engga kerasa UN tinggal seminggu lagi. tapi engga tau kenapa jiwoo dan anak-anak kelasnya masih bisa santai. soalnya mereka baca berita, yang menentukan kelulusan itu bukannya UN, tapi USBN. alah, itu mah udah lewat dan dijamin nilainya pada bagus. jelas, orang soalnya bocor.
tapi ya tetep aja bos nilai UN bakal terpampang di ijazah. kalo nanti lo ngelamar kerja terus ditolak cuma gegara nilai matematika lo tertera angka doremi gimana?
kata seorang motivator di event try out akbar yang jiwoo ikuti, hari-hari menjelang UN itu sebaiknya engga dibuat belajar. tapi dibanyakin doa sama refreshing aja. ibarat tuh ya, selama ini kita udah mengisi gelas sampe penuh, terus diisi lagi, bisa ambyar.
entah sejak kapan presensi seorang daniel seketika menjadi mood booster untuk jiwoo. abis maghrib bakalan ada arema di TV. dan seperti biasa, rumah seongwoo selalu dijadikan basecamp untuk nobar.
sekitar jam setengah lima daniel udah dateng ke rumah keluarga ong. asli, rajin banget. kebetulan jiwoo lagi ada di depan rumah, main lompat tali sendirian. dia langsung tengsin pas sadar kalo daniel ngeliatin dia lompat-lompat.
"udah tinggi, masih aja lompat-lompat." kata daniel.
"olahraga, biar sehat." balas jiwoo sambil menggulung tali sprintnya. karena daniel udah dateng dia jadi males ngelanjutin.
"loh, kok berhenti sih?"
"sini, pinjem..." daniel ngulurin tangan buat ngambil tali sprint yang jiwoo kasih ke dia.
"mau kakak pake main?" tanya jiwoo.
"ya mainnya sama kamu lah." daniel kembali mengulur tali sprint berwarna kuning yang ada di tangannya. melihat itu, jiwoo pun keheranan. maksudnya mereka main lompat tali berdua, gitu?
"badan kakak kan gede, engga bakalan imbang lah!" jiwoo berusaha menghindari ajakan daniel dengan alasan tersirat. lagian daniel juga aneh-aneh aja pake ngajak dia main lompat tali padahal jiwoonya udah males loncat-loncat.
"coba aja dulu..." kata daniel. "kakak yang itung. kamu sini, agak deketan."
jiwoo engga punya alasan buat nolak, karena dia pikir kayaknya seru main lompat tali sore-sore. apa lagi mainnya sama daniel.
"satu!" mendengar aba-aba daniel, jiwoo pun refleks lompat. mereka berhasil di percobaan pertama.
"sekarang ngitungnya agak cepetan ya?" ucap daniel yang langsung dibales anggukan setuju oleh jiwoo.
"dua!"
"tiga"
"empat!"
"lima!"
enggak ada salah satu dari mereka yang telat lompat. selagi main, mereka sama-sama ketawa. enggak tau juga apa yang lucu sebenernya.
"bentar, bentar, capek." kata daniel dengan napas tersengal.
"dasar om-om emang." jiwoo mencibir.
"kan kamu tantenya." daniel bilang sambil melet, ngejekin jiwoo.
"enggak, aku akan masih emesh..." balas jiwoo sambil manyun. reaksi lucu jiwoo pun ditanggapi dengan senyuman lebar oleh daniel.
"emang emesh..." kata daniel membenarkan sambil dua tangannya iseng nyubit pipinya jiwoo yang dirasa jadi agak tembeman. tapi enggak masalah, jiwoo jadi tambah imut kok di mata daniel kalo lagi gendutan.
"sebenernya kita lompat gini faedahnya apa ya dek?" celetuk daniel tiba-tiba.
"kok nanya aku? kan kakak yang ngajak, gimana sih?" jiwoo cengo. ini jangan-jangan daniel ketularan linglungnya seongwoo. tapi sebenernya jiwoonya juga dodol, mau aja diajakin lompat-lompat engga jelas.
"ya udah deh lanjutin aja, udah terlanjur."
"males deh, jadi sadar kalo dari kita kayak orang bego. masuk aja yuk kak?" tolak jiwoo dan lantas balik badan buat jalan ke pintu.
tanpa diduga, tiba-tiba daniel ngelempar tali sprintnya, tapi gagangnya masih dia pegang. tepat sasaran, tali itu berhasil menghalangi jiwoo buat nerusin langkah dan hampir jatoh. dengan sigap daniel meraih pinggang jiwoo supaya badannya enggak nyium tanah dengan tangan kirinya.
untuk beberapa saat jiwoo mematung, daniel ngasih dia back hug?
iya, ini apa coba kalau bukan back hug? tapi nama panjangnya back hug secara enggak langsung.
bukannya ngelepasin jiwoo ketika dia udah enggak jadi jatoh, daniel malah narik pinggang jiwoo buat lebih deket sama tubuhnya. kemudian dia menggunakan tangan kanannya untuk membalikkan tubuh jiwoo.
si bungsu keluarga ong itu kaget dan langsung ngedongak, minta penjelasan tentang apa maksud daniel melakukan itu melalui tatapan mata. tapi bukannya melontarkan sepatah dua patah kata sebagai penjelasan, daniel malah nyentuh bagian belakang kepala jiwoo dan mengarahkan wajahnya biar tenggelam di dadanya daniel.
"denger enggak dek?" tanya daniel sambil mengelus rambut jiwoo pelan.
"denger apa?" jiwoo yang udah engga bisa berkutik di pelukan daniel pun menimpali.
"degupan jantung kakak di jarak sedeket ini sama kamu."
TBC
will be back soon with a very better plot and naration, yeah i hope so. if I can.
thank you for 8k viewers ❤❤❤
btw aku ada work baru lagi, cek ya semuaaaa hehe siapa tau suka ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Little Girl • kang daniel [✔]
Random❝Ini bukan modus dek, kakak sayang beneran.❞ Survey membuktikan pembaca sukses dibikin baper saat membaca cerita ini 😊 #3 in random (02/08/2017)