kini semua tatapan orang  tertuju pada pemuda tersebut.
Taeyong hanya mendengus tertawa,

"jadi sekarang kakak ku tersayang ini datang untuk jadi seorang pahlawan,heh ?" kata taeyong,
"Mungkin lebih tepatnya aku datang untuk menjinakkan adikku tersayang ini" balas hansol tidak kalah tajam
"cih" kata taeyong sambil memalingkan muka, hansol kemudian menarik paksa tangan taeyong dan berkata
"ikut aku dan kita pulang sekarang" tapi taeyong melepas kasar tangan si kakak
"jangan pernah bawa aku ke rumah setan itu" kata taeyong tajam, hansol terkejut dengan kata kata si adik
"taeyong, kau-" lalu hansol menghela napas "sepertinya memang banyak yang harus di perbaiki dari mu taeyong, ayo kita pulang" hansol kembali menarik tangan taeyong
"aku bilang aku tidak mau,hansol ! aku tidak mau ke rumah itu lagi" teriak taeyong kali ini sambil berusaha melepas pegangan si kakak yang lebih kuat dari sebelumnya
"aku tidak bilang akan membawa mu ke rumah ayah dan ibu, Lee taeyong !!! sekarang ikut aku" bentak hansol,
taeyong menatap hansol tidak percaya
"kau bisa menghajarku sepuasmu jika aku berbohong" lanjut hansol tajam, taeyong diam dan berpikir
"baiklah" lanjut taeyong dan mengikuti si kakak masuk mobil, sebelumnya hansol meminta maaf kepada pria yang di hajar oleh taeyong tadi dan memberinya beberapa lembar uang untuk pengobatannya

"sebenarnya ada apa dengan mu, taeyong-ah ? jika kau ada masalah bicarakan lah baik baik dengan ayah, jangan kabur seperti ini" kata hansol setelah beberapa lama hening dalam mobil
"aku hanya benci ayah selalu membandingkan ku dengan dengan dirimu hansol, aku hanya ingin di akui dan hanya ingin menjadi diriku" kata taeyong sambil menatap jalanan
"ayah hanya ingin kau menjadi lebih baik, dia tidak ada maksud membandingkan mu dengan diri ku taeyong-ah, ayah menyayangi mu dia tidak membedakan antara kamu dan aku" kata hansol
lagi
"hnn ! " jawab taeyong sambil memalingkan muka ke arah jendela,
hansol hanya menghela nafas mendengar jawaban adiknya.
sejujurnya, dia juga heran kenapa sikap adiknya bisa menjadi dingin seperti itu, padahal dulunya taeyong adalah anak yang lucu dan imut sekali. Dan seingatnya ini pertama kalinya dia berlaku kasar dan berkelahi dengan adiknya itu.

Suasana mobil kembali hening, sampai beberapa saat kemudian,

"KAU BILANG KAU TIDAK MAU MEMBAWA KU KE RUMAH IBU DAN AYAH, LALU INI JALAN KEMANA HAH ? INI JALAN KE RUMAH IBU DAN AYAH, SIALAN !!!"  teriak taeyong tiba tiba, hansol yang sedang menyetir sampai terlonjak kaget di kursi kemudinya karna teriakan taeyong
" taeyong kau-, astaga" kata hansol membulatkan mata masih kaget, sedangkan taeyong masih menatap jengkel si kakak.
"Baiklah baiklah, akan ku perjelas. Di depan sana ada pertigaan jika kita belok ke kanan kita akan sampai ke rumah ibu dan ayah, tapi kali ini kita belok kiri dan kau akan tinggal dengan ku di seoul, apa kau puas ?" Kata hansol sambil menatap taeyong, taeyong baru mau membuka mulut untuk menjawab tapi kemudian di potong oleh hansol
"Dan aku harap kau tidak berteriak seperti tadi taeyong astaga, sedikit informasi untuk mu aku masih mau hidup" kata hansol sambil memutar matanya
Taeyong kembali memalingkan wajahnya menghadap jendela dan mendecih kemudian berkata
"Cepatlah, aku ingin mandi" kata taeyong
Kali ini hansol menatapnya dan memberi senyuman mengejek pada taeyong
"Jangan bilang kau seminggu ini tidak mandi taeyong, Ya Ampun pantas saja aku mencium bau selokan tetangga dari tadi" kata hansol sambil tertawa, sedangkan muka taeyong sudah memerah dalam hati dia menyesali kata katanya tadi
"Hey , aku penasaran bagaimana reaksi para perempuan di sekolah mu jika melihatmu seperti ini, apa mereka masih memanggil mu taeyongie atau apa itu yongieee~~~" kata hansol dengan nada di buat buat sambil terbahak
"Ck,diamlah ! " balas taeyong tanpa memalingkan pandangannya dari jendela
Sementara hansol masih tertawa tertahan sampai akhirnya lampu merah menyala dan mobil berhenti

"Yongieeee~~~ apa kau tidur di selokan selama seminggu ini, ouuwwww aku penasaran bagaimana hebohnya cerita ini jika sampai ke sekolah mu,hmm" kata hansol dengan nada di buat buat ala fangirl taeyong sambil
Menahan tawa
"BERISIK HANSOL DAN BERHENTILAH MEMANGGIL KU SEPERTI ITU!!! " kali ini taeyong berteriak dan memalingkan muka menghadap si kakak, hansol semakin terbahak melihat muka merah si adik.

Dalam hati hansol berkata "Hahh ternyata adik ku tetap lucu meski sedikit sensitif"
Tanpa taeyong sadari hansol memandang taeyong dengan tatapan yang lembut.
Kemudian hansol mengulurkan tangan mengacak ngacak rambut si adik
"Jangan memperlakukan ku seperti itu hansol" kata taeyong sambil menepis kasar tangan hansol

"Kau harus menambahkan kata "kakak" di nama ku taeyong, aku di lahirkan ibu 5 tahun lebih dulu dari mu kalau kau lupa" kata hansol sambil tertawa kecil
Kini sambil menyetir mobil karna lampu hijau sudah menyala.
Taeyong hanya diam sambil menatap lurus ke jalanan dalam hati sebenarnya ia ingin tertawa hanya saja sifat dinginnya mengurungkan niat nya untuk itu.

Hansol meliriknya " jangan di tahan taeyong, aku khawatir urat urat mu akan putus karna menahan tawa" kata hansol dengan nada mengejek
"Cih" kata taeyong sambil memalingkan muka, entah perasaannya saja tapi kakak nya itu selalu benar tentangnya

-hening-

"Tidurlah,nanti jika aku lelah aku akan membangun kan mu untuk menyetir, kau tahu ? aku hanya di suruh untuk menjemput mu bukan menjadi supir mu" kata hansol
"Hnn" kata taeyong sambil mengambil posisi untuk tidur
Hening lagi, sampai akhirnya tiba di seoul dan taeyong masih tertidur, sebenarnya hansol lelah tapi melihat wajah si adik dia tidak rela untuk membangun kannya dan dia mengalah untuk menyetir sampai ke rumah mereka di seoul


- [ ]

Musuh, Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang