Part 20

2.9K 213 27
                                    

Time flies'

10 tahun kemudian...

"Saya akan atur posisinya. Kalian harus perhatikan baik baik. Pertama India, kedua Anna, ketiga Behati, keempat Gigi, kelima Reava, keenam...."

Wanita itu langsung berbaris di belakang model yang disebut sebelumnya oleh Max, creative di bagian structuring pada London Fashion Week 2027.

"Start your training now." Max memberi aba-aba. Para model terbaik yang ditunjuk untuk memamerkan busana pada malam hari nanti pun langsung maju menuju runaway satu per satu untuk berlatih dan memahami struktur runaway tersebut untuk yang terakhir, sehingga dapat tampil dengan sempurna nanti malam.

Seusai melenggokkan tubuhnya diatas runaway, wanita 27 tahun itu menuju ruang khusus untuk merias para model. Saat foundation mulai dioleskan ke wajah cantiknya, seorang creative di bidang invitor datang dengan kertas di tangannya dan headphone di telinganya.

"Re.. Re.." Panggil lelaki itu. Reava yang merasa dipanggil namanya menoleh. "Salah satu model kita untuk couple models kakinya terkilir waktu naik tangga tadi. Padahal model itu adalah model yang akan bersanding sama aktor yang naik daun seka---"

"Intinya?" Tandas Reava sambil memandang wajah panik kreatif itu dengan menahan tawa.

"Kita butuh kamu buat menggantikan model itu." Dahi Reava berkerut. "Hah? Saya sudah dipasangkan dengan Devan? Kenapa dipasangkan dengan orang lain lagi?"

"Karena kamu yang tampil paling pertama dalam jajaran couple models. Kita sudah memperkirakan waktunya dan saya rasa ada cukup untuk kamu berganti pakaian. Kamu tau jadwal LFW ini padat sekali. Setiap model mempunyai jadwal tersendiri. Apalagi panggung runaway untuk couple models itu berbeda dari un---"

"Oke. Saya mau." Ucap Reava sambil mengangguk. Wajah kreatif itu terlihat lega luar biasa. "Siapkan saja pakaian model itu." Kreatif itu mengangguk antusias dan pergi setelah mengucapkan terima kasih.

Reava mendapat bagian tiga kali masuk dalam runaway. Kalau ditambah yang barusan menjadi empat. Dua kali sendirian dan dua kali bersama model pria, dan salah satunya aktor yang tidak dia ketahui namanya.

"Woy!!!" Reava tersentak kaget begitu ada yang menepuk kedua bahunya keras. Dia menoleh dengan wajah gusar.

"Kak. Kebiasaan deh lo." Ujar Reava melipat tangan di depan dada. "Ngapain model cowok masuk ke ruang rias khusus cewek? Mau ganti gender?" Dengus Reava.

"Kan mau ketemu lo. Lo tau gak sih kal---"

"Enggak tau dan gak mau tau!" Cetus Reava. Devan terkekeh. "Tererah lo deh. Liat aja nanti. Lo pasti akan kaget."

"Hm."

"Eh.. Jangan ngambekan gitu dong. Ntar wajahnya kusut, ketekuk kayak kertas, terus berkerut, teru cantiknya hilang. Gak mau, kan?" Tanya lelaki itu sambil mencolek dagu Reava. Reava hanya mengangkat alisnya dan berkata, "Hm." lagi.

"Yaudah deh. Nanti pokoknya pas couple runaway gak boleh cemberut. Gue gak mau pesona gue ketutup gara-gara aura membunuh lo." Devan tersenyum melihat bibir Reava yang masih saja manyun.

"Nanti pulang bereng gue ya, kayak biasanya." Devan mengecup pipi Reava tiba tiba dan langsung berlari keluar ruangan. Reava menggertakkan giginya. Kalau ini bukan tempat umum, mungkin laki laki yang suka menjahilinya itu sudah dijewernya. Reava mengusap pipi kirinya yang dikecup Devan tadi sambil menghembuskan nafas dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Heran dengan tingkah Devan yang sama sekali tidak jaga image sejak mereka ditempatkan di satu agensi.

Reova & ReavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang