Bukan lagi Musuh

107 17 0
                                    

Sungjae menatap tubuh kakaknya yang terbaring dengan wajah pucat.
Pikirannya waswas dengan keadaan kakaknya.
Untuk kesekian kali,Sungjae membisikan sesuatu ditelinga Hyunsik.
Berharap Hyunsik mendengar dan segera bangun.

"Hyung.....aku....Takut...." bisik Sungjae dengan mata terus mengalirkan air mata.

Tiba-tiba tatapan sendu Sungjae berubah menjadi tatapan penuh amarah.
Jelas saja dia marah.

Saudaranya sendiri berusaha membunuh kakaknya.
Tidak ada ampun lagi!Sungjae harus meminta kepala polisi untuk segera melakukan hukuman mati pada saudaranya,Ilhoon!

Sungjae berbalik hendak menyampaikan dengan segera amarah dihatinya.
Tapi sebuah tangan menahan lengannya.
Sungjae berbalik cepat dan tersenyum haru melihat Hyunsik menatapnya dengan mata sipitnya.

Dia tau kakaknya akan dengan mudah sembuh dari luka.
Dia tau kakaknya sangatlah kuat.
Kakaknya memiliki berjuta-juta nyawa.

"Hyung....aku takut" ungkap Sungjae dan duduk kembali dikursi sebelah ranjang Hyunsik.

Hyunsik meringis kesakitan.
Luka diperutnya belum kering rupanya.
Jadi bisa dihitung hanya 1 atau 2 hari dia berbaring menutup matanya.

"Sudah berapa lama?" tanya Hyunsik pada Sungjae untuk memastikan.

"Hampir satu hari.Hyungnim baik-baik saja? Apa perlu ku panggil tabib?" tawar Sungjae penuh kekhawatiran.

"Jangan berlebihan" ucap Hyunsik dan duduk.

Dia tampak berfikir sejenak.
Sungjae juga bingung harus bicara apa pada Hyunsik.
Dia sudah terlalu bahagia bisa melihat kakaknya membuka matanya.

"Dimana Ilhoon?" Sungjae mengernyit heran sekaligus cemburu karena kakaknya langsung mencari Ilhoon.

"Ilhoon? Untuk apa kakak tanya keberadaan orang yang mencoba membunuhmu,hyung?"sinis Sungjae.

Hyunsik menepuk kepala adiknya lembut.
"Dia tak bersalah.Ada yang lebih bersalah untuk kejadian ini" jelas Hyunsik.

Sebenarnya Hyunsik juga mau melihat Ilhoon dihukum.
Tapi itu tidak adil.
Menurutnya kalau dia ingin menghukum,cukup dalangnya saja.
Dan Lihat para pemainnya akan berubah atau tetap berbuat melenceng.

"Ayo..." Hyunsik mengajak Sungjae yang mendengus namun tetap mengikuti Hyunsik.

Hyunsik menatap halaman depan aula yang berjajar para prajurit juga keluarga kerajaan.
Ditengah-tengah jajaran orang tersebut terdapat Ilhoon yang diikat terlentang pada 4 tali.

Kedua tangannya direntangkan begitu juga dengan kedua kakinya.
Rupanya sudah ada keputusan hukuman untuk Ilhoon.

Kemudian wakil dari panglima berjalan mendekat pada Ilhoon dengan katana mengkilap di tangannya.

Hyunsik menatap bibi Junna yang dipeluk erat oleh Minhyuk.
Mereka pasti sangat terpukul.
Tapi itu tak seberapa dengan apa yang dirasakan Hyunsik.

"Biar aku,Yoon!" intrupsi Hyunsik membuat semua orang menatap Hyunsik.

Sungjae menatap kakaknya bingung.
Tadi dia mencemaskan Ilhoon, sekarang?
Dia malah ingin memenggal Ilhoon.

Hyunsik berjalan tertatih memegangi perutnya menghampiri Yoon.
Dia mengambil alih katana dan menatap sekilas Minhyuk beserta Junna yang menatapnya sengit.

"Hyungnim....." lirih Ilhoon dengan suara serak.

Hyunsik menatap Ilhoon dan tersenyum tipis.
"Maaf....aku tak bermaksud untuk mencelakaimu,hyung...." jelas Ilhoon sungguh-sungguh meminta maaf.

(BTOB) Tak lekang oleh WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang