Masakan nya pun jadi. Ada sup rumput laut, fried rice kimbap, samgyetang, tambah
Ku lihat hojin hanya kaget sampai tak berkedepi, akhinya ku samperin ia yg masih fokus ke arah makana nya.
"Hojin-a kalau kau diam disitu dan menganga kupikir air liur mu akan buat becek lantai dapur ini" candaku, cekikikan karna nya.
Setelah mendengar itu, ia dgn cepat langsung menutup mulutnya dgn rapat dan menatapku dgn tatapan aneh seperti mencurigakan. Ia menatapku seperti mencari sesuatu dalam wajahku.
Ia melihatku dgn cara aneh, wajahnya pun semakin lama semakin dekat sampai hanya beberapa inchi dari wajahku. Aku pun kaget speechhls dia begitu.
"Nuna.. ayo jadi pacarku" ajaknnya sambil menatapku intens.
Aku tahu trik ini.
Aku langsung menarik telinga nya dgn keras.
"Mwoo..?! Ayo katakan lagi eo..?? Palli katakan...!! Aku tidak percaya kamu pakai trik anak bocah gitu" ucapku sedikit geregatan padanya hingga ia pun menjerit kesakitan.
"Aaa!! Arraseo nuna... aaa!! Appo!! Nunaaa!! Mianhaeeee!!" Rengeknya sambil meringis kesakitan.
Aku pun tak mau melepasnya begitu mudah, ia pun meringis kesakitan terus menerus hingga tanpa kusadari nenek nya eunwoo dan eunwoo sudah ada di hadapanku.
"Ehhm!"
Suara itu, aku segera melepas tanganku pd telinga hojin dan menoleh kesamping. Sudah ada dua org melihatku dgn tegap tp disamping eunwoo lebih menyeramkan yaitu neneknya eunwoo.
"Sudah selesai bermainnya?" Tanya nya singkat dan tegas.
"Maap.. aku tadi hanya..." belum sempet aku bicara, neneknya eunwoo sudah pergi ke meja makan.
Aku pun mengikutinya dgn perasaan bersalah karna mungkin neneknya eunwoo melihatku seperti anak kecil.
Neneknya eunwoo pun duduk di kursi meja makan, berbarengan dgn eunwoo dan hojin. Hojin sama sekali tak ngomong apa apa. Mereka pun makan, tp aku tidak.
"Sampai kapan kau mau berdiri disitu? Duduklah" ucapnya tegas tanpa menoleh kepadaku.
Aku pun mengangguk campur takut ragu, dan aku pun mulai menyuap makanan buatanku. Ini benar benar enak, ku lirik sampingku.
Eunwoo nampak lahap dan senang, nampak senyumnya timbul disetiap suapan ke dalam mulutnya. Hojin pun jg seperti itu. Tapi saat kulihat neneknya eunwoo ia masih tampak sama, tak menunjukan muka senang ataupun tidak senang. Aku pun melanjutkan makan ku.
5 menit berlalu tp tak ada pembicaraan, hojin sekilas melihatku dan mulai angkat bicara.
"Heremoni masakan kali ini enak kan?? Menu hari ini dibuat oleh hyeeun nuna" ucapnya sambil bersemangat, dan meliriku dgn senyumnya.
Eunwoo memberikan jempolan kepadaku, senang sekali rasanya makananku bisa dinikmati orang lain, tiba tiba saat ku menoleh neneknya eunwoo menatapku dgn intens, aku pun menunduk ketakutan.
"Kenapa kamu harus menunduk seperti itu?? Kau yakin ini masakanku eo?? Bagaimana kamu bisa jadi istri dr cucuku kalo kamu seperti itu??" Bentaknya menatapku dgn nada tegas.
Aku tak mampu berkata lagi, rasanya seperti seribu jarum menusu langsung ke hatiku sangat sakit, hojin pun sama sepertiku.
"Heremoni, aku percaya hyeeun yg buat. Hyeeun hanya...." belom selesai eunwoo bicara, neneknya eunwoo bicara lagi.
"Tapi.. kamu tidak akan menunduk seperti ini lagi kalo kamu tinggal bersama ku, aku... mau kamu jadi keluarga cha" ucap neneknya eunwoo mulai dgn nada ramah, senyumnya pun terbentuk dr bibirnya.
Aku kaget speechhllss saat mendengar ucapan neneknya eunwoo, hatiku tiba tiba seperti ada kebang api yg mengobar mengobar di langit hatiku.
Seketika aku, eunwoo, hojin, dan neneknya eunwoo tertawa cekikikan bersama. Hojin pun mulai acara komedi nya dan sukses membuat neneknya eunwoo tertawa, aku pun jauh lebih tertawa dan bahagia. Suasana pun menjadi lebih ramah karna neneknya eunwoo mulai tersenyum tertawa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.[Special bonus]
Makan malam pun selesai, eunwoo pun mengantarku pulang dgn mobilnya. Sampai di mobil pun senyum ku sama sekali tak berhenti henti terbentuk dr bibirku, eunwoo pun melirikku."Apa segitu bahagia nya kamu bisa lihat senyum nenek?" Tanya nya lembut.
"Eo.." jawab singkatku.
"Eo? Aish kupikir ada yg lain" ucap nya seperti nada cemburu dgn mata nya yg masih fokus ke depan.
'Aku ingin sekali tertawa melihatnya aigoo' ucapku kesenengan dalam hati.
"Trus apa lagi?" Tanyaku dingin, sambil menutupi senyum jahilku.
Terlihat lampu merah nampak jd mobil ini berhenti.
"Sudahlah lupakan" ucapnya dgn nada ngambek.
Aku pun tersenyum senang dan mulai bergelayutan manja ke lengannya, sesekali memeluknya erat.
"Tentu aja tidak..aku senang, aku bisa disampingmu menjadi keluarga cha sebagai pendampingmu sampai akhir hayat matiku" ucapku dgn lembut sambil menatapnya.
Tangannya pun mengelus ujung kepalaku dgn lembut, sesekali mata kami bertemu hingga senyum kami terlihat. Bibir kami pun mulai bertaut manja...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Finally!! Akhirnya aku bisa menyelesaikannya juga kkkkk mianhaeeeee klo update nya lama karna yah gitu... ide itu ga dateng secepat uang jajan jd yahh maklumin yaaa *bow* oh yaa... special nnti bakal ada sedikit lanjutannya jd ttp tungguin yaaahhh😚😚😙 kkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Dress
FanfictionGoo hye eun, yeoja blasteran berambut panjang dengan warna agak coklat ini dihadapi masalah yg terus berkelanjutan dan dia tak suka drama drama tv tp apa jadi nya jika hidupnya akan sama seperti drama drama tv?