Chapter 1 :Idiot

879 10 2
                                    

   Fuck!
Justin Sialan Bieber!
Nama terkutuk itu selalu menganggu hidupku.Bahkan ia tak bisa melihatku bahagia dan bernafas lega sedikitpun.Mungkin bagi kebanyakan orang,punya tetangga itu menyenangkan karena bisa saling bersosialisasi.Ya setidaknya mereka punya tetangga yang menyenangkan.Tidak dengan tetangga gilaku.
  
Dan guess what?Aku disuruh sama mom untuk  mengantarkan Apple-Pie buatannya kepada keluarga Bieber.
Motherfucker!
   
Aku menarik nafas dalam saat berada didepan pintu keluar Bieber yang berada disebelah rumahku dan yang lebih ironisnya Kamar dan balkon bajingan itu tepat berhadapan dengan kamarku dan balkonku.

Dengan berat hati aku memencet bel dengan sebelah tanganku masih memegangi Apple-Pie.
  Bel pertama namun tak ada respon apapun.Lalu aku memencet bel untuk kedua kalinya namun hasilnya sama.Ketiga kalinya sama.
  Karena kesal aku membabi buta bel itu dengan memencetnya berkali kali hingga terdengar seperti irama musik.

Sialan.Kemana penghuni rumah ini?
Mom bilang mereka ada dirumah tapi lihatlah sekarang rumah ini seperti kuburan.Aku heran sama mom,kenapa baik banget sih sama keluarga mereka sampai aku jadi korbannya buat mengantarkan pie ini.

Aku kembali menekan bel lalu mengetuk pintu dengan keras.
"Tidak ada orang dirumah!!"Aku mendengar teriakan dari dalam.Tuh kan kubilang mereka gak ada dirumah.Aku lalu membalikan badan berniat untuk pergi.

Tapi tunggu...Otakku memutar cepat kembali bekerja.Sialan,dia mengerjaiku lagi.

Aku lalu mengedor pintu dengan emosi.Berani anak itu mengerjaiku.Aku sudah mati matian berdiri seperti orang bodoh disini dan dia malah mengerjaiku.

"BIEBER SIALAN BUKA PINTUNYA. Asshole!"Teriakku emosi.
  Bruk! pintu tiba-tiba terbuka membuatku hampir jatuh.Ia malah tertawa berbahak bahak setelah puas mengerjaiku.

Tanpa pikir dua kali aku langsung melempar pie yang ada ditanganku ini kewajahnya agar dia berhenti tertawa.
Sorry mom atas Apple-Pie mu yang cantik ini.

Mangkuk pie itu terjatuh dan melukis wajah Justin dengan indahnya.Sekarang aku yang tertawa terbahak bahak melihat wajahnya yang dipenuhi pie.
"Oh lihat Pie yang malang."Aku masih tertawa jahat menunjuk wajahnya.

Ia lalu menyeka pie itu dan menatapku tajam membuat aku menghentikan tawaku.
"Aku akan balas dendam dada rata!"
Pluk!Sisa apple pie yang ada dimangkuk kini sudah berpindah kewajahku.Sekarang giliran dia yang tertawa jahat.

"Oh lihatlah pie yang malang."Ia mengejekku dan menirukan kata kataku yang tadi.
  
Fix.Aku.Emosi.

Dengan berapi api aku menarik kerah bajunya dan bermaksud melemparnya.
Wow aku merasa kuat.
Namun badanku tiba tiba kehilangan keseimbangan membuat Justin jatuh diatas tubuhku.

Deg.Mata kami bertemu.
Sial.Dramatis banget.
  Namun entah kenapa mata itu membuatku ingin menatapnya lebih lama.Well,harus kuakui dia memang tampan tapi masa bodoh,Dia musuhku dan akan terus menjadi musuh bubuyutanku.

"Menikmati pemandangan eh?"Suara
Maut itu kembali berdengung membuatku kembali sadar.Aku langsung mendorong tubuhnya untuk menjauh dariku.
  "Ngomong ngomong dadamu tidak terlalu rata."Dia menyeringai dan melihat kearah dadaku.
Wtf!

"Sialan kau Bieber!Aku akan membunuhmu."Ucapku kasar.
"Dengan senang hati,aku tunggu nanti malam,babe."Ia menyeringai lalu mengedipkan sebelah matanya padaku.

Menyebalkan!

Sebelum pergi aku memberikan kedua jari tengahku padanya.maksudnya kode 'Fuck you'

Ia hanya terkekeh melihat tingkahku.Dia pikir ini lucu.Dia sudah merusak make up ku.Hari ini aku akan hang out dengan Harvey tapi dia merusak semuanya.
Sekarang kalian tahu seperti apa tetangga sialanku ini.
             ***
  "Oh Sweetie apa yang terjadi dengan wajahmu?"Tanya mom yang sedang mencuci piring.
  "Justin baru saja me- make over wajahku."Ucapku memasang wajah kesal sekaligus sarkastik.

  "Itu terlihat seperti pie mom yang hancur.Kalian bertengkar lagi?"
"Oh tidak kami sedang having Sex lalu pie itu jatuh kewajahku..yang benar saja."Ucapku semakin sarkastik membuat mulut mom ternganga mendengar ucapanku.
Ouch,apa yang baru saja kukatakan? Fix itu menggelikan.
"Well,aku mau mandi untuk yang kedua kalinya."Aku lalu melangkahkan kakiku menuju kamarku.
  
Ponselku tiba tiba berbunyi saat aku sedang menganti pakaianku.
Harvey menelponku.
"Hello,,,"
"...................."
"It's fine,kita bisa pergi lain kali."
"......................."
"Okay bye see ya."

Sial.
Sial.
Sial.
Ini semua gara gara Justin.Harvey membatalkan acara kami karena dia sudah menunggu terlalu lama dan dia ada urusan penting.
Gosh,Ini kencan pertama ku bersama pria yang kuincar selama ini dan karena tetangga sialan itu semuanya gagal.

"Arrrggggh BIEBER SIALAN."Aku menjerit dengan kesal didalam kamarku.
"Teriakanmu itu sangat sexy babe.Apalagi saat meneriakan namaku."
Seketika aku langsung menghentikan aktivitasku menghancurkan tempat tidur dan menoleh asal suara gaib itu.

Dia lagi.Dia lagi.Kenapa dia muncul dimana mana?
Dia menyeringai padaku dari seberang sana bahkan balkon kami hanya dibatasi pagar.
Rasanya aku ingin mencakar wajahnya dengan kuku kuku-ku.
   "Dasar tetangga idiot berhenti menjadi stalker-ku."Maki ku dengan kasar.
   "Kau tahu tak ada yang menarik darimu jadi buat apa aku jadi Stalker-mu..bahkan kau tak memiliki bokong yang bagus."Matanya melirik kearah bokongku.
Wtf.Dia menghina bagian pribadi ku secara terang-terangan.

  "Hey berhenti menghina fisikku.Aku ini sexy tahu!"Ucapku tak terima dengan penghinaannya.
"Buktikan kalau ucapanmu itu benar."Dia menyeringai nakal padaku lalu melompat dari pagar balkonnya menuju kawasanku.
  Dia melangkah santai mendekatiku dengan seringai meseumnya.
   Aku menelan ludahku dgn susah saat melihat tubuh berototnya yang shirtless itu.
  "Berhenti disana!"Bentakku saat tububnya semakin dekat denganku.
"Ada apa?bukannya kau akan membuktikan kalau kau itu sexy?"Ia mengangkat salah satu alisnya lalu kembali melanjutkan langkahnya.
Kini tubuh kami benar-benar dekat hingga aku bisa merasakan perut kerasnya.
 
Ia menindih tubuhku dengan salah satu tangannya menyandar pada dinding disebelahku.Aku menelan ludahku lalu menatapnya.Oh Tuhan kenapa tatapan mata hazelnya begitu menggodaku?
Tuhan,kuatkan imam hambamu ini.Damn kenapa dia begitu hot dilihat dari dekat?

Ia mendekatkan wajahnya padaku dengan sedikit memiringkannya.Refleks aku langsung menutup mataku.Dia akan menciumku.
   Namun tiba tiba saja Justin menjauhkan wajahnya dan tertawa terbahak bahak.
Kurasa sekarang wajahku sudah seperti kepiting rebus -_-
  
"Fuck!Pergi sekarang dari kamarku."Bentakku merasa sangat malu telah dikerjai pria ini.
"Jadi kau mengira aku akan menciummu?..Kau begitu mengharapkannya ya..."Ejeknya padaku dengan wajah puas akan kemenangannya.

"Pergi.Sekarang.!"Bentakku lalu masuk kedalam kamarku dan mengunci pintu kaca nya lalu menutup tirai rapat-rapat.
Sial.Pasti sekarang dia sedang menertawakanku habis-habisan.
          ***

Thank you so much beautiful Readers :)

Minta saran/kritiknya.Itu sangat membantu Author dalam menulis.

Thanks a lot!

Xoxo ;)

  

I Hate That I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang