You and Us

You are my everything, Please look at me

                                                                      #Chapter 8

                                     " You are my everything, Please look at me"

.

Mingyu duduk di bangku kosong dekat Wonwoo, tidak perduli dengan Wonwoo yang sibuk dengan buku-buku untuk persiapan ujian semester. Namja tampan itu menerawang ke depan jendela, entah mengapa ada rasa tidak nyaman saat bersama dengan adik iparnya. Mingyu tidak tau apa itu, hanya saja—perasaan itu beberapa kali mengusiknya.

" kau benar dengan Suga hyung?"

Tidak ada sahutan.

" ya! Jeon, aku bicara padamu!"

Sungut Mingyu kesal.

Wonwoo mengangkat kepalanya, menoleh sekitar sekilas memastikan tidak ada 'Jeon' lain yang sedang Mingyu ajak bicara. Ia tidak ingin Mingyu melihatnya sebagai yeoja yang kePedean hanya karena nada kesal yang Mingyu gunakan saat menanyakan hubungan pribadinya dengan namja lain. Wonwoo mengulum senyum, menahan rasa bahagia miliknya di balik wajah datar yang ia pasang agar tidak ada seorangpun yang tau bagaimana perasaannya sesungguhnya. Ya, ia masih ingin menyembunyikan perasaan terlarang miliknya pada namja tampan milik Sungyeol itu.

" dengar Kim, aku—bisa tidak kau tidak mengganti-ganti panggilan untukku? Aku bingung!"

" aissh! Itu tidak penting—nah, jawab aku! Apa kau dan Suga hyung berkencan?"

" terserah kau sajalah, jangan ganggu aku dan pergi cari eoni saja! Seret dia agar mau belajar!"

Mingyu merengut, ia merengek pada Wonwoo yang membuat yeoja manis itu menatap tidak percaya dengan apa yang ia dapati dari Mingyu. Dadanya berdegub kencang kala tangan namja tan itu menyentuhnya, wajahnya memanas merasakan bagaimana tatapan namja yang kini selalu menghiasi mimpi di setiap tidurnya.

" kau tau Kim, kau benar-benar menyebalkan! Enyah dari hadapanku!"

" tsk, Han saem memintaku untuk menjadi tutormu, kalau kau ingat"

Wonwoo mendesah kesal. Ia sungguh tidak ingin berharap lebih untuk memiliki namja bersurai abu-abu di sampingnya, ia tidak ingin perasaannya meledak atau menguasainya hingga ia berubah menjadi orang yang egois karena menginginkan sesuatu yang bukan miliknya—sesuatu yang ia ketahui tidak akan menjadi miliknya.

" akan lebih baik jika aku meminta eoni atau L oppa untuk mengajariku. Setidaknya mereka bisa serius—"

Mingyu terkekeh membuka buku pelajarannya, keduanya kemudian belajar dengan serius hingga petang. Mingyu mengantar Wonwoo pulang sebelum ia berangkat ke Busan untuk meneliti proyek perusahannya besok. Di mansion, Wonwoo hanya menyendiri di kamarnya setelah makan malam. Ia membayangkan bagaimana kehidupannya sekarang, tersenyum simpul saat mengingat perhatian yang Mingyu berikan padanya, sebentar hingga ia mengingat jika namja bertaring itu adalah suami sah dari kakaknya.

" mereka bahagia—aku tidak tau apa yang aku rasakan padamu, Kim"

Guman Wonwoo.

Wonwoo menangis merasakan rasa sakit yang teramat kala mengingat rasa bersalahnya akan cinta yang ia rasakan pada Mingyu. Rasa sakit saat melihat namja itu menempel pada Sungyeol atau bermanja pada orang lain.