15. Gagal beli kado

16.4K 882 19
                                    

Ona pov
"Yohana itu ana, sayangku!!" Ucap Attha sambil merangkul pinggangku. "Oh, gak nanya!!" Balasku langsung naik kelantai atas.
•••

Attha pov
Aku berjalan kearah lemari dengan handuk yang menggantung dibagian pinggangku. Kulihat Ona sedang tersenyum sambil memainkan handphone nya.

"Udah siap?" tanyaku sambil meraih baju dilemariku. "Ehh!!"

Ia langsung menutup matanya, aku terkekeh melihatnya. Padahal sudah berapa kali dia melihatku bertelanjang dada.

"Heh, siap-siap sana!! GPL!!" Ucapku menepuk bahunya dan ia langsung meraih baju yang terdapat dilemariku yang agak tinggi.

Ia menarik baju bagian bawahnya, aku melotot melihatnya. Baru saja akan naik, ia menoleh kearahku dan tersenyum lucu.

"Hehehe, lupa kalo ada elo. Keluar deh sana" ucapnya sambil tersenyum layaknya anak kecil yang berbuat salah dengan ibunya. 

"Coba lo beneran lupa" balasku sok polos.

"Ihh cepetan keluar!!" ucapnya lagi sambil mendorongku kearah pintu kamar lalu menutup pintu kamar itu dengan kasar.

Aku berjalan menuruni tangga kulihat ada Bara dan adikku sedang duduk disofa. Yah paling pacaran, aku masih bingung bisa bisanya sahabatku menjadikan adikku sebagai pacarnya.

"Ihh, kamu tu yang jarang main kerumah aku," ucap bara langsung mencium pipi adikku. Aku bergidik geli melihatnya, padahal aku sering melakukan itu dengan banyak wanita.

"Heh, gak muhrim. Gak boleh cium-cium, peluk-peluk, jauh-jauh sana lu!!"ucapku menoyor kepala bara dan langsung duduk dikarpet.

"Bep.. Lihat tuh abang kamu," ucapnya lagi sambil menyenderkan kepalanya dibahu Ana. "Ih manja deh!!" balas Ana singkat.

"Uwekk, mau muntah gue." Balasku lagi sambil berakting seperti mau muntah. Aku aneh dengan Bara yang biasanya terlihat seperti pria tulen didepan semua orang ternyata memiliki sifat manja dengan Ana.

"Eh Attha cepetan ntar kemaleman!" ucap Ona yang tiba tiba sudah ada dibelakangku. "Yaudah ayo"

"Eh ona, emang lu gak pernah manjain attha ya?" Tanya bara sambil memainkan rambut ana yang sibuk menonton tv. "Ngapain?"

"Ya misalnya ngelonin gitukan" pernyataan yang membuatku ingin tertawa, karena itu membuat mata ona melotot. "Males banget ihh geli uwekk.. Uweek"

"Ihh, elo baru dibilangin gitu aja udah hamil, gimana kalo—" goda bara lagi. Aku hanya diam masih menatap tv. "Apaan sih, gak setiap orang muntah itu hamil gila lo!!"sahut Ona merutuki kalimat Bara.

Kami semua tertawa sebelum aku mengajak Ona untuk langsung pergi ketoko boneka untuk membeli boneka untuk wanita kesayanganku.

••••

Aku turun lebih dahulu daripada ona. Aku berjalan kearah toko bercat pink dengan susunan boneka-boneka yang rapi. Aku masuk kedalam sana bersama Ona.

Kulihat matanya sedang menyapu ruangan, ia tersenyum. Aku pun ikut tersenyum melihatnya, tapi tiba tiba senyumnya luntur.

"Kenapa?" Tanyaku sambil merangkulnya. "Ehmm, gak kok." Ucapnya sambil merasa risih dengan tanganku.

Melihat itu, aku langsung melepaskan rangkulanku dan berjalan kearah wanita, eh pria ber-rok itu.

"Mas, bisa dibungkus kan?" tanyaku pada orang itu. "Bisa lah mas ganteng!!"

Wife in seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang