11. Siapa teman wanitamu?

23.3K 1K 43
                                    

Eh btw, nthor mau nanya nihh. Enakan sekalian bikin quotes nthor yang ga mutu ini di setiap part. Usah? Apa gausah? Komen 😘😘

"Semakin elo menjauh, semakin sulit buat gue ngelupain lo. Jadi deket deket ya, biar gue mudah ngelupain lo".
-attha ganteng dan soleh

Attha pov
"Tapi boong!! Hahhaha" tawaku pecah melihat ekspresi kedua sahabatku yang sangat serius. "Gue serius, ketek!"

"Oke oke. Gue suka aja tapi ga cinta," ucapku sambil menuju kekamar mandi untuk membasuh wajah tampanku.

Selepas melakukan aktivitasku yang benar-benar menghabiskan waktu itu, aku langsung tancap gas kerumah bunmer aka bunda mertua qu.

Aku mengecilkan gas motorku, aku sengaja membiarkan angin malam membelai wajah tampanku. Aku tersenyum menikmati hembusan angin.

Namun, senyumku luntur akibat ingatan sialan itu. Aku benar-benar tak bisa melupakan momen itu. Disaat aku sedang duduk di taman bersamanya.

Flashback on
"Aca, kamu suka malam?" tanya gadis berambut sebahu itu sambil menyandarkan kepalanya dibahu kekasihnya. "Tergantung. Kalo malam itu membahagiakan, kayak malem ini,"

Gadis itu mengernyitkan keningnya sambil menatap bertanya pada sang kekasih.

"Emang malem ini kenapa ca?" tanya gadis itu menatapnya sambil tersenyum menggoda. "Gapapa, aku cuma ngerasa bahagia bisa sama kamu disini," 

"Aya." Panggil lelaki itu sambil merangkul kekasihnya. "Hmm."

"Kamu suka gak sama angin?" Tanya pria itu. "Suka, walaupun kalo masuk angin gak enak sih."

Jawaban yang lucu bagi pria itu, ia langsung mencubit pipi wanitanya dan tersenyum manis.

"Aca."

"Aca gak bakal ninggalin aya kan?"

"Gak bakal kok. Aca kan sayang sama aya."

Flashback off

Dan momen itulah yang membuatku merasa bahwa harusnya aku yang bertanya seperti itu kepadanya. Aku menghela nafas, bagaimana bisa aku melupakan gadis yang paling kusayangi itu.

Aku benar-benar bingung memikirkan hidupku kedepan nanti. Sulit bagiku untuk mencintai Ona dengan hati yang masih mencintai wanita lain. Aku takut, disaat dia mulai mencintaiku. Aku malah tak bisa mencintainya.

Aku menghela nafas wangiku untuk keberapa kalinya. 

Setelah lama beradu dalam ingatan itu, aku sampai di rumah bunmer dan langsung memasukan motorku kehalaman rumah bunmerku.

Aku mengetok pintu dan langsung disuruh masuk oleh bang Mondi. Aku duduk disofa bak tamu yang sedang berkunjung.

"Lho aca? Kok duduk disini. Kan si Ona ada dikamar, samperin aja," ucap Ayah mertuaku itu.

Aku melangkahkan kakiku ke arah anak tangga dan menaikinya. Sesampainya di anak tangga terakhir aku langsung menuju ke depan kamar yang dipintunya tertuliskan nama 'princess monmon'.

Tok..tok..tok..

"Assalamualaikum," ucapku sopan. "Waalaikumsalam," sahutnya polos, aku hanya terkekeh mendengar itu.

"Attha? Kamu ngapain kesini?" tanya Ona padaku. Aku langsung nyosor masuk kedalam kamarnya dan membaringkan tubuhku disana.

"Kamu? ehm.. mau pakek aku kamu nih?" ucapku menggoda nya seraya tidur dengan tangan sebagai tumpuan kepalaku. "Ihh apaan sih!" balasnya tak santai.

Wife in seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang