~3 Hurts~

792 84 58
                                    

Do You Remember?

.

.

Senin gak jadi dabel apdet gaes, apdetnya dipercepat dan kalo bisa senin apdet egein

~Happy Reading~

Cepat pasang oksigennya!

Kita akan lakukan operasinya sekarang!

Pasien mengalami patah tulang, kami kesulitan membuka pakaiannya!

Robek saja pakaiannya!

Krekk..

Srettttt

Aigoo, detak jantungnya berhenti!

Cepat berikan aku alat pemacu jantungnya!

+++

Jonghyun menangis mendengar keributan itu dari balik pintu ruangan ini. Tangannya berkali- kali meremas ujung baju putihnya yang sudah tak sepenuhnya putih karena darah Seongwoo.

Matanya tak lepas dari celah kecil pintu putih didepannya. Melihat Seongwoo berjuang mempertahankan hidupnya dengan keadaan koma di dalam sana, ia bisa menangkap sosok itu yang penuh selang menancap ditubuhnya. Dadanya pun sedang disambar oleh sepasang alat pemacu jantung, tubuhnya berkali- kali membusung seirama alat itu menyentuh dadanya.

Dok! Detak jantungnya kembali!

Tut...tut...tut

Ayo laksanakan operasinya!

'Dia masih hidup' Suara detak jantung itu sedikit membuat Jonghyun lega.

"Bukankah lebih baik aku tak kembali ke tempat ini lagi? Aku sungguh tak tega melihatmu seperti ini. Niat awalku kembali hanya ingin menitipkan ponselmu, tapi sial! nyatanya aku kembali terpaku di depan ruangan ini." Jonghyun mengacak rambutnya.

"Kau harus kembali, aku tak akan pernah merelakanmu hidup bersama Daniel--"

"Apalagi merelakanmu pergi dari dunia ini. Mianhae, aku benar- benar namja brengsek!"

Dirinya membiarkan seluruh air matanya menetes dengan derasnya, tapi sepertinya ia mencoba untuk tetap menahan isakannya.

"Akankah kau sanggup mempertahankan nyawamu eoh?"

"Aku tak sanggup menerima kenyataannya bila kau benar- benar pergi! Hiks--"

Isakannya tak dapat tertahan lagi. Lututnya lemas seketika, ia terduduk sambil memeluk kedua lututnya tangan kanannya juga masih menggenggam ponsel Seongwoo, ia mulai menundukan kepalanya dan menangis dalam lorong sunyi itu.

Memorinya bersama Seongwoo kembali terputar pada otak paraunya.

+++

'Hei, apa kau benar- benar mencintaiku?' Tanya Seongwoo mencolek hidung Jonghyun lembut.

'Haha.. kau pikir aku tak mencintaimu? Kau namja paling cantik yang pernah aku temui' Jonghyun mulai memeluk Seongwoo.

'Apa kau akan meninggalkanku jika wajahku tak cantik lagi?'

'Mengapa kau berfikiran seperti itu chagi?'

'Karena aku takut kehilanganmu' Kata- kata Seongwoo berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.

'Eumm.. sepertinya meninggalkamu sesuatu yang mustahil bagiku'

'Ah kalau begitu kau harus berjanji, kau akan mencintaiku selamanya dan jangan pernah meninggalkanku.'

Do You Remember?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang