Bab 2

151 32 23
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, murid-murid  bersorak riang dan langsung berlarian keluar kelas.

Saat jam pelajaran terakhir tadi, Nayla malah ketiduran karena mereka baru saja kena hukuman dari Pak Feri untuk lari mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali putaran.

Walaupun Nesya juga kena hukuman. Tetapi Nesya tidak tidur seperti sahabatnya yang sangat pemalas itu. Nayla merasa sangat kelelahan jadinya ketiduran deh saat pelajaran terakhir, dan sekarang Nayla sedang mencatat tugas yang diberikan guru Matematika tadi.

"Nay, lo mau bareng gue atau pulang sendiri?" Tanya Nesya kepada Nayla yang sedang sibuk mencatat.

"Gue bareng lo aja Nes, soalnya bokap sama nyokap pulang nya agak maleman." kata Nayla. Nayla adalah anak tunggal jadi ia dirumah hanya tinggal bersama orang tuanya dan pembantunya.

"Yaudah gue tungguin lo yaa." jawab Nesya.

"Okeh awas lo jangan sampe ninggalin gue lagi kayak waktu itu!" kata Nayla penuh tatapan sinis

"Iye iye, udah lu mending buruan nyatet deh dari pada gue tinggal nih!" jawab Nesya

"Iya Nesya cantik." kata Nayla penuh penekanan dikata 'cantik'

Setelah selesai mencatat Nayla dan Nesya segera keluar kelas.
Saat ponsel Nayla tiba-tiba bergetar, ia langsung mengambil ponselnya dari saku untuk melihat notifikasi yang baru saja masuk.

Lalu "Bruukk!" Nayla terjatuh lagi! kali ini bukan karena terinjak tali sepatunya, tetapi karena tertabrak seorang murid yang tinggi, berkacamata, dan rambutnya yang dibelah tengah.

Ya, itu adalah cowo cupu, super songong ,dan pendiam yang bernama Rama Veryandra, ia seangkatan dengan Nayla. Kelas nya juga bersebelahan dengan Nayla, tetapi Nayla tidak pernah bertemu dengan Rama sebelumnya. Karena cowok itu sangat jarang keluar kelas, kecuali jika ia ada urusan yang sangat penting.

Rama menabrak Nayla dan membuat Nayla jatuh dan ponselnya nya yang tadi ia genggam pun juga ikut jatuh.

"Duhh jatoh lagi.. perasaan tadi pagi baru jatoh sekarang jatoh lagi," gerutu Nayla sambil memijat-mijat kakinya yang sakit karena keseleo.
"Eh, lo kalo jalan pake mata dong!"

Bukannya meminta maaf atau
membantu, orang itu malah melihat Nayla yang terduduk di lantai dengan tatapan bingung.
"Yang ada jalan itu pake kaki
bukan mata." jawab Rama songong dan langsung pergi meninggalkan Nayla .

"Ih ngeselin banget sih! Bukannya bantuin gue malah main pergi aja!" teriak Nayla kepada cowok itu yang sudah agak jauh jaraknya dari Nayla.

"Aduh Naylaa... tuh kan jatoh lagi lo, makanya jadi orang itu jangan ceroboh, Nay!" Kata Nesya setelah Rama pergi sambil membantu sahabatnya itu berdiri.

"Lah lo kok malah nyalahin gue sih? Jelas-jelas tadi tuh orang yang nabrak gue!" Jawab Nayla tidak terima disalahkan.

"Gue bukannya nyalahin lo Naynay sayangg," gemas Nesya "gue cuma ngasih tau lo aja,biar lo itu ga ceroboh lagi."

Nesya membantu Nayla untuk berjalan ke depan gerbang sekolah untuk mencari taksi. Mereka berdua akan ke rumah Nesya dengan menggunakan taksi.

Setelah itu mereka segera naik ke dalam taksi yang akan membawa mereka berdua ke rumah Nesya.

Selama perjalanan, Nayla hanya marah-marah sendiri dan mengejek-ejek Rama si cowo cupu yang tidak sengaja menabraknya tadi.
"Siapa sih tuh orang? udah cupu,songong lagi! bukannya minta maaf malah main pergi aja!" gerutu Nayla. Nayla memang belum mengetahui nama orang yang menabraknya itu.

Nesya dari tadi hanya sibuk dengan ipod shuffle nya yang selalu ia bawa kemana-mana untuk menemaninya jika sedang bosan dan ia malah mengabaikan sahabatnya yang sedang marah-marah ga jelas.

Nayla kesal karena dari tadi Nesya mengabaikannya.
"Nesss! Lo kok diemin gue aja sih dari tadi!" kata Nayla sambil menarik earphone Nesya yang sedang memutar lagu kesukaannya.

"Ihh lo ganggu banget sih Nay! lagi asik ngedengerin lagu malah diambil earphone nya. kembaliin earphone gue!" Kata Nesya dengan kesal lalu mengambil earphone nya lagi yang berada di tangan Nayla.

"Ih Nesya mahh! Gue mau nannya nih,"  Nayla mendengus "lo kenal gak sih sama si cupu yang nabrak gue tadi?" Tanya Nayla langsung kepada Nesya .

"Hmm" Nesya tampak berpikir sebentar "Enggak tuh gue ga kenal, gue aja baru liat dia tadi. Sebelumnya gue belum pernah ketemu," jawab Nesya
"kenapa sih Nay lo mikirin itu banget? Jangan-jangan Lo suka ya?" tanya Nesya bercanda.

Nayla yang mendengar perkataan sahabatnya itu pun langsung terbatuk karena menelan air liurnya sendiri.
'uhuk.. uhukk' nayla terbatuk-batuk "Ih lo kok malah mikir gitu sih? amit-amit gue suka sama orang itu, yang ada gue benci banget !" Jawab Nayla sambil melotot dengan mukanya terlihat sangat kaget dan kesal

"Ati-ati kalo benci nanti bisa jadi cinta loh, Naay." kata Nesya sambil terkekeh pelan dengan nada menakut-nakuti sahabtnya.

"Eh anjirr! Kok lo doainnya kayak gitu sih?" Nayla langsung marah dengan Nesya.

"Bukan doain Nay, gue cuma ngingetin aja. Soalnya banyak orang yang bilang kalo benci itu bisa jadi cinta." jawab Nesya lagi kali ini dengan wajah serius.

"Itu kan kata mereka-mereka. Tapi kalo kata gue enggak! Gue ga bakal suka sama dia apalagi sampe jatuh cinta!" Kata Nayla lagi dengan yakin.

"Mudah-mudahan aja lo gak kemakan omongan lu sendiri deh Nay." goda Nesya kepada Nayla. Dan di jawab dengan cubitan yang tidak terlalu keras dari Nayla.



Vote dan comment ini yang banyak ya! Biar aku lanjut terus ceritanya. Thanks;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Feel painfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang