Semua orang iri sama gue yang pacaran sama Jonghyun awet banget. Tanpa drama dan udah jalan tiga tahunan.
Masalahnya, orang-orang itu hanya melihat cover saja. Mereka gak tahu, sebenernya gue udah berapa kali minta putus. Gue udah berapa kali capek sama hubungan ini. Gue udah capek sama dia, cowok yang dipuja-puja sama satu FT itu.
Dia baik, ramah, ganteng, kalau senyum bikin lumer semua orang, IPK cum laude dan tampaknya punya masa depan cerah. Dia juga matahin kutukan kalo cowok dengan IPK 3.5 ke atas bakalan gak punya pacar atau pacarannya bentar aja, karena dia punya gue sampe sekarang.
Tapi mereka gatau, kalau Jonghyun masih stuck sama mantan masa SMK dia. Apalagi dia ketemu tiap hari karena satu kelas. Lebih bodohnya lagi, gue temenan baik sama cewek yang buat pacar gue gamon.
Benar, namanya Felicia. Cewek paling dibenci satu FT karena bisa dekat sama semua most wanted cowok FT tanpa mencoba susah payah.
Gue berharap bisa benci sama dia, tapi gak bisa. Karena gue kenal Feli dengan baik. Dia waktu jaman maba rela dihukum karena gue lupa bawa bekal dan ngasih bekalnya buat gue. Dia juga rela dihukum lari keliling lapangan karena pake celana jeans karena celananya gue tembus karena haid dan dia ngasih celana hitam yang dia pake.
"Sera, gue bukannya mau ngehalangin lo buat bahagia tapi lo harus tahu ini. Jonghyun mantan gue."
Dia bahkan udah meringatin gue kalau cowok yang jadi pacar gue sekarang itu mantannya dan gue tetap keras kepala nerima dia. Karena waktu itu gue pikir waktu bakalan mengubah segalanya.
Tapi ternyata gak.
Gue capek dan gue mau putus sama Jonghyun. Gue gak mau sia-siain waktu gue lebih lama lagi sama orang yang gak bisa menghargai gue.
"Phina," suara itu membuat lamunan gue buyar. Orang yang gue pikirin ada di depan gue dan duduk di depan gue sambil senyum. "Besok ada acara?"
"Buat apa nanyain itu?"
"Karena kamu bilang waktu itu mau nonton film bukan? Aku udah beli tiketnya."
"Ajak aja Feli, ngapain ajak aku?" karena gue udah capek sama sikapnya begini. Tiap gue kepikiran mau putus, dia mendadak sangat baik dan saat gue udah bahagia, dia kayak lupain gue.
"Tapi kamu pacar aku."
"Hahahaha, lucu."
Gue ketawa sarkas dan natap Jonghyun malas. Gue pikir abis ini dia akan ninggalin gue seperti biasanya karena begitulah yang selalu dilakukannya. Mengira gue butuh waktu sendirian, padahal bukan itu yang gue inginkan.
"Kamu marah sama aku?"
Tapi gue cuma butuh diperjuangkan.
"Kalau kamu marah, aku minta maaf," dia natap gue lama dan gue benci hanya diginiin aja jantung gue udah bekerja gak karuan. "Tapi kamu masih mau nonton sama aku besok? Aku soalnya gatau kamu mau nonton apa, jadi aku beli semuanya."
"Kamu ngapain beli semua tiket film?! Kan bisa nanya dulu sebelum beli!" kadang gue itu gemes sama sifatnya Jonghyun yang naif gak ada tempatnya. "Kamu gak beli semua jamnya bukan?"
Jonghyun diam, terus pelan-pelan nganggukin kepala dan gue cuma bisa nepuk muka gue. Ya maksudnya beli semua jamnya apa? Emangnya kita mau nonton seharian?!
"Soalnya aku gatau kamu mau nonton jam berapa dan mau mulai dari film apa. Jadi ... aku beli semua."
"Itu pemborosan Jonghyun!"
"Kalau itu buat kamu senang, gak apa-apa."
Kenapa sih tiap gue niat mau putus pasti dia bakalan bertingkah seperti ini dan pada akhirnya gue gak jadi putusin. Karena gue mikir ini orang kalau dilepas di dunia kayak gimana ntar?
Naifnya kelewatan soalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' | Kim Jonghyun ✔
FanfictionWe're not forever But why my heart filled with you again And those word, keep it to yourself ⭐ Alternative universe ⭐ Story in Bahasa Indonesia [Fallin' © 8 Juni 2017]