[REVISED] 23 - #Would You Trust Me?

348 65 18
                                    

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 23 - #Would You Trust Me?

• • •

Taeyong terdiam di depan meja kerjanya. Dagunya bertumpu di antara kedua tangan yang terlipat. Tak ada hal lain yang dilakukan pria itu, selain bermain dengan pikirannya sendiri. Memikirkan semua hal yang baru saja ia ketahui, dan menyangkutpautkan Tiffany di dalamnya.

"Jaejoong benar! Tiffany sama sekali tak ada kaitannya dengan ini semua. Secara tidak langsung, seperti itu." Taeyong membatin. "Pertanyaannya, apakah dia akan membenciku jika aku melakukan semua rencana balas dendamku pada kakeknya, yang bukan merupakan kakek kandungnya sendiri?" Pikirnya, jadi kacau.

Taeyong berkecamuk dengan pikirannya sendiri. Lantas, laki-laki itu pun memejamkan kedua matanya lalu menutupi wajahnya itu dengan kedua telapak tangan.

"Tapi, bagaimana kalau bukan balas dendam? Memikirkan cara untuk balas dendam, pada tua bangka itu, tanpa harus membuat Tiffany membenciku? Memikirkan apa-apa saja yang akan menjadi keuntungan bagiku. Dendamku terbalas, dan aku juga bisa mendapatkan Tiffany? Haruskah aku..." Taeyong tak berhenti memikirkan sebuah cara. Sebuah cara untuk membalas dendamnya pada Hwang Tae Hwa —kakek Tiffany—, tanpa Tiffany harus membencinya.!Memikirkan pula, balas dendam seperti apa yang salah satu keuntungannya adalah Tiffany juga menjadi milik Taeyong.

"DAPAT!" Seru pria itu.

Dirinya mulai bangkit dan berjalan di depan ranjang dalam kamarnya. Pria itu mulai tersenyum-senyum sendiri, sambil sesekali menyeringai. Sebelah tangannya kemudian merogoh isi kantung celananya. Sesaat kemudian, ia sudah mendapatkan apa yang ia cari.

Ponsel.

Tangannya mencari-cari sebuah nama di kontak teleponnya. Langsung saja, ia mendekatkan ponselnya itu ke telinga kirinya. Lama terdengar nada sambung. Yang sedang dihubungi olehnya, belum sama sekali mengangkat panggilan darinya.

Sesaat kemudian...

"Apa ini kau?" Tanya seseorang di seberang telepon.

Taeyong hanya tersenyum, kemudian memasukkan tangan kanannya ke dalam saku celana training, miliknya. "Kau sudah tahu, bukan? Kau di mana?" Tanya Taeyong.

Tak ada jawaban dari si penerima telepon Taeyong. "Fany-ah! Kau masih di situ?" Tanya Taeyong sekali lagi.

"Ada apa? Kenapa? Aku ingin segera tidur!" Jawab Tiffany ketus.

"Aku hanya bertanya!" Sahut Taeyong.

Ia lalu teringat, alasan utamanya menelepon Tiffany di jam delapan malam seperti ini. "Apa kau sedang sendirian di rumahmu?" Tanya Taeyong.

"Kenapa kau menanyakan hal itu padaku? Jangan-jangan..." Kata Tiffany menggantungkan kalimatnya.

"Apa? Jangan berpikiran yang macam-macam!" Sembur Taeyong, mengumpat senyum di balik bibirnya.

"Selain dirimu dan Joo Hyun si asistenmu itu, bukankah ada orang lain selain kalian berdua yang tinggal di rumahmu?"

"Kau meneleponku hanya untuk menanyakan itu?" Tiffany menyahut.

Taeyong berusaha mencari alasan yang tepat, agar Tiffany tidak cepat-cepat memutuskan sambungan teleponnya begitu saja. "Aku hanya memastikan ada seorang pria yang tinggal di rumahmu. Siapapun itu! Bodyguard, adik laki-laki, atau siapapun..."

"Jika kau sudah mengetahuinya? Kenapa kau harus begitu peduli padaku?" Kata Tiffany sambil memasang wajah malas. Malas untuk menanggapi Taeyong malam ini.

[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang