Alfa tersenyum menatap wajah Vallen yang tampak malas menatap makanan didepannya.
" Kau tau dad... kau harus banyak meluangkan waktu seperti ini denganku, jika aku tidak ada nanti apa yang bisa kau lakukan. Cobalah belajar lebih terbuka pada momy." Ujar Alfa sekenanya membuat Vallen mengernyit menatapnya.
" Tidak ada, kau mau kemana?." Tanya Vallen seketika membuat tangan Alfa yang menyuap salad kemulutnya terhenti.
Pemuda itu mengambil napas panjang lalu menatap kearah Vallen malas
" Semakin tua kau semakin cerewet saja. Apa kau pikir makanan di depanmu itu akan hilang sendiri karna tatapan? Ayo makan atau aku akan merusak ruang rektor disini." Celetuk Alfa santai.
" Jawab dulu apa maksudmu barusan dengan mengatakan jika kau tidak ada?." Tekan Vallen curiga
" Nothing. Ya siapa tau aku tidak betah disini dan ingin kembali keamerika." Alfa mencibir santai
Vallen terdiam sejenak, ada yang aneh dengan putra sulungnya dari Alice itu.
Dia tampak semakin menyebalkan dan semakin kacau saja. Padahal saat kecil, Alfa tak senakal ini. Nakal sih, tapi paling parah dia hanya melempar kaca jendela gurunya karna kesal.
Bahkan waktu disekolah dasar dia selalu juara disetiap mata pelajarannya.Entah setan apa yang merusak anaknya hingga jadi sekacau sekarang
" Alfa dimana istrimu?." Tanya Vallen.
Dan...
" Uhuk Uhuk." Alfa terbatuk mendengarnya.
Sepertinya, Kata "Istrimu". Menjadi phobia tersendiri baginya sekarang.
Benar, dimana Izika sekarang?
" Kau baik baik saja?." Tanya Trevian saat Izika meneteskan air matanya sedih. Ia memegang lembut tangan Ayahnya yang tampak sangat menyedihkan. Sampai saat ini, pria yang telah mengangkatnya dari panti asuhan itu sama sekali tak membuka mata.
" Jika melihatnya begini, rasanya aku ingin berteriak dan menghajar Alfa. Dia benar benar keterlaluan." Ucapnya pelan.
" Dia hanya masih kekanakan. Terkadang Alfa tidak mengerti apa yang dia lakukan. Baginya marah dan membalas adalah satu kesatuan." Ujar Trevian menenangkan. Suasana menjadi hening sejenak..
" Aku benar benar tak habis pikir bagaimana dia bisa melakukan semua ini." Izika menidurkan kepalanya di pundak Trevian. Dan tiba tiba...
" Itu karna dia anak orang yang berkuasa makanya dia semena mena!."
Deg.
Izika menoleh seketika
Suara itu...
Trevianpun tak kalah kaget menatap sosok pria berjas hitam yang tampak berdiri tegap di ambang pintu. Usianya mungkin sekitar 30 tahunan, matanya hitam pekat, kulit bersih dan jambang halus yang mempertegas rahangnya.
" Kakak?." Izika berhambur memeluk orang itu haru.
Ya, dia Aleandra, Putra kandung sosok yang saat ini tergeletak tak berdaya disana. Kakak angkat Izika yang sejak menikah menetap diluar kota.
" Maaf sayang, aku menempatkanmu dalam kesulitan. Tapi siapa pemuda ini?." Tanyanya menatap Trevian lekat.
" Trevian Egidus Alvaro. Anda pasti Ale kakak dari Izika?." Trevian mengulurkan tangannya hangat. Aleandra masih menatap dingin.
" Alvaro? Apa hubunganmu dengan Erick Alvaro? Pemilik Alvaro's Group? Apa kebetulan nama belakang kalian saja yang sama?." Tanya Ale mengernyit. Dia tampak memperhatikan Trevian dari ujung rambut sampai ujung kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath and Heart ( Mr. Elegant )
RomanceKarna 1000 halamanpun tidak cukup untuk menggambarkan betapa aku mencintaimu Normalnya, didalam sebuah cinta, pasti ada hati dan napas yang menjadi satu. Tapi dalam Breath and Heart ada 4 kisah yang menyatu jadi satu. Merekalah napas dan hati seluru...