#3

4.7K 119 20
                                    

Genre : Romance
Rated : T
Pairing : NaruHina
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Author : Rhanrhiuzin
Warning : Typo, unsur bahasa,Dll
.
.
.
MENCINTAI 2 BIDADARI
.
.
.


Pagi yang cerah menambah semangat bagi para umat manusia yang hendak melaksanakan segala aktifitasnya.begitu pula di daerah kota tokyo, jalanan yang mulai padat dengan berbagai kendaraan baik pejalan kaki yang lalu lalang para karyawan mahasiswa dan para pekerja lainnya yang takluput untuk meramaikan suasana pagi ini.
Gedung pencakar langit toko-toko yang berdiri kokoh nan megah di pinggiran jalan mulai menampakan segala aktifitas yang ada di dalamnya,baik untuk menawarkan berbagai dagangan dan jasa lainnya.
Tak jauh berbeda dengan keramaian ditengah kota,tempat-tempat lain seperti sekolahpun kini telah ramai dipenuhi para siswa-siswi yang hendak mencari ilmu atau hanya untuk sekedar mencari kesenangan dan ketenaran saja bagi sebagian orang yang terlahir dari keluarga berada.

Seperti halnya sekolah Konoha Senior High School,sekolah yang berakreditasi 'A' dan mayoritas pelajarnya dari kalangan orang kaya tak sembarangan orang bisa masuk sekolah ini hanya orang yang ber IQ di atas rata-rata dan hanya anak orang kayalah yang bisa masuk sekolah ini.

Terlihat beberapa siswa maupun siswi yang sedang berkulpul disepanjang koridor dan lorong sekolah hanya untuk sekedar mengobrol menceritakan hal-hal menurutnya seru untuk di bicarakan dan sekedar menunggu suara bel pertanda sekolah dimulai.begitupun halnya disetiap ruang kelas telah dipenuhi siswa-siswi tak jauh berbeda yang merakan lakukan hanya mengobrol,ada yang sibuk main handphone membaca buku atau yang sedang sibuk dengan dunianya masing-masing.

tak terkecuali seorang pemuda berambut kuning cerah bernetra biru secerah langit pagi, pria keturunan uzumaki, siapa lagi kalau bukan Uzumaki naruto ia tengah berlari hanya untuk menuju sekolahnya menyusuri jalanan yang ramai dipadati orang dan kendaraan yang berlalu lalang.di tengah teman seprofesinya yang tengah duduk bersantai di dalam kelas hanya untuk menunggu suara bel yang mungkin tidak lama lagi terdengar ia harus bersusah payah untuk tidak datang terlambat kesekolahnya,atau lebih parahnya ia tidak dapat masuk sekolahnya karna pintu gerbang yang sudah dikunci.ini semua karna ibunya yang terlalu berlebihan tadi pagi sehingga membuatnya pergi terlambat,di tambah lagi jarak dari rumah kesekolah tidaklah dekat apalagi ditempuh dengan berjalan kaki itu memerlukan waktu 15menit lebih.

"t-tunggu jii-san j-jangan di kunci dulu!"teriak naruto kepada lelaki paruhbaya penjaga gerbang

lelaki paruh baya yang hendak mengunci pintu gerbang itupun menghentikan kegiatannya karna mendengan suara teriakan naruto yang berada beberapa meter di depan gerbang sekolah.

"hah..hah..hah..u-untung saja masih sempat"ucap naruto dengan terengah mengatur nafasnya karna lelah setelah berlari.

"oh kau,cepatlah masuk uzumaki-san pelajaran akan segera di mulai"titah penjaga gerbang.

"a-ah iya,arigatou jii-san"jawab naruto setelah berhasil mengatur kembali nafasnya.

Narutopun bergegas melangkahkan kakinya masuk melewati gerbang sekolah dengan perasaan sedikit lega walaupun ada perasaan kesal dalam hatinya karna akibat ibunya ia harus berlari menuju sekolahnya.

"ini semua gara-gara kaa-chan,kalau saja tadi pagi tidak lebay mungkin ini takan terjadi,masih untung aku di perbolehkan masuk"batin naruto

"hah.."naruto menghembuskan nafas beratnya,lalu ia merapihkan panampilannya yang sedikit acak-acakan.

walaupun naruto dari keluarga sederhana tapi ia selalu memperhatikan penampilannya,ia tak mau di pandang buruk oleh orang lain terutama para Guru, walaupun kenyataannya ia selalu dipandang hina dan di lecehkan temannya.namun ia tak peduli dan takpernah menanggapi dengan semua itu ia hanya bersikap acuh dan dingin terhadap teman-temannya.
yang ia butuhkan hanyalah pandangan baik dari para guru, narutopun merupakan siswa yang rajin dan teladan ia tak pernah melanggar peraturan sekolah karna jika ia melakukan suata pelanggaran yang mencoreng nama baiknya itu akan berakibat pada beasiswa yang di dapatnya,oleh karna itu naruto tak ingin semua itu terjadi dan berakibat membuat ibunya kecewa dan bersedih.

Mencintai 2 BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang