Hannah Morran sedang mengetik tugas essainya dan jemarinya menari lincah diatas keyboard laptopnya. Dua buah jendela yang menghadap ke kolam belakang terbuka lebar, seolah mempersilahkan angin dan cahaya matahari untuk masuk. Sementara dua buah jendela lainnya yang persis menghadap kearah sebuah rumah ditutupnya rapan- rapat. Bahkan kain gordennya pun selalu berada di posisi yang sama seolah tidak pernah disentuh.
Suara mobil menderu membuat Hannah berhenti dari kesibukannya. Suara mobil? Tidak biasanya. Mrs. Jensen tetangganya sudah terlalu tua untuk mengemudikan mobil dan tetangganya yang satu lagi, Mr. James berpikir bahwa transportasi umum lebih praktis. Hannah tidak ingin, tetapi tiba- tiba saja ia memikirkan pemilik rumah tua di sebelah rumahnya itu. Mungkinkah pemilik rumah itu kembali untuk melakukan sesuatu pada rumah itu? Menjualnya, mungkin?
Pikiran Hannah menolak mentah- mentah, tetapi kedua kakinya perlahan bergerak dan tiba- tiba saja ia sudah berdiri di depan jendela. Jendela yang bertahun- tahun tidak pernah dibukanya. Tangannya bergerak perlahan, menyibakkan kain gorden yang menghalangi pandangannya, dan melihat suatu papan menancap di tanah di depan pagar rumah tua itu. Tulisan besar 'DIJUAL' berdiri kokoh disana.
Yang benar saja, rumah itu dijual? Ia tak habis pikir. Orang macam apa yang tertarik membeli rumah model begitu. Harganya mungkin, ya, murah untuk ukuran sebuah rumah besar yang antik. Tetapi dengan lumut- lumut yang tumbuh dan cat- cat yang terkelupas di mana- mana, Hannah tidak yakin seseorang akan tertarik untuk membeli rumah itu.
Tetapi tanggal 28 pada kalender yang dilingkari dengan pulpen berkali- kali membuatnya sadar bahwa ia tidak punya banyak waktu. Essainya harus selesai hari ini juga. Hannah cepat- cepat kembali duduk dan melanjutkan kegiatannya menyelesaikan essainya yang tinggal sedikit lagi selesai. Pikiran- pikiran tentang rumah tua itu dengan cepat menguap begitu saja dari otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neighbor's House
Mystery / ThrillerHannah Morran tidak pernah sekalipun tertarik untuk melihat lebih dekat sebuah rumah yang berada tepat di samping rumahnya. Rumah tua, kuno. Pemiliknya pergi entah kemana dan rumah itu ditinggalkan begitu saja. Menyeramkan. Itu sebabnya ia tidak per...